Nyimpen musik di ponsel hanya bikin memori penuh. Selain itu, gak praktis buat tahu musik-musik baru. Kalau bosen dengan musik yang ada di ponsel, kita harus mengunggah, kemudian menghapus yang lama. Ribet? Memang.
Namun, belakangan, ada berbagai aplikasi musik yang menjadi solusi atas persoalan tersebut. Tomsguide mencatat, ada berbagai aplikasi musik terbaik yang bisa diunduh pengguna ponsel pintar. Apa saja?
Apple Music merupakan salah satu aplikasi milik Apple. Apple Music merupakan layanan streaming yang memungkinkan pengguna gawai pintar mendengarkan lagu bervariasi. Sebab, dalam Apple Music, tersedia lebih dari 30 juta lagu. Kalau mau menggunakan aplikasi ini, kita mendaftar. Sistemnya langganan bulanan. Apple Music tak harus didengarkan secara daring, asalkan membayar biaya bulanan.
Namun Apple mengunci musik tersebut. Jadi, ketika sudah tidak berlangganan, musik tidak bisa diputar. Lagu juga bisa diputar secara daring, artinya menggunakan layanan Internet. Beda dengan iTunes yang harus membayar per musik atau album.
YouTube akhirnya punya layanan yang memungkinkan masyarakat menikmati musik secara lebih praktis. Sama seperti Apple Music, sistem untuk menikmati YouTube musik ini juga berlangganan dan membayar biaya bulanan. Aplikasi bisa dinikmati di Android, iOS, atau web. Meski demikian, baru negara di Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa yang bisa menikmatinya. Sedangkan Indonesia, entah kapan bisa mengaksesnya.
Tidal adalah layanan streaming untuk mengakses 25 juta lagu dan video musik, yang menggabungkan audio lossless dan musik berdefinisi tinggi dengan editorial curated. Tidal dirilis pada 2014 di Norwegia. Layanan ini bekerja sama dengan tiga label musik besar dan beberapa label indie. Cara mengakses musik menggunakan Tidal ialah membayar bulanan.
Spotify sudah amat tenar di Indonesia. Layanan streaming untuk musik, video, dan podcast ini berasal dari Swedia. Spotify muncul pada September 2008, berasal dari Swedia. Pengguna premium dapat mengakses jutaan lagu dengan cara berlangganan setiap bulan. Spotify juga dapat dinikmati secara gratis lewat akses Internet dengan batasan kecepatan 160 kb/bits.
Bila menggunakan aplikasi premium, pelanggan bebas dari (gangguan) iklan. Kualitas audio dan kemampuan mengunduh musik agar bisa didengarkan lebih baik. Tercatat, hingga akhir semester pertama di 2015, Spotify punya 75 juta pelanggan aktif—20 juta di antaranya merupakan pelanggan berbayar. Jumlah itu sudah bertambah sekarang, setidaknya menjadi 30 juta untuk pelanggan berbayar.
Amazon Music—yang sebelumnya Amazon MP3—adalah “toko” yang menyediakan banyak lagu yang dapat dinikmati secara daring. Aplikasi ini diluncurkan dalam versi beta pada 25 September 2007. Amazon Music dikelola oleh Amazon.com. Amazon.com merupakan laman yang menjual musik untuk warga Amerika Serikat.
Meski demikian, orang Inggris juga bisa menikmati musik dari Amazon. Caranya dengan mengakses Amazon.co.uk. Amazon juga diluncurkan di Jepang, Austria, dan Swiss. Di Jepang, Amazon diluncurkan pada 2010, sedangkan di Austria dan Swiss pada 2009. Pada 2011, Amazon meluncurkan Amazon Cloud Player, perpanjangan tangan dari toko MP3 Amazon di Negeri Abang Sam.
Google juga menyediakan layanan streaming dan mesin penyimpan musik yang bernama Google Play Music. Lebih dari 50 ribu lagu bisa diputar dan diunggah tanpa biaya. Dengan aplikasi ini, pengguna bisa mengunduh lagu dan menyetelnya secara offline. Google Play Music mulai eksis di pasaran pada Mei 2011. Hingga kini, 58 negara bisa mengakses layanan itu dengan perangkat Android, iOS, web, maupun Sonos dan Chromecast.
Pandora Internet Radio, yang tersedia untuk Android, iOS, dan Windows, adalah layanan streaming musik beserta rekomendasinya yang dioperasikan Pandora Media, Inc. Hingga kini, Pandora hanya tersedia di Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat. Ada berbagai genre musik yang ditawarkan dalam aplikasi ini. Pengguna bisa memberi umpan balik berupa reaksi negatif atau positif. Layanan juga bisa diakses melalui web atau diunduh terlebih dulu.
Aplikasi yang tersedia untuk iOS dan Android ini cukup unik. Qello Concert dirancang untuk memungkinkan pengguna mengakses konser musikus dengan durasi yang panjang, bisa juga mengakses streaming konser. Pengguna serasa sedang berpesta dalam konser saat mendengarkan musik menggunakan aplikasi ini. Pengguna juga bisa mengakses semua aliran musik di sini.
Siapa sih yang tahu SoundCloud? Aplikasi ini sudah terkenal di Tanah Air dalam beberapa tahun ini. SounCloud awalnya muncul di Stockholm, Swedia, tapi didirikan di Berlin, Jerman, Agustus 2007 oleh Alex Ljung dan musikus Eric Wahlforss. Melalui aplikasi ini, pengguna bisa mendengarkan musik secara daring, mengunggah suaranya, atau berbagi lagu.
Groove Music—sebelumnya Xbox Music dan Zune Music, juga dikenal sebagai Microsoft Groove—adalah layanan streaming musik digital yang dikembangkan Microsoft. Layanan ini memungkinkan pengguna mengakses musik secara streaming dengan berlangganan atau membeli lagu-lagu yang diinginkan lewat Windows Store. Layanan ini berbasis web dan tersedia di Microsoft Windows dan Xbox serta Android dan iOS. Groove menyediakan lebih dari 38 juta lagu yang bisa didengar.
Kita sering mendengarkan lagu, tapi saat ingin mengunduh, kita lupa dengan judulnya. Sungguh repot kalau begini. Rasanya gemas. Shazam, aplikasi musik yang bisa diakses dengan Android, iOS, dan Windows Phone, “meminjamkan” telinga digital untuk membantu mengatasi masalah itu. Hanya membuka aplikasi, pegang ponsel Anda, dekatkan dengan suara musik yang ingin diunduh, Shazam akan bekerja dengan sihir untuk mengidentifikasi trek itu. Shazam secara otomatis akan menambahkan lagu tersebut ke daftar putar Spotify.
Meski banyak tersedia aplikasi musik yang bisa diunduh, sebaiknya, pilih salah satu yang sekiranya sangat kamu butuhkan. Selamat menjelajahi musik!