Beberapa waktu belakangan, tren kamera analog kembali menjamur di kalangan anak-anak muda. Semakin vintage dan old-fashion, semakin dianggap keren. Memotret dengan kamera analog memiliki daya tarik tersendiri karena hasilnya tidak bisa dilihat langsung dan harus melalui pemrosesan di kamar gelap terlebih dahulu.
Bagaimana, mulai tertarik? Inilah rekomendasi kamera analog untuk pemula yang harganya terjangkau!
Diperkenalkan pada April 1976, Canon AE-1 menjelma menjadi salah satu kamera tersukses di dunia. Ini adalah kamera SLR dengan Automatic Exposure/AE (pencahayaan otomatis) yang dikontrol secara elektronik.
Memiliki shutter speed hingga 1/1000 detik, kamera ini kompatibel dengan beberapa lensa, seperti Canon FD 50mm f/1.4 SSC dan FD 50mm f/1.8 SC. Dengan berat hanya 590 gram, Canon AE-1 fleksibel untuk dibawa ke mana-mana.
Karena telah lama diluncurkan, kamera ini hanya bisa didapatkan dalam kondisi bekas. Di beberapa digital marketplace, harganya bervariasi dari Rp4,3 juta hingga Rp4,65 juta, sudah termasuk dengan lensa bawaan.
Nikon FE2 dirilis pada tahun 1983 dan diproduksi antara tahun 1983-1987. Hadir dalam warna hitam dan krom, kamera ini memiliki kecepatan rana maksimal 1/4000 detik dengan kecepatan sinkronisasi flash pada 1/250 detik.
Sementara, jangkauan ASA/ISO mulai dari 12 hingga 4000. Lensa yang kompatibel adalah yang bertipe AI/AIS/AF dan AFS. Bobotnya hanya 550 gram, membuatnya cocok untuk hunting foto tanpa merasa lelah.
Sama seperti kamera sebelumnya, Nikon FE2 hanya bisa dijumpai dalam kondisi bekas. Memantau di situs e-commerce, harganya bervariasi dari Rp1,7 juta (body only) sampai Rp2,4 juta (termasuk lensa).
Olympus OM-1 diluncurkan pada tahun 1972. Sebenarnya, cukup terlambat bila dibandingkan dengan Nikon F yang dirilis 13 tahun lebih dulu. Karena sudah cukup terlambat masuk ke lini SLR 35mm, mereka harus menonjol agar berhasil.
Olympus OM-1 berinovasi dengan desainnya yang ramping, ringan, dan compact. Beratnya hanya 510 gram dengan dimensi 136 x 83 x 50 mm. Alhasil, kamera ini diakui sebagai SLR 35mm yang terkecil dan teringan di dunia!
Karena ramping dan ringan, Olympus OM-1 cocok digunakan untuk traveling dan street photography. Dengan jangkauan ISO 25-1600 dengan shutter speed hingga 1/1000 detik, kamera ini hanya tersedia dalam kondisi bekas mulai dari Rp1,8 juta sampai Rp2,5 juta.
Kamera buatan Asahi Optical Co., Ltd ini diproduksi dari tahun 1976 sampai 1997. Berkat desainnya yang kokoh dengan daya tahan luar biasa, Pentax K1000 berhasil terjual lebih dari tiga juta unit!
Pentax K1000 memiliki jangkauan ISO/ASA 20-3200 dengan shutter speed hingga 1/1000 detik dan sinkronisasi flash 1/60 detik. Tapi, kamera ini lebih berat dengan bobot 628 gram (termasuk baterai, strap, dan roll berisi 36 film).
Ingin membawanya pulang? Siapkan dulu budget antara Rp1,95 juta hingga Rp2,45 juta. Kamu bisa mencarinya di marketplace, ya!
Bila dibandingkan dengan kamera lain yang telah disebutkan, Minolta SR-T 101 termasuk pionir di kalangan SLR 35mm. Kamera ini dirilis pada tahun 1966 oleh Minolta Camera Co dan diproduksi selama 10 tahun.
Meski diluncurkan paling awal, kamera ini memiliki jangkauan ASA/ISO yang cukup luas, dari 6-6400. Sementara, shutter speed dan sinkronisasi flash hampir sama seperti kamera lain, yakni 1/1000 detik dan 1/60 detik.
Dengan berat 560 gram, Minolta SR-T 101 cukup nyaman dipakai untuk hunting foto. Dijual dalam kondisi bekas di e-commerce, harganya mulai dari Rp1,85 juta hingga Rp2,4 juta (termasuk lensa).
Ricoh KR-5 adalah kamera SLR 35mm yang diluncurkan pada tahun 1978. Lensa standarnya memiliki bukaan maksimum f/2.2 dengan panjang fokal 55mm, dilansir laman Lomography.
Kamera ini memiliki kecepatan rana 1/8 detik hingga 1/500 detik dengan sinkronisasi flash dari 1/8 detik sampai 1/60 detik. Ricoh KR-5 bisa menyala dengan dua baterai oksida perak 1.5V.
Ingin tahu harganya? Jika dijual sepaket dengan lensa, harganya rata-rata Rp1,8 juta. Tetapi, ada pula yang menjual dengan harga di bawah Rp1 juta lho!
Selanjutnya ada Rollei 35. Jika dikomparasi dengan yang lain, kamera ini punya bentuk yang agak berbeda plus ukuran mungil!
