Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Inovasi HP Android Tergila, Tapi Akhirnya Gagal

Motorola Flipout (Wikimedia Commons/Philphos)

Disadari atau tidak, HP Android beserta segala kecanggihannya yang kita nikmati saat ini adalah hasil dari inovasi selama bertahun-tahun. Beberapa ide bertahan dalam waktu lama, sementara sebagian lainnya dilupakan karena berbagai alasan.

Meskipun bisa dibilang gagal, tetapi upaya menghasilkan inovasi baru tersebut memberikan pelajaran berharga dan memungkinkan perusahaan teknologi menciptakan produk yang lebih baik. Dari sekian banyak inovasi yang pernah dilakukan produsen perangkat Android, berikut adalah beberapa yang pada akhirnya menuai kegagalan, meskipun idenya cukup brilian.

1. Layar di seluruh HP

Mi Mix Alpha (dok. Mi Global)

Xiaomi Mi Mix Alpha yang diluncurkan pada tahun 2019 merupakan salah satu inovasi paling unik sepanjang masa. Layar HP pintar ini tidak terbatas di bagian depan, tetapi berlanjut hingga ke bagian belakang.

Meskipun tampaknya sangat futuristik, tetapi desain seperti ini nyatanya sangat tidak praktis. Pasalnya, kita hanya bisa melihat satu sisi HP pada satu waktu. Dengan demikian, layar di bagian belakang jadi seakan tidak ada gunanya. 

2. Telepon modular

Project Ara (theverge.com)

Melalui Project Ara, Google berniat mengembangkan sebuah telepon modular. Ide di balik inovasi ini sebenarnya sangat menarik. Alih-alih membeli perangkat baru, telepon modular memungkinkan pengguna mengganti komponen yang rusak dengan yang baru. Bisa dibilang, telepon modular juga memungkinkan siapa pun membuat HP impian. Kelebihan lain dari inovasi telepon modular adalah mampu mengurangi limbah elektronik.

Sayangnya, sebagian besar pemilik HP pintar tidak memiliki minat tinggi pada teknologi. Mereka hanya menginginkan HP yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan tidak ingin repot merakit sendiri.

3. HP dengan proyektor bawaan"

Samsung Galaxy Beam (engadget.com)

Proyektor built-in mungkin terdengar seperti inovasi yang futuristik. Inovasi ini dihadirkan oleh Samsung pada seri Galaxy Beam di tahun 2012. 

Idenya sangat patut dipuji, tetapi tidak dengan eksekusinya. Pasalnya, saat digunakan, proyektor hanya akan memproyeksikan konten beresolusi rendah. Selain itu, spesifikasi perangkat dinilai ketinggalan zaman dan masa pakai baterai juga buruk. Ditambah, HP ini juga sangat mahal dan setelah dipikir-pikir, fitur proyektor ini tidak terlalu penting.

4. Kontrol game penuh

Sony Ericsson Xperia Play (gadgetguy.com.au)

Sony Ericsson Xperia Play yang diluncurkan pada tahun 2011 adalah HP yang ditujukan untuk aktivitas gaming. HP ini dilengkapi prosesor yang bagus, layar besar, dan panel kontrol yang bisa digeser. Dari luar, ini tampak seperti HP idaman para gamer.

Sayangnya, sebagian besar game Android tidak dioptimalkan untuk kontrol seperti konsol di Xperia Play. Selain itu, lingkaran sensitif sentuhan pada Xperia Play tidak seresponsif joystick pada PSP Go. Jadi, panel kontrol HP ini tidak terlalu berguna.

5. Flipout keyboard

Motorola Flipout (Wikimedia Commons/Philphos)

Motorola pernah merilis Motorola Flipout pada tahun 2010. HP ini memiliki body berbentuk persegi dengan dua bagian. Bagian pertama adalah layar sentuh berukuran 2,8 inci dan bagian kedua adalah keyboard QWERTY lima baris.

Meskipun tampak unik, tapi keyboard-nya dinilai terlalu kecil sehingga kurang nyaman digunakan. Bukan hanya itu, layarnya juga terlalu kecil, beresolusi buruk, dan perangkat lunaknya sudah ketinggalan zaman pada saat HP ini dirilis.

6. Layar melengkung

LG G Flex (dok. LG)

Salah satu desain HP paling aneh yang pernah diperkenalkan adalah layar melengkung, seperti pada LG G Flex dan Samsung Galaxy Round. LG G Flex melengkung secara horizontal untuk menciptakan pengalaman menonton yang lebih baik. Sementara, Samsung Galaxy Round melengkung secara vertikal untuk genggaman yang lebih baik.

Sayangnya, inovasi ini hadir dengan beberapa kekurangan. Misalnya, harga HP layar melengkung tidak terjangkau. Jika terjatuh secara tidak sengaja, perangkat ini mudah patah. Dan, jika rusak, perbaikannya akan sangat sulit.

7. Kamera bermotor

Vivo V17 (vivo.com)

Beberapa produsen HP Android, seperti OnePlus, Samsung, Vivo, Oppo, dan Asus pernah meluncurkan perangkat dengan kamera bermotor, seperti kamera selfie pop-up atau kamera flip utama. Semua upaya ini sempat dipuji dan dinilai canggih, tetapi tidak bisa menjadi arus utama.

Kamera bermotor memerlukan banyak ruang di dalam perangkat. Padahal, daripada hanya untuk memasang kamera motor, ruang ini bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih penting, seperti memasang baterai yang lebih besar, menambahkan lebih banyak sensor, dan banyak lagi. Karena pertimbangan biaya, para produsen akhirnya membuang inovasi kamera bermotor.

 

Industri HP pintar adalah salah satu yang paling kompetitif. Menghadirkan inovasi saja sering dirasa tidak cukup. Mereka harus bisa mematangkan eksekusinya untuk menarik konsumen. Ngomong-ngomong, jika semua teknologi ini masih ada, mana nih yang ingin kamu coba?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
Eka Amira Yasien
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us