Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Cara Melindungi Email dari Phishing, Biar Privasi Tetap Terjaga

ilustrasi email (unsplash.com/Brett Jordan)
Intinya sih...
  • Phising adalah ancaman serius bagi keamanan data dan privasi.
  • Pelajari ciri-ciri email phising agar dapat menghindarinya.
  • Lindungi akun email dengan kata sandi kuat dan autentikasi dua faktor (2FA).

Di era digital yang semakin terhubung, email menjadi salah satu sarana komunikasi utama, baik untuk urusan pribadi maupun profesional. Namun, popularitas email juga menjadikannya sasaran empuk bagi para pelaku kejahatan siber, terutama melalui serangan phishing. Phising bertujuan untuk mencuri informasi sensitif, seperti kredensial login, detail keuangan, atau data pribadi, dengan menyamar sebagai entitas tepercaya. 

Oleh karena itu, penting bagi setiap pengguna internet untuk memahami cara melindungi email dari ancaman ini demi menjaga keamanan data dan privasi. Yuk, kita lihat apa saja cara melindungi email dari serangan phising.

1. Kenali ciri email phishing

ilustrasi berhati-hati dalam mengakses email (freepik.com/freepik)

Untuk bisa melindungi email dari serangan phishing, pertama-tama kamu harus mengenali ciri-ciri email phising, yang biasanya meliputi:

  • Alamat email pengirim tidak menggunakan nama domain yang sah.
  • Menggunakan salam umum, seperti "Pelanggan yang Terhormat."
  • Permintaan mendesak untuk informasi pribadi.
  • Kesalahan ejaan dan tata bahasa.
  • Tautan atau lampiran yang mencurigakan.

2. Hindari asal mengklik tautan atau lampiran

ilustrasi email (unsplash.com/Stephen Phillips - Hostreviews.co.uk)

Jangan pernah mengklik tautan atau mengunduh lampiran dari email yang tidak dikenal atau mencurigakan. Lampiran dengan ekstensi file seperti `.exe`, `.zip`, atau `.scr` dapat menyisipkan malware ke perangkatmu. Sebaliknya, kunjungi situs web secara langsung dengan mengetik URL-nya ke browsermu untuk memastikan keasliannya.

3. Gunakan kata sandi yang kuat dan aktifkan autentikasi dua faktor (2FA)

ilustrasi 2FA (natpay.com)

Lindungi akun email dengan kata sandi yang kuat. Kata sandi idealnya menggabungkan huruf besar dan kecil, angka, dan simbol. Tak kalah penting, aktifkan autentikasi dua faktor (2FA) untuk menambah lapisan keamanan. Bahkan jika penyerang memperoleh kata sandimu, 2FA akan mempersulit mereka untuk mengakses akunmu.

4. Filter email spam dan phishing

ilustarsi email (pixabay.com/talhakhalil007}

Sebagian besar penyedia email menawarkan filter spam yang secara otomatis mendeteksi pesan berbahaya dan akan langsung mengalihkannya ke folder sampah. Kamu juga bisa memblokir pengirim yang mencurigakan secara manual dan memfilter email yang tidak diinginkan. Tinjau folder spam secara berkala untuk memastikan email yang sah tidak ditandai secara keliru.

5. Selalu perbarui perangkat lunak dan sistem

ilustrasi email (freepik.com/satapornc)

Perangkat lunak yang ketinggalan zaman lebih rentan terhadap serangan phishing dan malware. Perbarui sistem operasi, browser, dan perangkat lunak antivirus secara berkala untuk menambal kerentanan keamanan. Pertimbangkan untuk menggunakan alat anti-malware canggih yang memindai email untuk mencari tautan dan lampiran berbahaya secara real-time.

6. Hindari berbagi informasi sensitif melalui email

ilustrasi email (pexels.com/cottonbro studio)

Jangan pernah mengirim data sensitif apa pun melalui email, seperti foto KTP, informasi perbankan, kata sandi, atau catatan kesehatan. Jika kamu menerima email yang meminta informasi pribadi, jangan langsung percaya. Kalau kamu ragu-ragu, hubungi lembaga yang bersangkutan secara langsung untuk mengonfirmasi keabsahannya.

7. Laporkan email yang mencurigakan

ilustrasi email (unsplash.com/Brett Jordan)

Jika kamu menduga suatu email merupakan upaya phishing, segera laporkan ke penyedia email menggunakan opsi "Report phishing". Kalau phising tersebut dikirim ke email kantor, segera beri tahu departemen TI kantor. Pelaporan membantu mencegah serangan di masa mendatang dengan memberi tahu penyedia dan organisasi tentang ancaman yang muncul.

Serangan phishing semakin canggih, tetapi mengadopsi pendekatan proaktif dapat mengurangi risiko secara signifikan. Dengan mengenali email phishing dan menghindari tindakan berisiko, kamu bisa melindungi diri dari menjadi korban penipuan ini.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
Eka Amira Yasien
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us