Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Wasit Asing Liga 1: Buat Pembelajaran Bukan Ketergantungan

Wakil Ketua Komite Wasit PSSI, Yoshimi Ogawa dalam Refereeing Workshop for Media di GBK Arena, Rabu (30/4/2025). (IDN Times/Tino).
Wakil Ketua Komite Wasit PSSI, Yoshimi Ogawa dalam Refereeing Workshop for Media di GBK Arena, Rabu (30/4/2025). (IDN Times/Tino).
Intinya sih...
  • PSSI mengundang wasit asing untuk pembelajaran dan pertukaran ilmu, bukan untuk ketergantungan.
  • Kehadiran wasit asing dianggap bermanfaat sebagai sarana pertukaran ilmu, namun PSSI tetap fokus pada peningkatan kualitas wasit lokal.
  • PSSI terus memberikan pelatihan dan evaluasi kepada wasit lokal serta memiliki program khusus, meskipun harus siap merogoh kocek cukup dalam untuk mengundang wasit asing.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - PSSI rutin mengundang wasit asing untuk memimpin pertandingan Liga 1 musim 2024/25. Kebijakan ini rencananya akan kembali diberlakukan pada musim depan.

Namun, Wakil Ketua Komite Wasit PSSI, Yoshimi Ogawa, menegaskan kehadiran wasit asing hanya untuk pembelajaran. Ogawa tak mau keberadaan mereka justru menimbulkan ketergantungan.

"Tentu, kami akan teruskan. Bahkan pada Mei akan ada empat pertandingan (Liga 1) lagi yang dipimpin wasit asing. Tapi fokus kami adalah sebagai proses belajar dari mereka," kata Yoshimi Ogawa.

1. Transformasi sepak bola bukan hanya pemain, tetapi juga wasit

Ilustrasi kartu merah. (IDN Times/Aditya Pratama).
Ilustrasi kartu merah. (IDN Times/Aditya Pratama).

Di era kepemimpinan Erick Thohir, PSSI tengah mengampanyekan transformasi sepak bola Indonesia. Namun, upaya tersebut tidak akan berjalan optimal jika aspek perwasitan tidak turut dibenahi.

Ogawa tidak menampik kalau kehadiran wasit asing bermanfaat sebagai sarana pertukaran ilmu. Akan tetapi, jika terlalu sering mengandalkan tenaga asing, kualitas wasit lokal dikhawatirkan tidak akan berkembang secara maksimal.

"PSSI benar-benar ingin meningkatkan kualitas sepak bola, bukan? Tapi, apakah hanya pemain saja cukup? Tidak! Kami juga harus meningkatkan kualitas wasit lokal. Dengan begitu, kita bisa meningkatkan kualitas sepak bola," ujar Ogawa.

2. Terus beri pelatihan dan evaluasi

Striker Persija Jakarta, Gustavo Almeida saat dihadiahi kartu merah oleh wasit Steven Yubel Poli saat laga menghadapi Arema FC di Stadion Patriot Candrabhaga. (Instagram/Persija)
Striker Persija Jakarta, Gustavo Almeida saat dihadiahi kartu merah oleh wasit Steven Yubel Poli saat laga menghadapi Arema FC di Stadion Patriot Candrabhaga. (Instagram/Persija)

PSSI pun terus memberikan pelatihan dan evaluasi kepada wasit lokal. Federasi bersama Komite Wasit juga sudah memiliki program khusus.

"Bagaimana kami bisa meningkatkan kualitas wasit kita? Ya, hanya dengan memberikan program pelatihan dan instruksi yang berkualitas kepada mereka," ujar Ogawa.

3. Bayaran wasit asing tinggi banget, lho

ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Untuk pertukaran ilmu, PSSI mau rutin mengundang wasit setiap bulannya. Hanya saja, federasi harus siap merogoh kocek cukup dalam.

"Saya tidak tahu pasti berapa biayanya. Kalau dari Eropa, Jerman misalnya, mungkin sekitar 3.000-5.000 dolar Amerika Serikat per pertandingan. Jadi, kalau mengundang wasit seperti itu, kami harus memberikan bayaran yang layak. Tapi, kalau bisa mengundang mereka sebagai panutan, kami bisa belajar banyak," kata Ogawa.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us