Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Ciri Charger KW yang Bikin Baterai HP Cepat Rusak

ilustrasi adaptor charger (unsplash.com/Anh Nhat)
Intinya sih...
  • Harga charger KW jauh di bawah harga asli, tapi kualitasnya buruk dan berpotensi merusak HP.
  • Pengisian daya tidak stabil dan terlalu lama dapat memengaruhi kapasitas penyimpanan baterai serta performa HP secara keseluruhan.
  • Charger KW tidak memiliki sertifikasi keamanan, bobot ringan, material terasa murahan, dan cepat panas saat digunakan.

Banyak yang tergiur dengan harga charger murah yang dijual bebas di pasaran tanpa menyadari bahwa barang tersebut bisa jadi charger KW. Sekilas, bentuknya memang mirip dengan charger asli, lengkap dengan logo merek dan kemasan yang terlihat meyakinkan. Tapi, di balik tampilannya yang menipu itu, charger KW menyimpan potensi kerusakan serius, terutama pada baterai HP yang rentan terhadap aliran listrik yang gak stabil.

Menggunakan charger KW dalam jangka panjang bukan cuma membuat daya baterai cepat habis, tapi juga memperpendek umur komponen penting di dalam smartphone. Kalau dibiarkan terus, dampaknya bisa lebih parah, mulai dari performa menurun, pengisian lambat, sampai baterai menggembung dan rusak total. Supaya lebih waspada, berikut ini lima ciri charger KW yang perlu dihindari karena bisa membuat baterai HP cepat rusak.

1. Harga terlalu murah dan gak masuk akal

ilustrasi charger (freepik.com/Mateus Andre)

Harga charger KW sering kali jauh di bawah harga pasaran charger asli. Di toko-toko online atau kaki lima, charger seperti ini bisa ditemukan dengan harga di bawah Rp30.000, bahkan ada yang dijual cuma Rp10.000. Padahal, charger resmi dari produsen ternama umumnya dibanderol mulai dari Rp150.000 ke atas. Perbedaan harga yang terlalu mencolok ini seharusnya sudah cukup jadi tanda bahaya.

Murahnya harga biasanya sebanding dengan kualitas komponen yang digunakan. Charger KW sering memakai material murahan yang gak tahan lama dan bisa menyebabkan gangguan pada arus listrik. Dalam jangka panjang, baterai jadi cepat panas, daya gak terisi maksimal, dan bahkan bisa terjadi arus pendek. Menghemat uang dengan membeli charger murah justru membuat HP berisiko rusak lebih cepat.

2. Pengisian daya gak stabil dan terlalu lama

ilustrasi mengecas HP (freepik.com/rawpixel.com)

Charger asli biasanya punya fitur pengatur arus otomatis yang menjaga daya tetap stabil selama pengisian. Sementara itu, charger KW cenderung memberikan arus listrik yang gak konsisten. Kadang pengisiannya cepat, tapi di waktu lain bisa sangat lambat, bahkan berhenti sama sekali tanpa alasan jelas. Hal seperti ini membuat performa baterai terganggu secara perlahan.

Lama-kelamaan, siklus pengisian yang gak stabil memengaruhi kapasitas penyimpanan baterai. HP jadi cepat kehabisan daya meskipun indikator menunjukkan baterai masih penuh. Baterai juga jadi lebih cepat menurun kualitasnya dan sulit kembali normal meskipun sudah ganti charger. Ketidakkonsistenan ini bisa membuat HP mati mendadak atau error saat digunakan.

3. Tidak ada sertifikasi keamanan

ilustrasi charger (pexels.com/Andrey Matveev)

Charger resmi umumnya dilengkapi sertifikasi seperti CE, RoHS, atau FCC yang menunjukkan produk tersebut sudah lolos uji keselamatan dan kelistrikan. Sementara charger KW hampir selalu gak menyertakan sertifikasi semacam itu atau bahkan mencantumkan logo palsu. Konsumen yang kurang teliti gampang terkecoh dengan kemasan yang meniru produk asli.

Tanpa adanya sertifikasi resmi, charger KW bisa menyebabkan overheating, korsleting, atau bahkan kebakaran. Gak sedikit kasus HP meledak saat dicas pakai charger KW yang kualitasnya di bawah standar. Mengabaikan aspek keamanan ini sama saja dengan membiarkan risiko besar terjadi kapan saja. Produk tanpa sertifikasi sebaiknya langsung dicoret dari daftar pilihan.

4. Bobot ringan dan material terasa murahan

ilustrasi charger (pexels.com/ready made)

Ciri lain dari charger KW yang patut dicurigai adalah bobotnya yang terasa ringan dan konstruksi bodi yang rapuh. Kalau dibandingkan dengan charger asli, charger KW biasanya memakai casing plastik tipis yang gampang retak atau meleleh saat dipakai terlalu lama. Ketika disentuh, permukaan charger sering terasa kasar atau punya finishing yang kurang rapi.

Bobot yang terlalu ringan sering menandakan isi dalamnya minim komponen pengaman seperti kapasitor atau resistor berkualitas. Efeknya, sirkuit dalam charger gak mampu menahan lonjakan arus listrik secara tiba-tiba. Baterai yang terus-menerus menerima aliran listrik yang gak terkendali akan rusak lebih cepat dari seharusnya. HP pun jadi sering eror atau bahkan gak bisa menyala sama sekali.

5. Charger cepat panas saat digunakan

ilustrasi adaptor charger (pexels.com/Markus Spiske)

Charger KW biasanya cepat terasa panas bahkan hanya dalam waktu 10--15 menit pemakaian. Ini terjadi karena sirkuit di dalamnya gak punya sistem pendinginan yang baik. Komponen yang digunakan cenderung murah dan gak tahan terhadap arus listrik yang tinggi. Akibatnya, charger cepat panas dan berpotensi merusak port HP.

Kondisi charger yang cepat panas juga akan memengaruhi suhu baterai selama proses pengisian. Semakin tinggi suhu, semakin besar kemungkinan terjadi kebocoran daya dan kerusakan pada sel baterai. Selain itu, suhu tinggi mempercepat degradasi baterai yang membuat performanya menurun drastis dalam waktu singkat. Penggunaan charger seperti ini sebaiknya segera dihentikan sebelum menimbulkan kerusakan lebih jauh.

Menggunakan charger KW memang terlihat menguntungkan dari segi harga, tapi ternyata menyimpan banyak risiko tersembunyi. Baterai bisa rusak perlahan, performa HP menurun, dan bahkan menimbulkan bahaya fisik seperti kebakaran. Lebih baik berinvestasi sedikit lebih mahal untuk membeli charger resmi yang aman dan terjamin kualitasnya. Jangan tunggu sampai HP rusak dulu baru sadar pentingnya memilih charger yang tepat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us