Galaxy S26 Edge Bakal Lebih Tipis dengan Baterai Lebih Gahar

Samsung tampaknya belum menyerah pada lini "Edge", meskipun penjualan Galaxy S25 Edge sebelumnya tidak begitu menggembirakan. Desain ramping dan bobot ringan memang menjadi nilai jual utama seri ini, tetapi kompromi pada kapasitas baterai membuat banyak pengguna merasa kurang puas. Kabar baiknya, leaker terpercaya Ice Universe membagikan bocoran melalui akun X miliknya pada 23 Juli 2025. Ia mengklaim bahwa Galaxy S26 Edge akan hadir dengan desain yang lebih tipis, tetapi membawa baterai yang lebih besar dibandingkan pendahulunya.
Bocoran ini langsung menarik perhatian para penggemar teknologi. Pasalnya, menciptakan smartphone yang lebih tipis dan tetap bertenaga adalah tantangan besar di industri perangkat mobile. Jika informasi ini terbukti benar, Galaxy S26 Edge bisa menjadi simbol kemajuan teknologi desain dan baterai yang selama ini dinantikan banyak pengguna. Pertanyaannya, bagaimana Samsung bisa mencapainya tanpa mengorbankan performa atau kenyamanan pengguna? Meski masih sebatas rumor, ada beberapa alasan yang membuatnya mungkin saja terwujud.
1. Galaxy S26 Edge tetap mempertahankan bahkan menyempurnakan desain tipis tersebut

Galaxy S25 Edge yang dirilis pada Mei 2025 memiliki ketebalan hanya 5,8 mm. Ini menjadikannya salah satu smartphone tertipis yang pernah dibuat Samsung. Namun, desain super ramping ini memaksa Samsung mengurangi kapasitas baterai menjadi 3.900mAh atau selisih 100mAh lebih kecil dari versi reguler Galaxy S25. Kompromi ini diyakini menjadi salah satu alasan mengapa seri Edge kurang mendapat sambutan luas di pasar.
Bocoran terbaru dari Ice Universe (23 Juli 2025) menyebutkan bahwa Galaxy S26 Edge akan mempertahankan bahkan menyempurnakan desain tipis tersebut. Samsung dikabarkan akan menghadirkan peningkatan dari sisi estetika dan ergonomi tanpa lagi mengorbankan daya tahan baterai. Artinya, perangkat ini tak hanya akan tampil menawan, tetapi juga lebih andal untuk penggunaan sehari-hari.
2. Samsung Galaxy S26 Edge dikabarkan bakal menyematkan baterai berkapasitas lebih besar

Isu baterai memang menjadi salah satu perhatian utama bagi pengguna smartphone saat ini. Dalam bocoran yang sama, disebutkan bahwa Samsung akan menyematkan baterai berkapasitas lebih besar di Galaxy S26 Edge. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan besar. Kira-kira teknologi apa yang akan digunakan untuk menghadirkan daya lebih besar dalam bodi yang lebih tipis?
Menurut laporan Android Authority, Samsung kemungkinan akan mengadopsi teknologi baterai silikon-karbon, yang memungkinkan kapasitas lebih besar dalam ukuran fisik yang lebih ringkas dibandingkan baterai lithium-ion konvensional. Jika rumor ini terbukti benar, langkah tersebut bisa menjadi terobosan besar dalam pengembangan baterai smartphone. Tidak hanya untuk lini Edge, tetapi juga berpotensi membawa perubahan signifikan dalam ekosistem perangkat Samsung secara keseluruhan.
3. Melalui rumor ini, Samsung berusaha menjawab kritik dari generasi sebelumnya

Rumor ini sekaligus menegaskan upaya Samsung dalam menjawab kritik dari generasi sebelumnya, sekaligus membuka peluang baru bagi seri Edge. Jika Galaxy S26 Edge benar-benar hadir dengan bodi yang lebih ramping dan baterai berkapasitas lebih besar, maka perangkat ini bisa menjadi pilihan utama bagi mereka yang mendambakan smartphone stylish tetapi tetap tangguh. Perpaduan antara desain elegan dan daya tahan tentu menjadi kombinasi yang sangat menjanjikan.
Di sisi lain, ini juga menjadi ajang pembuktian bahwa Samsung masih mampu berinovasi di tengah persaingan pasar yang semakin ketat. Dengan mengusung teknologi baterai terbaru, Galaxy S26 Edge berpotensi menjadi awal dari evolusi baru dalam dunia smartphone. Hingga kini, Samsung memang belum memberikan pernyataan resmi mengenai kehadiran perangkat ini. Namun menariknya, bocoran terbaru juga menunjukkan adanya perubahan strategi besar dalam perilisan lini Galaxy S26.
Menurut laporan GSMArena, Galaxy S26 diperkirakan akan diluncurkan pada Januari 2026 mendatang dengan tiga varian utama. Bukan Galaxy S26, Galaxy S26+ dan Galaxy S26 Ultra seperti biasanya, melainkan Galaxy S26, Galaxy S26 Edge, dan Galaxy S26 Ultra. Model Plus kemungkinan besar akan dihentikan. Ini menjadi sinyal bahwa Samsung tengah melakukan reposisi produk dalam keluarga flagship mereka.
Rumor ini secara tidak langsung diperkuat oleh keberadaan tiga codename internal baru yaitu NPA1, NPA2, dan NPA3. Istilah NPA disebut sebagai singkatan dari “Next Paradigm” atau “New Paradigm”. Sebagai perbandingan, Galaxy S25 sebelumnya menggunakan codename “Paradigm” saja. Pergeseran ini menunjukkan bahwa Samsung tengah menyiapkan arah baru dalam pengembangan produknya.
Kalau semua bocoran ini benar, Galaxy S26 Edge bisa jadi bukan cuma sekadar penerus S25 Edge, tapi benar-benar jadi titik balik buat seri Edge yang sebelumnya sempat dipertanyakan kelanjutannya. Desain super tipis dan baterai besar itu kombinasi yang jarang banget bisa ketemu dalam satu smartphone. Tapi kalau Samsung berhasil bikin terobosan tersebut jadi kenyataan, mereka patut dapet apresiasi. Sekarang kita tinggal menunggu saja, apakah rumor ini bakal jadi realita atau cuma harapan penggemar semata?