Dimensity 7300 Ultimate di TECNO CAMON 40 Pro 5G, Turun Kelas?

- TECNO CAMON 40 Pro 5G adalah penerus dari CAMON 30 Pro 5G, dibandrol seharga Rp3.749.000, dan unggul dalam aspek kamera.
- Chipset Dimensity 7300 Ultimate pada TECNO CAMON 40 Pro 5G menimbulkan dugaan penurunan performa dibanding pendahulunya.
- Dari sisi efisiensi daya dan pengalaman gaming yang stabil, Dimensity 7300 Ultimate masih dapat diandalkan meskipun tergolong sebagai downgrade dari seri sebelumnya.
TECNO CAMON 40 Pro 5G merupakan penerus dari TECNO CAMON 30 Pro 5G yang dirilis pada 29 April 2025. Ia menyusul kehadiran CAMON 40 4G yang lebih dulu meluncur pada 18 April 2025 atau kurang dari sepekan sebelumnya. Dibanderol seharga Rp3.749.000, TECNO CAMON 40 Pro 5G digadang-gadang unggul dalam aspek kamera. Hal ini dibuktikan dari hasil penilaian DxOMark yang menempatkan smartphone ini di urutan pertama dengan performa kamera terbaik di kelasnya.
Meski sudah mendukung jaringan 5G, TECNO CAMON 40 Pro 5G hanya dibekali chipset Dimensity 7300 Ultimate. Padahal, pendahulunya telah menggunakan Dimensity 8200 Ultimate yang secara performa berada satu tingkat lebih tinggi. Hal ini tentu memunculkan dugaan adanya penurunan performa. Lalu, benarkah TECNO CAMON 40 Pro 5G mengalami penurunan kelas dibanding generasi sebelumnya? dan apakah layak melakukan upgrade ke seri terbaru ini jika menimbang performa yang ditawarkan? Simak ulasannya berikut ini.
1. Terlihat downgrade dari pendahulunya

Entah apa alasan TECNO memilih menyematkan Dimensity 7300 Ultimate pada TECNO CAMON 40 Pro 5G. Chipset ini sendiri merupakan SoC (System on Chip) kelas mid-range \MediaTek yang dibangun menggunakan arsitektur CPU octa-core. Di dalamnya tertanam empat inti performa Cortex-A78 (2,5 GHz) dan empat inti hemat daya Cortex-A55 (2,0 GHz), serta GPU Mali-G615 MC2.
Berdasarkan pengujian benchmark dari TK Bay, skor GeekBench 6 yang diraih TECNO CAMON 40 Pro 5G adalah 1.016 poin untuk single-core dan 3.083 poin pada multi-core. Sementara dalam pengujian grafis menggunakan GPU OpenCL, skor yang tercatat adalah 2.483 poin. Skor tersebut memang belum cukup untuk mengungguli chipset lain di kelas lebih tinggi.
Namun, berdasarkan klaim pengujian AnTuTu v10 yang dirilis melalui situs resmi TECNO, Dimensity 7300 Ultimate mampu menembus skor sekitar 730 ribuan. Angka tersebut tergolong cukup kompetitif di segmen smartphone mid-range. Tak hanya itu, efisiensi daya yang baik dan dukungan jaringan 5G membuat perangkat ini tetap gesit untuk berbagai aktivitas harian.
2. Dimensity 7300 Ultimate cukup mampu menjalankan game, namun, dengan catatan

Dalam praktiknya, TECNO CAMON 40 Pro 5G cukup mampu menjalankan game populer seperti Call of Duty: Mobile dengan mulus. Frame rate yang stabil dan suhu perangkat yang tetap terjaga menjadi nilai tambah tersendiri. Pengalaman bermain juga dinilai sesuai ekspektasi, sebagaimana diulas oleh TK Bay.
Meski begitu, jika dibandingkan langsung dengan performa CAMON 30 Pro 5G yang ditenagai Dimensity 8200 Ultimate, penurunan kemampuan cukup terlihat. Langkah TECNO memilih chip versi lebih rendah ini pun memunculkan sejumlah tanda tanya. Bagi pengguna yang mengharapkan peningkatan performa dari generasi sebelumnya, keputusan ini bisa menjadi catatan penting sebelum memutuskan untuk upgrade.
3. Perbandingan chipset dari seri sebelumnya yang sudah dibekali Dimensity 8200 Ultimate

Sebagai gambaran, TECNO CAMON 30 Pro 5G sebelumnya dibekali Dimensity 8200 Ultimate, salah satu chipset kelas menengah atas MediaTek berbasis fabrikasi 4 nm. Chip ini menawarkan performa lebih tinggi dibandingkan Dimensity 7300 Ultimate, baik dari sisi skor benchmark maupun pengalaman gaming secara keseluruhan. Merujuk data dari TECNO Labs, Dimensity 8200 Ultimate mencatatkan skor AnTuTu sekitar 900.000 poin.
Sementara itu, varian TECNO CAMON 30 5G (non-Pro) menggunakan Dimensity 7020, chipset kelas mid-range lainnya dari MediaTek yang dibangun menggunakan proses fabrikasi 6 nm. Chip ini memiliki CPU octa-core yang dibekali dua inti performa Cortex-A78 (2,2 GHz), enam inti efisiensi Cortex-A55 (2,0 GHz), serta GPU IMG BXM-8-256. Melansir NanoReview, skor AnTuTu v10 untuk Dimensity 7020 pada TECNO CAMON 30 5G tercatat di kisaran 469.369 poin. Meski angkanya lebih rendah dari Dimensity 7300 Ultimate, performanya tetap dapat diandalkan untuk menjalankan game berat seperti Genshin Impact pada pengaturan grafis medium. Untuk mendukung stabilitas suhu saat aktivitas tinggi, perangkat ini dibekali sistem pendingin sembilan lapis dengan luas area pendinginan mencapai 11.956 mm persegi.
Dari sisi efisiensi daya dan optimalisasi performa, Dimensity 7300 Ultimate memang bukan pilihan yang buruk. Skor benchmark-nya solid (730.085 poin), performa gaming-nya stabil, serta sudah mendukung jaringan 5G. Namun, bila dilihat dari sudut pandang peningkatan generasi, pemilihan chipset ini pada CAMON 40 Pro 5G justru menimbulkan kesan downgrade dibandingkan pendahulunya. Catatan soal penurunan performa ini patut diperhatikan, terutama bagi pengguna yang berharap pada peningkatan performa saat beralih ke seri penerus. Harapannya tentu bukan hanya pada tampilan atau fitur baru, tetapi juga dorongan performa yang lebih tinggi dari generasi sebelumnya.
Meski begitu, performa bukanlah satu-satunya faktor penentu dalam menilai kelayakan sebuah smartphone. TECNO CAMON 40 Pro 5G tetap menawarkan sejumlah nilai tambah. Dukungan jaringan 5G yang kencang, efisiensi daya berkat arsitektur chip yang baru, serta pengalaman gaming yang cukup stabil menjadi beberapa keunggulan yang ditawarkan. Selain itu, peningkatan di aspek lain seperti tampilan layar, kemampuan kamera, atau fitur-fitur berbasis AI membuat TECNO CAMON 40 Pro 5G masih menjadi pilihan menarik di kelas smartphone mid-range.