Kamera jendela bidik miniatur 35mm ini diperkenalkan pada tahun 1966. Rollei 35 adalah kamera 35mm terkecil setelah Minolta TC-1 dan Minox 35. Dalam 30 tahun, ada 2 juta unit yang diproduksi.
Rollei 35 memiliki ASA/ISO 25-1600, diafragma f/3.5 hingga f/22, dan shutter speed 1/2 detik sampai 1/500 detik. Tersedia dalam warna hitam dan krom, kamera ini bobotnya hanya 370 gram.
Jangan salah, meski yang terkecil, Rollei 35 adalah yang termahal! Harganya sekitar Rp3,5 juta. Bahkan, seri yang classic gold dijual dengan harga di atas Rp50 juta!
Canon Canonet Q17 dirilis pada tahun 1965. Soal spesifikasi, kamera yang satu ini memang masih kalah jika dibandingkan dengan Nikon FE2 yang ada pada list di atas. Hal tersebut dikarenakan Canon Canonet Q17 hanya memiliki shutter speed hingga 1/500s serta jangkauan ISO dari 25 hingga 400.
Lensa yang dibawa kamera ini bisa dibilang cukup besar. Aperture yang dibawa oleh lensa Canon Canonet Q17 ini berada di angka f/1.7, sehingga dapat menghasilkan gambar dengan kesan bokeh yang baik.
Kalau kamu tertarik untuk meminangnya, Canon Canonet Q17 ini dijual di kisaran harga Rp1 juta saja di berbagai market place, lho!
Sedikit menengok ke belakang, Yashica FX-3 ini termasuk salah satu kamera 35mm yang populer di tahun 1979. Tak heran jika kemudian Yashica memproduksi kamera analog seri FX-3 Super pada tahun 1984 untuk menggantikan FX-3. Kemudian pada tahun 1986 mereka memproduksi FX-3 Super 2000 untuk menggantikan FX-3 Super.
Ada banyak penambahan fitur yang disematkan pada kamera ini. Mulai dari shutter speed yang bisa mencapai hingga 1/2000s, jangkauan ISO dari 25 hingga 3200, dan exposure meter untuk memberi informasi intensitas cahaya yang masuk ke lensa. Tak heran jika Yashika FX-3 Super 2000 jadi salah satu kamera analog pilihan hingga saat ini.
Buat kamu yang tertarik, kamera analog Yashika FX-3 Super 2000 bisa kamu dapatkan di kisaran harga Rp800 ribu hingga Rp1.800.000 di market place langgananmu.
Untuk ukuran kamera analog, harga yang dipatok untuk Fujica M1 ini tergolong sangat murah. Tak mengherankan jika produknya banyak dicari. Apalagi Fujica M1 ini tergolong kamera analog yang mudah dicari, hal tersebut membuat kamera ini cocok untuk kamu yang baru mulai terjun ke dunia kamera analog.
Kalau untuk urusan spesifikasi, memang sih Fujica M1 ini tidak membawa spesifikasi yang mentereng. Namun hal tersebut wajar karena kamera ini adalah kamera fix. Fujica M1 memiliki shutter speed 1/125s saja. Namun jangan salah, jika kamu sudah terbiasa dengan kamera ini, foto yang dihasilkan bisa jadi melebihi ekspektasimu. Apalagi jika melihat harganya yang murah, tentu Fujica M1 ini jadi salah satu opsi terbaik.
Kamu bisa dengan mudah menemukan kamera analog Fujica M1 di market place dengan kisaran harga termurah Rp300 ribuan saja, lho!
Fujifilm MDL-9 ini juga termasuk kamera analog dengan harga yang sangat affordable. Harganya tak jauh beda dengan Fujica M1 pada list sebelumnya. Bedanya, pada Fujifilm MDL-9 ini sudah tersemat fitur panorama. Tak mengherankan jika kemudian kamera jadi ini cukup populer dan banyak dicari oleh orang.
Meski begitu, Fujifilm MDL-9 ini tidak termasuk kamera yang susah dicari. Apalgi mengingat harganya yang benar-benar terjangkau. Untuk urusan penampilan, memang sih kamera ini bisa dibilang sudah cukup modern. Tidak ada kesan vintage seperti yang ada pada kamera di tahun 60an. Namun mengingat hasil jepretan yang cukup oke, Fujifilm MDL-9 ini masih sangat layak untuk kamu pinang sebagai kamera kedua atau ketiga.
Untuk harga, Fujifilm MDL-9 sendiri berada di kisaran harga Rp300 ribuan, ya!
Terakhir ada Kodak Signet S35 yang termasuk salah satu kamera analog murah namun kualitasnya tak murahan. Hasil jepretan Kodak Signet S35 bisa menghasilkan warna yang cukup memenuhi selera banyak orang. Dengan hasil warna yang bagus, tak heran jika banyak yang mencarinya, apalagi jika mengingat harganya yang relatif murah dan bentuknya yang unik dan berbeda dengan kamera lainnya.
Tak mengherankan jika kemudian Kodak Signet S35 ini termasuk barang yang cukup langka. Kamu perlu usaha ekstra untuk mencarinya. Terlebih karena Kodak Signet S35 ini tidak terlalu populer di Indonesia. Meski begitu, kamera ini tetap worth it untuk dicari dan didapatkan.
Untuk urusan harga, kamu bisa mendapatkan Kodak Signet S35 di kisaran harga mulai dari Rp400 ribu atau bahkan Rp300 ribu rupiah.
Nah, itulah beberapa kamera analog terbaik sekaligus termurah untuk pemula. Tertarik untuk mencoba memotret dengan kamera film?