Zlatko Dalic: Dari AFC Champions League Sampai Final Piala Dunia

Hanya saja di balik itu semua, ada sosok paling sentral yang membuat Kroasia bisa melesat sejauh ini, siapa lagi kalau bukan sang pelatih, Zlatko Dalic.

Pelatih berusia 25 tahun ini ditunjuka menjadi pelatih Kroasia pada Oktober tahun lalu. Namun, statusnya hanya sebuah formalitas saja untuk memenuhi syarat adanya pelatih kepala yang terdaftar di Piala Dunia. Karena ia bukanlah pilihan Federasi Sepak Bola Kroasia (HNS) untuk memimpin skuat Vatreni di turnamen tersebut.

Walau begitu, Dalic justru bisa membuat timnya menjadi sesuatu yang istimewa. Di tangannya, pemain-pemain tak memiliki keegoisan untuk menunjukan siapa yang paling menonjol. Mereka lebih mengutamakan kesatan tim.

Lalu apa yang jadi resep Dalic sehingga bisa memuat timnya begitu menakjubkan? Padahal ia belum pernah mencicipi karier sebagai seorang manajer klub-klub elit Eropa layaknya pelatih lain, yang berhasil membawa negaranya ke partai final Piala Dunia.

Dalic lahir pada 26 Oktober 1966 di Livno, Bosnia and Herzegovina (Dulu masih Yugoslavia). Kala masih menjadi pemain, Ia banyak menghabiskan sebagian besar kariernya di negaranya sendiri. Posisi utamanya adalah sebagai gelandang bertahan.

Ia terhitung sering bolak-balik tim. Tercatat, ia pernah berseragam Hajduk Split, Dinamo Vinkovci, Buducnost Titograd, dan Varteks. Ia paling banyak mengabdi untuk klub terakhirnya, dengan menorehkan 108 kali penampilan dari 235 aksinya selama berkarier sebagai pemain.

Memasuki era milenium Dalic memutuskan untuk pensiun menjadi seoran pemain dan mulai karier kepelatihanya sabagai asisten pelatih klub lamanya, Varteks. Hanya, ia baru merasakan diberi peran sebagai pelatih kepala lima tahun setelahnya masih di klub yang sama.

Di musim pertamanya Dalic mampu membawa Varteks ke final Piala Liga Kroasia tahun 2005.

Selepas itu, ia kemudian memilih hengkang dan mencari pengalaman ke berbagai klub, termasuk salah satunya Dinamo Tirana (Albania) dan Slaven Belupo (Kroasia).

Pada tahun 2010, Dalic memberanikan diri hijrah ke Timur Tengah untuk meambah pengalamannya. Ia pernah membesut sala satu tim Arab Saudi, Al Faisaly (2010-2012), melatih klub Arab lain, Al Hilal (2012-2013), dan klub Uni Emirat Arab, Al Ain (2014-2017). Di sana ia mampu menorehkan prestasi di kompetisi domestik, diantaraya Liga Teluk Arab, Piala Presiden Uni Emirat Arab dan Piala Super Teluk Arab, dan runerup Liga Champions AFC.

Hingga pada akhirnya ia diberi posisi manajer Kroasia pada bulan Oktober 2017 setelah HNS memecat Ante Cacic. Dan, Dalic kini tinggal menuntaskan tugas terakhirnya di Rusia dan membuat keajaiban lain untuk mebawa skuat Vatreni mampu mempersembahkan mendali untuk rakyat Kroasia.