Timnas Italia yang Sempurna di Piala Eropa 2020

09 Jun 2021, 05:30 WIB

mlssoccer.com

Jakarta, IDN Times - Walau para pemainnya tak setenar Inggris, Prancis, atau Jerman, Timnas Italia tetap tak bisa dibuang sebagai favorit juara Piala Eropa 2020. Mereka secara meyakinkan mampu melenggang mulus ke putaran final Piala Eropa dengan sempurna.

Tampil di babak kualifikasi Grup J, Gli Azzuri mampu mengemas 24 poin dari delapan laga yang dijalani. Artinya, mereka melibas 100 persen kemenangan, tak pernah imbang, apalagi kalah.

Tentu ini jadi modal bagus buat tim besutan Roberto Mancini menuju hajat sepak bola terakbar di Benua Biru. Bagaimana tidak, usai gagal lolos ke Piala Dunia 2018, mereka langsung melakukan perbaikan. Hasilnya, sejak 2018 Italia tak sekalipun meraih kekalahan dari 26 laga yang sudah dijalani.

Itu jadi rekor terpanjang kedua yang pernah dicetak Italia. Sebelumnya, mereka menjalani laga dengan hasil nirkalah sebanyak 56 kali. Kedigdayaan ini dimulai pada medio 1935 hingga 1939.

1. Gerbong muda dan tua yang seimbang

skysports.com

Perubahan secara radikal diterapkan Mancini di skuad Italia. Usai kehilangan banyak pemain senior, dia mulai memanfaatkan pemain muda potensial untuk jadi andalan tim.

Federico Chiesa (Juventus), Giacorno Raspadori (Sassuolo), Moise Kean (PSG), Nicolo Barella (Inter Milan), Alessandro Bastoni (inter Milan), hingga Gianluigi Donnarumma (AC Milan), mampu berbaur menjadi satu dengan pemain senior seperti, Leonardo Bonucci (Juventus), Giorgio Chiellini (Juventus), hingga Ciro Immobile (Lazio).

Mengusung formasi 4-3-3, Mancini menjadikan pemain veteran sebagai porosnya, Bonucci (bek), Verrati (gelandang), dan Immobile (penyerang). Permainan efektif yang ditunjukkan seperti saat sukses menjadi manajer Manchester City, kemungkinan bakal jadi andalan mereka untuk menunjukkan kebangkitannya.

2. Italia yang ganas

Timnas Italia jadi salah satu favorit juara Piala Eropa 2020. (football-italia.net).

Kehebatan Italia racikan Mancini sudah dirasakan sejumlah negara. Paling anyar, Republik Ceko harus merasakan perihnya dicukur 0-4 oleh Italia. Immobile hingga Barrella mampu membobol gawang lawannya itu dalam laga yang digelar di Renato Dall'Ara Stadium.

Menariknya, mereka punya lini serang dan bertahan yang sama hebatnya. Terbukti mereka tak sekalipun kebobolan gawangnya dalam delapan laga uji coba itu. Sementara, produktivitas mesin gol Italia sangat menakutkan dengan mengoleksi 25 gol.

Statistik ini membuktikan, kalau Italia di tangan Mancini sudah berubah, tak lagi jadi tim dengan poros bertahan, tapi juga ganas dalam menyerang.

3. Gli Azzuri berada di Grup yang relatif ringan

Twitter.com/EURO2020

Italia tergabung di Grup A bersama Turki, Swiss, hingga Wales. Di atas kertas, Italia seharusnya tak perlu khawatir jika ingin lolos ke fase gugur.

Selain diuntungkan karena status tuan rumah, mereka juga cenderung jadi tim terkuat. Kemungkinan, hanya Turki yang akan jadi batu sandungan paling serius buat Italia.

Sejarah tak jadi patokan Italia menghadapi Piala Eropa edisi kali ini. Mereka memang tak sesukses negara lainnya macam Prancis, Jerman, Spanyol. Namun, Mancini memastikan jika para pemain sudah punya alasan kuat meraih gelar bergengsi, seperti saat mengulangi sukses menjadi juara Piala Eropa 1968.