5 Istilah tentang Layar Laptop, Kenali agar Dapatkan yang Terbaik

Dilansir BenQ US, color gamut merujuk pada seberapa luas suatu perangkat bisa menyajikan atau menampilkan warna. Tentunya, semakin tinggi angka dari color gamut maka warna yang bisa ditampilkan suatu perangkat semakin luas dan kaya. Alhasil, visual jadi semakin indah, gambar jadi lebih realistis, dan warna di gambar tak akan berubah walau dilihat dari sudut manapun.

Di layar laptop, biasanya color gamut diukur dengan beberapa satuan, yaitu sRGB, NTSC, Adobe RGB, atau DCI-P3. Nah, tiap satuan memiliki presentase yang berbeda serta ditujukan untuk pengukuran dan standardisasi yang berbeda. Umumnya, laptop kelas menengah punya presentasi color gamut di atas 60%, entah itu di sRGB, Adobe RGB, DCI-P3, atau NTSC.

Semua layar, termasuk layar laptop memiliki resolusi. Dilansir laman resmi Samsung, resolusi merujuk pada berapa banyak pixel yang ada di layar. Dalam hal ini, semakin banyak pixel maka resolusi di layar semakin tinggi. Tentunya, jika layar laptop memiliki resolusi yang tinggi maka gambar makin tajam, visual jadi semakin imersif, warna lebih menyala, dan pengalaman penggunaan semakin nyaman.

Secara spesifik, resolusi diukur dengan menghitung jumlah pixel secara vertikal dan horizontal, seperti 1920x1080. Namun, resolusi juga disederhanakan agar mudah dimengerti. Dalam hal ini, resolusi rendah seperti 720p sering ditemukan di layar laptop murah. Kemudian, 1080p jadi resolusi paling umum. Terakhir, 2K, 3K, dan 4K merupakan resolusi yang hanya bisa ditemukan di laptop kelas atas.

Layar laptop bukan sekedar kaca biasa yang bisa menampilkan gambar. Ada berbagai jenis panel layar yang digunakan di layar laptop. Nah, tiap jenis panel layar memiliki keunggulan dan kelebihannya masing-masing. Pertama, laman RTINGS menjelaskan kalau panel IPS punya viewing angle luas dan warna yang akurat. Nah, panel IPS jadi panel yang paling sering digunakan di laptop.

Kemudian, ada panel OLED yang menyajikan kontras tinggi, saturasi tinggi, warna pop-up, hemat daya, dan tiap pixel bisa menghasilkan cahaya secara mandiri. Biasanya, panel OLED hanya ditemukan di laptop mahal dengan harga di atas Rp6 jutaan. Gak cuma itu, ada juga panel TN dan VA yang umum ditemukan di laptop murah. Warnanya kusam, viewing angle-nya buruk, dan kualitasnya rendah.

Secara singkat, bezel merujuk pada bagian samping atau frame yang menyelimuti sisi-sisi layar laptop. Dilansir HP, bezel punya fungsi yang sama dengan frame pada foto, yaitu untuk melindungi layar. Walau begitu, bezel yang terlalu tebal membuat estetika dari layar laptop berkurang. Oleh sebab itu, laptop murah biasanya memiliki bezel yang tebal sementara laptop mahal mampu menyajikan bezel yang tipis dan simetris. Jika laptop kamu punya bezel yang tipis, maka pengalaman visual di layar jadi semakin imersif. Sebab, fokus kamu tak akan teralihkan dengan bezel yang menyelimuti sisi-sisi di layar laptop.

Gak cuma HP, ternyata layar laptop juga memiliki refresh rate, lho. Dilansir laman resmi intel, refresh rate merujuk pada berapa banyak gambar atau frame yang dapat ditampilkan layar dalam waktu satu detik. Semakin tinggi angka refresh rate, maka makin banyak gambar yang ditampilkan dan gerakan di layar akan semakin mulus. Dalam hal ini, refresh rate di layar laptop diukur dengan skala hertz (Hz).

Umumnya laptop murah atau laptop kelas menengah memiliki refresh rate 60Hz. Kemudian, laptop mahal dan laptop gaming punya refresh rate yang lebih tinggi, seperti 120Hz, 144Hz, 165Hz, 185Hz, hingga 240Hz. Refresh rate tinggi membuat pengalaman visual makin imersif, mengurangi motion sickness, dan membuat kamu bisa memainkan game di FPS yang tinggi.

Kenali terlebih dahulu istilah tentang layar laptop sebelum pada akhirnya kamu membeli. Hal ini dikarenakan semua istilah tersebut sangat penting dan bisa menentukan kualitas dari laptop. Jika membeli laptop dengan sembarangan, maka kamu tak akan puas dengan produknya. Bukannya puas, justru kamu kecewa karena laptop yang dibeli tak bisa memenuhi kebutuhan.