TIRA-Persikabo vs Kalteng Putra: Tuan Rumah Masih Sempurna!

Jakarta, IDN Times - Laju TIRA-Persikabo di Shopee Liga 1 2019 masih belum tersentuh kekalahan. Sampai dengan pekan ke-10, skuat berjulukan The Army ini masih bercokol di puncak klasemen dengan total 20 poin hasil dari 5 menang dan 5 imbang.
Sementara itu, usai mencuri satu poin dari markas Persebaya di pekan lalu, kini TIRA akan kedatangan tamu tim promosi, Kalteng Putra, yang kini tengah terjerembab di zona degradasi. Laga antara keduanya akan dihelat di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, esok Jumat (26/7) sore.
1. TIRA miliki konsistensi luar biasa

Menjamu Kalteng Putra yang kini ada di posisi 16 seharusnya tak menghadirkan masalah berarti bagi TIRA. Di tiga laga terakhir sebelum laga pekan ini, Manahati Lestusen dan kolega terbukti konsisten kala meladeni tiga klub besar Indonesia.
Madura United ditahan imbang 2-2, juara bertahan Persija dihajar 5-3, sebelum mencuri angka dari lawatan ke markas Bajul Ijo di Surabaya. Konsistensi di laga tandang dan kandang ini membuat tim yang bermarkas di Stadion Pakansari, Cibinong ini, jadi skuat yang mengerikan.
2. Kalteng Putra limbung dan mandul

Di sisi lain, tim tamu datang dengan rekor sangat amat buruk. Di empat laga terakhir, Patrich Wanggai dan kolega selalu kalah dan tak pernah mampu mencetak gol satu pun! Performa minor itu yang terus membuat Laskar Isen Mulang terperosok ke posisi degradasi saat ini.
Menandingi agresivitas Ciro Alves dan kolega, besar kemungkinan akan membuat OK John dan kawan-kawan berjibaku keras karena akan melawan salah satu lini serang terbaik di Shopee Liga 1 2019.
3. Lini serang Kalteng sangat mengkhawatirkan

Anak asuh Gomes de Oliveira sendiri memang bermasalah di segala lini. Lini belakang sangat rapuh, karena kebobolan 8 gol dalam empat laga terakhir. Sementara lini serang sangat amat mandul karena tak mampu cetak gol di empat laga terakhir.
Masalah semakin pelik karena juru gedor andalan mereka, Patrich Wanggai, harus alami masalah personal. Pemain asal Papua ini ditetapkan jadi tersangka penganiayaan oleh kepolisian Yogyakarta, kendati tak ditahan. Hal ini dianggap memengaruhi psikis sang penyerang utama yang membuat kekuatan lini depan Kalteng jadi terkikis.