Nasib Alexis Sanchez sejak bergabung dengan Manchester United alami penurunan yang drastis. Puncaknya, ia pun dipinjamkan ke Inter Milan di musim ini selama satu musim. The Red Devils sendiri dilaporkan berniat untuk melepasnya musim panas nanti.
Namun polemik muncul karena ia menolak pemotongan gaji, yang menjadi akar masalah ia sulit dijual ke klub lain. Berikut ulasan lengkapnya.
Musim ini ia diharapkan mampu mengembalikan performa terbaiknya bersama Inter Milan. Sayang cedera parah membuat ia gagal tampil maksimal di Giuseppe Meazza. Musim ini ia hanya tampil di 15 laga dengan mencetak satu gol dan tiga assist.
Tak puas dengan performanya, Antonio Conte dikabarkan tak akan permanenkan status eks Arsenal tersebut.
Gaji Alexis Sanchez di MU sebesar 450.000 paun per pekan atau sekitar Rp8,9 miliar, sebuah angka yang sangat tinggi. Padahal ia tak mampu memberikan kontribusi besar di tubuh tim. Sialnya, hal ini pun menjadi masalah bagi MU untuk melepasnya ke klub lain.
Pasalnya sang pemain menolak melakukan pemotongan gaji. Gaji sang pemain di Inter Milan musim ini pun separuhnya dibayar oleh MU.
Efek COVID-19 memberikan dampak buruk bagi finansial klub-klub sepak bola di Eropa. Kembalinya Alexis Sanchez musim depan pun akan menjadi beban berat bagi finansial klub.
Dilansir Metro, MU kemungkinan akan kembali meminjamkan sang pemain ke klub lain. Kontraknya sendiri baru akan berakhir pada tahun 2022.
Dilansir dari Football London, West Ham United kabarnya siap menyelamatkan karier Alexis Sanchez di musim depan. Mereka diklaim telah melakukan kontak dengan agen sang pemain. Namun negosiasi gaji masih tetap akan menjadi masalah.
Selain West Ham, River Plate pun kabarnya tertarik untuk memboyong pemain asal Cili tersebut.
Karier Alexis Sanchez di Eropa dimulai ketika bergabung Udinese pada 2006 dari Colo Colo. Bersinar di Serie A, pada 2011 ia diboyong Barcelona dengan harga 26 juta euro. Hanya tiga musim, ia kemudian hijrah ke Arsenal dengan banderol 42 juta euro.
Bersama The Gunners Alexis mampu mencetak 80 gol dan 46 assist dari 166 laga. Tahun 2018 ia diboyong MU dan menjadi titik penurunan performanya. Ia hanya mencetak 5 gol dari 45 laga hingga akhirnya dipinjamkan ke Inter Milan di musim ini.