TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Kekurangan Chip Apple M1, Ketahui sebelum Membeli

Apakah lebih baik daripada intel?

ilustrasi MacBook Pro M1 (unsplash.com/Anthony Choren)

Apple adalah perusahaan teknologi yang aktif membuat inovasi. Salah satu inovasi terbesar yang telah dibuat Apple adalah meluncurkan chip M1. Ini adalah chip yang dibuat khusus untuk produk Apple, yaitu MacBook Air, MacBook Pro, iPad Air, iPad Pro, iMac, dan Mac mini.

Chip M1 diklaim memiliki banyak kelebihan, seperti performa yang lebih cepat, baterai yang lebih awet, dan masih banyak lagi. Secara keseluruhan, perangkat berbasis chip M1 ini dinilai lebih baik daripada yang berbasis intel.

Meskipun begitu, chip M1 dari Apple ini juga bukannya tanpa celah sama sekali. Ada beberapa kekurangan chip Apple M1 yang perlu kamu ketahui sebelum memutuskan untuk membelinya.

1. Tidak dapat di-upgrade

ilustrasi MacBook Pro (unsplash.com/Jonathan Arbely)

Salah satu kelemahan paling signifikan dari perangkat dengan chip M1 adalah tidak dapat di-upgrade. RAM tidak dapat ditingkatkan karena merupakan bagian dari komponen system-on-a-chip M1. Begitu pula dengan SSD. Perangkat tidak memiliki motherboard dengan slot khusus untuk ekspansi RAM maupun SSD.

Dengan demikian, konsumen pada dasarnya "disarankan" untuk memilih perangkat dengan kapasitas RAM maupun SSD yang besar. Sebab, pengguna tidak dapat mengganti komponen jika nantinya membutuhkan kapasitas RAM dan SSD yang lebih besar. Padahal, makin tinggi kapasitas RAM dan SSD, harga yang dipatok juga relatif jauh lebih tinggi.

2. Mahal

ilustrasi memgang uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Harga perangkat Apple berbasis intel masih dinilai tidak terjangkau bagi banyak orang. Sayangnya, perangkat yang dibekali chip M1 ini ternyata harganya lebih mahal lagi.

Sebagai contoh, MacBook Air M1 dipatok mulai harga Rp16 juta, MacBook Pro M1 mulai dari Rp21 juta, iMac mulai harga Rp20 juta, Mac Mini mulai harga Rp12 juta, iPad Air mulai harga Rp10 juta, dan iPad Pro mulai harga Rp13 juta.

Karena alasan harga, masih banyak orang yang lebih memilih perangkat keluaran lama dengan chip intel karena dianggap lebih ramah buat kantong.

Baca Juga: Lebih Aman, Ini 7 Alasan MacBook Jarang Kena Malware

3. Tidak ada Boot Camp

ilustrasi Macbook (unsplash.com/rubén menárguez)

Meskipun perangkat Apple memiliki sistem operasi yang eksklusif, yaitu macOS, tetapi banyak pengguna Mac yang cenderung menyukai sistem operasi Windows. Menariknya, Apple memungkinkan pengguna menginstal sistem operasi Windows di perangkat Apple dengan bantuan Boot Camp.

Boot Camp adalah alat Apple yang memungkinkan pengguna menginstal Windows dan macOS di Mac berbasis Intel. Sayangnya, perangkat M1 tidak mendukung Boot Camp.

Sebenarnya Apple sudah mendukung pengguna untuk menginstal sistem operasi Windows di perangkat berbasis M1, tetapi ini membutuhkan virtualisasi aplikasi seperti Parallels. Namun, pengguna tidak akan mendapatkan kinerja yang sama saat menjalankan Windows melalui virtualisasi seperti yang didapat melalui Windows yang diinstal secara asli melalui Boot Camp.

4. Kapasitas RAM maksimal 16 GB

ilustrasi RAM (pexels.com/502designs)

Tidak jelas apakah di masa depan Apple akan membuat perangkat dengan kapasitas RAM yang besar, misalnya 32 GB. Yang jelas, saat ini, perangkat Apple yang dibekali chip M1 hanya memiliki RAM dengan kapasitas maksimal 16 GB. 

Perangkat dengan RAM 16 GB sebenarnya sangat cukup untuk melakukan tugas sehari-hari. Namun, jika kamu membutuhkan laptop untuk tugas berat, kamu mungkin akan lebih nyaman menggunakan laptop atau komputer yang dibekali RAM 32 GB, yang artinya perangkat Apple bukanlah pilihan yang tepat untukmu.

5. Port lebih sedikit

ilustrasi MacBook Air (unsplash.com/Isaac Martin)

Perangkat dengan chip M1 secara umum memiliki port yang lebih sedikit daripada perangkat sebelumnya. Apple memang beberapa kali membuat keputusan menghilangkan beberapa port pada perangkat terbarunya. Apa pun alasannya, banyak pengguna merasa penghilangan port pada perangkat M1 cukup mengganggu.

Memang, Apple menyediakan multiport adapter yang bisa kamu beli secara terpisah. Namun, selain mahal, selalu membawa multiport adaptor tentunya juga tidak praktis.

6. Beberapa aplikasi tidak berjalan baik

ilustrasi MacBook Air (unsplash.com/Julian Steenbergen)

Pengembang harus menyesuaikan aplikasi dengan arsitektur prosesor M1 baru Apple yang tentunya membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Jadi, agar tidak kecewa, pastikan untuk memeriksa ulang apakah semua aplikasi yang kamu gunakan kompatibel dengan perangkat M1. 

Meskipun terus membuat kemajuan, tetapi beberapa aplikasi yang sangat populer masih belum memiliki build yang stabil dan dioptimalkan untuk M1. Proses ini umumnya tidak memengaruhi penggunaan biasa, tetapi bisa lebih memengaruhi profesional. 

Baca Juga: 7 Alasan MacBook Air Sangat Cocok untuk Pelajar dan Mahasiswa

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya