4 Kekurangan ChatGPT dalam Membantu Penulisan Artikel

ChatGPT bisa melakukan kesalahan dalam memberikan informasi

ChatGPT adalah kecerdasan buatan (AI) yang dilatih untuk menghasilkan teks, menerjemahkan bahasa, menulis berbagai jenis konten kreatif, dan menjawab pertanyaan pengguna dengan cara informatif. ChatGPT bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, mulai dari sekadar diajak berdiskusi hal-hal sepele, menjelaskan ilmu pengetahuan, curhat, atau membantu berbagai karya tulis seperti artikel

Tak sedikit para penulis artikel yang biasa mempublikasikan tulisannya di media online, meminta bantuan ChatGPT dalam pekerjaannya. Meski ChatGPT dapat menjadi alat berguna untuk membantu penulisan artikel, ada beberapa kekurangan yang perlu jadi pertimbangan serius. Simak beberapa inspirasi alasan mengapa sebaiknya para penulis lebih bijak lagi menggunakan ChatGPT sebagai alat bantu dalam menulis artikel lewat ulasan berikut, ya!

1. ChatGPT bisa saja melakukan kesalahan dalam menyampaikan informasi

4 Kekurangan ChatGPT dalam Membantu Penulisan Artikelilustrasi informasi palsu (freepik.com/freepik)

ChatGPT dilatih dengan kumpulan data besar teks dan kode, tetapi masih dapat membuat kesalahan. Artikel yang dihasilkan oleh ChatGPT mungkin tidak selalu akurat atau sesuai dengan topik yang dimaksud. Informasi yang kurang akurat dapat menyesatkan pengguna. 

Jika kamu tidak melakukan cek ulang fakta dan langsung meneruskan informasi tersebut ke pembaca, lalu ternyata informasi tersebut keliru, maka kamu sebagai penulis tergolong telah menyebarkan informasi palsu. Selain itu, ChatGPT juga dapat membuat kesalahan faktual, seperti salah mengeja nama atau mengutip informasi yang tidak jelas sumbernya. Dari itu, sangat disarankan cek ulang fakta yang disampaikan oleh ChatGPT.

Baca Juga: 3 Games di ChatGPT untuk Hilangkan Penat, Patut Dicoba

2. Kreativitas penulisan ChatGPT sangat terbatas

4 Kekurangan ChatGPT dalam Membantu Penulisan Artikelilustrasi kreativitas (freepik.com/rawpixel-com)

ChatGPT dapat menghasilkan teks naratif, tetapi tidak selalu orisinal. Artikel yang dihasilkan oleh ChatGPT mungkin mirip dengan teks lainnya yang juga dihasilkan oleh kecerdasan buatan. Meski hampir selalu lolos tes plagiarisme, gaya bahasa yang dihasilkan oleh ChatGPT terkesan datar, repetitif, dan begitu-begitu saja. 

Dengan begitu, penulis sangat tidak dianjurkan untuk copy-paste langsung tulisan ChatGPT mentah-mentah karena bahasa yang dihasilkan sangat artifisial dan tidak natural. Sebenarnya, keterbatasan ini tidak hanya ada di ChatGPT saja, tetapi juga pada AI chatbot lainnya, seperti Google Bard. Solusi untuk masalah ini adalah pola pikir kamu sebagai penulis. Hanya manfaatkan ChatGPT sebagai pemberi gambaran referensi dan kerangka tulisan, bukan sebagai pengganti aktivitas menulis secara keseluruhan.

3. Data pengetahuan ChatGPT terbatas sampai 2021

4 Kekurangan ChatGPT dalam Membantu Penulisan Artikelilustrasi kalender 2021 (pexels.com/@leeloothefirst)

Sejauh ini, ChatGPT gratis hanya mengumpulkan data informasi di seluruh dunia sampai September 2021. Belum ada informasi kapan OpenAI akan memperbarui basis data ChatGPT. Keterbatasan ini membuat kamu sebagai penulis tidak dapat meminta informasi terbaru pada ChatGPT. Meski begitu, keterbatasan ini bisa diakali dengan menggunakan Google Bard karena kecerdasan buatan Google tersebut memiliki basis data yang lebih real time.

4. ChatGPT tidak memiliki gaya penulisan pribadi

4 Kekurangan ChatGPT dalam Membantu Penulisan Artikelseseorang sedang menulis secara manual (pexels.com@karolina-grabows)

ChatGPT tidak memiliki gaya penulisan unik sehingga tulisan yang dihasilkan mungkin terasa kurang personal atau kurang sesuai dengan gaya penulisan masing-masing individu. Jika kamu kurang bijak dalam menggunakan ChatGPT, gaya atau ciri khas penulisan milikmu akan hilang karena tergantikan oleh kecerdasan buatan. Selain itu, ChatGPT tidak selalu memahami konteks spesifik dari suatu topik sehingga informasi yang diberikan dalam tulisan masih perlu diverifikasi atau diperjelas oleh penulis sendiri.

Terlepas dari semua kekurangannya, ChatGPT tetaplah sebuah kecerdasan buatan yang cukup membantu banyak orang, termasuk para penulis. ChatGPT dapat mempermudah dan mempersingkat waktu penulisan. Kuncinya adalah menjadikan ChatGPT sebagai alat bantu atau asisten yang hanya memberikan kerangka dasar dan referensi awal sebuah artikel. Selain itu, jangan lupa untuk selalu cek fakta yang disampaikan ChatGPT. Sebagai penulis, bagaimana caramu menggunakan ChatGPT dalam proses penulisan?

Baca Juga: 5 Panduan Menulis Novel dengan Bantuan ChatGPT

Hilman Azis Photo Verified Writer Hilman Azis

I love tech, game, and...movie

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya