Infinix XPAD Edge Debut, Sinyal Masuk Indonesia Semakin Kuat?

Berdasarkan laporan Gadgets360, Infinix XPAD Edge menjalankan Android 15 dan dipastikan memperoleh pembaruan keamanan selama dua tahun. Tablet ini dibekali layar 13,2 inci beresolusi 2.4K (1.600 x 2.400 piksel), tingkat kecerahan puncak hingga 450 nits, dan rasio aspek 3:2. Panel layarnya juga telah mengantongi sertifikasi TÜV Rheinland Flicker Free dan Low Blue Light, yang diklaim lebih nyaman untuk penggunaan jangka panjang.

Dari sisi performa, Infinix XPAD Edge ditenagai chipset Snapdragon 685 octa-core, dipadukan RAM 8 GB, dan penyimpanan internal 256 GB. Tablet ini turut dibekali asisten suara Folax berbasis AI besutan Infinix. Untuk kebutuhan fotografi dan panggilan video, tersedia kamera belakang tunggal 8 MP. Dukungan audio hadir lewat konfigurasi quad speaker, sementara konektivitas mencakup 4G dan Wi-Fi.

Untuk menunjang produktivitas, Infinix XPAD Edge sudah dilengkapi WPS Office bawaan, fitur split screen, dan phone cast. Tablet ini juga kompatibel X Keyboard 20 dan X Pencil 20, sehingga dapat digunakan layaknya perangkat kerja. Sejumlah fitur berbasis AI seperti AI Writing, Hi Translation, dan AI Screen Recognition turut disematkan. Dari segi daya, XPAD Edge mengusung baterai 8.000 mAh, bodi setebal 6,19 mm, dan bobot sekitar 588 gram.

Jika dibandingkan, Infinix XPAD 20 Pro yang resmi meluncur di Indonesia pada 9 Oktober 2025 dijual seharga Rp2.999.000 untuk varian 8 GB/256 GB. Sementara itu, Infinix XPAD Edge yang lebih dulu debut di Malaysia memiliki banderol sekitar Rp5,3 juta atau nyaris dua kali lipat dari XPAD 20 Pro. Selisih harga ini diduga dipengaruhi kelengkapan paket penjualan, mengingat XPAD Edge dibekali keyboard dan stylus yang masing-masing memiliki harga cukup tinggi. Faktor tersebut membuat harga XPAD Edge tampak lebih mahal di tahap awal peluncuran.

Berkaca pada strategi Infinix di Indonesia, ada kemungkinan XPAD Edge mengikuti pola XPAD 20 Pro, di mana aksesori bakal dijual terpisah. Skema ini berpotensi menekan harga unit tablet agar lebih kompetitif dibandingkan paket bundling. Jika diterapkan, XPAD Edge berpeluang mendapatkan banderol harga yang lebih terjangkau di pasar Tanah Air. Alhasil, tablet ini bisa menjadi pesaing bagi sejumlah model di kisaran Rp2–4 jutaan, seperti Redmi Pad 2 Pro, POCO Pad M1, dan tablet lain di kelas serupa.

Sinyal kehadiran Infinix XPAD Edge di Indonesia kian menguat setelah perangkat ini muncul dalam basis data Postel Komdigi. Mengutip situs resmi Postel, tablet tersebut tercatat dengan nomor model X1302 dan menggunakan nama pemasaran XPAD Edge. Sertifikat bernomor 115880/DJID/2025 diterbitkan pada 14 November 2025, yang menandakan perangkat telah memenuhi persyaratan regulasi di Indonesia. Biasanya, langkah ini menjadi tahap akhir sebelum produk resmi dipasarkan.

Setelah lebih dulu melakukan debut global, Infinix XPAD Edge terlihat siap memperluas jangkauannya ke pasar regional, termasuk Indonesia. Kombinasi layar berukuran besar, dukungan fitur berbasis AI, dan kelengkapan aksesori seperti keyboard dan stylus membuat tablet ini fleksibel untuk berbagai skenario penggunaan. Kehadirannya berpotensi menambah pilihan tablet Android di pasar Indonesia. Apalagi, kebutuhan akan perangkat tablet untuk menunjang aktivitas kerja dan pembelajaran terus menunjukkan tren peningkatan.

Meski demikian, hingga saat ini Infinix Indonesia masih belum mengumumkan secara resmi jadwal peluncuran maupun banderol harga XPAD Edge di pasar lokal. Mengacu pada posisinya di pasar global, tablet ini diperkirakan akan bermain di segmen menengah. Infinix XPAD Edge berpeluang menjadi opsi menarik bagi konsumen yang mencari tablet produktivitas dengan harga yang lebih kompetitif. Sertifikasi lokal yang telah dikantongi menjadi sinyal kuat bahwa peluncuran hanya tinggal menunggu waktu. Menarik untuk dinantikan kira-kira strategi harga seperti apa yang bakal diterapkan Infinix Indonesia pada Infinix XPAD Edge ini.