7 Game Horor Menyeramkan di Tiap Generasi Konsol

- Sweet Home adalah game horor di era NES yang totalitas dalam eksekusi, mengisahkan lima pembuat film terjebak di mansion berhantu dengan sistem combat berbasis giliran dan elemen puzzle.
- Clock Tower muncul sebagai game horor "murni" pada era konsol generasi keempat dengan subgenre stalker horror, pemain memerankan Jennifer yang diburu pembunuh bernama Scissorman.
- Resident Evil menjadi ikon game horor pada era konsol generasi kelima dengan visual 3D, kompleksitas area bermain, monster menjijikkan, gameplay variatif, dan inventori terbatas.
Genre horor sudah jadi bagian tak terpisahkan dari industri hiburan lewat cerita yang bikin merinding dan mengganggu pikiran. Karenanya, wajar jika game juga memiliki tempatnya sendiri untuk genre tersebut. Sejak era Atari dengan konsep sederhana meraba-raba dalam gelap, genre horor terus berevolusi sampai menjadi ekosistem dikenal sekarang dengan zombie, teror psikologis dan pembunuh berantai yang sama-sama mengerikan.
Meski perjalanannya naik turun di sepanjang sejarah industri gaming, hampir setiap generasi konsol selalu punya setidaknya satu game horor yang jadi ikon menakutkan pada jamannya. Berikut daftarnya.
1. Sweet Home
Salah satu game horor di era NES yang paling totalitas dalam hal eksekusi adalah Sweet Home, game yang rilis eksklusif di Jepang dan mengadaptasi film horor dari 1989. Memadukan sistem combat berbasis giliran dan elemen puzzle, game ini mengisahkan tentang lima pembuat film yang terjebak di mansion berhantu. Musuh muncul secara acak dan dengan stok sumber daya yang terbatas, pemain jadi tidak bisa menghabisi semuanya. Ada kalanya pemain harus kabur atau memanfaatkan kelemahan musuh. Namun dua hal yang paling menonjol dari game ini adalah sistem permadeath dan cutscene yang brutal.
2. Clock Tower
Di era konsol generasi keempat, game horor memang sudah hadir, tapi kebanyakan masih berupa platformer atau aksi dengan bumbu horor. Di tengah itu semua, Clock Tower muncul sebagai salah satu game horor “murni” yang mempopulerkan subgenre stalker horror. Pada game ini, pemain memerankan Jennifer yang terjebak di sebuah mansion dan diburu pembunuh bernama Scissorman. Ia nyaris tak berdaya karena hanya bisa kabur dan mengecoh. Di balik visualnya yang sederhana, game ini cukup padat dengan tiga ending utama serta segudang ending buruk dan jalan buntu yang siap menjebak pemain.
3. Resident Evil
Memasuki era konsol generasi kelima, adopsi visual 3D membuat game horor benar-benar melejit. Area bermain semakin besar sekaligus kompleks, monster semakin menjijikkan dan ada banyak variasi gameplay yang menghadirkan banyak momen tidak nyaman. Puncaknya adalah Resident Evil, game horor yang mengangkat konsep-konsep game horor dari era sebelumnya dalam balutan visual 3D. Sebagai Chris dan Jill, pemain diajak menelusuri sebuah mansion yang dipenuhi zombie dan bertarung secara real-time, sembari mengumpulkan berbagai item, memecahkan puzzle dan mengelola inventori yang terbatas.
4. Silent Hill 2
Resident Evil memicu ledakan eksperimen game horor dengan format visual 3D dan salah satu yang menjajalnya adalah Konami lewat Silent Hill. Namun menariknya, sekuelnya yang berjudul Silent Hill 2 lah yang justru berhasil mencapai status legendaris. Game ini menceritakan soal James Sunderland yang datang ke kota berkabut bernama Silent Hill setelah menerima surat dari istrinya yang sudah meninggal. Game ini punya skala yang lebih besar dari pendahulunya, tapi tetap fokus membangun atmosfer sunyi dan misterius. Game ini juga menghilangkan HUD agar makin imersif, lengkap dengan scoring yang minimalis namun menegangkan.
5. Dead Space
Setelah Resident Evil 4 meledak di era konsol generasi keenam, generasi berikutnya dibanjiri game horor aksi yang meniru formula serupa. Kualitasnya beragam tapi salah satu yang benar-benar berhasil adalah Dead Space. Game ini mengajak pemain memerankan Isaac Clarke di kapal tambang ruang angkasa bernama USG Ishimura untuk menghadapi segala teror yang ada di dalamnya, terutama Necromorph. Untuk mengalahkan monster mengerikan itu, pemain harus memotong bagian tubuhnya secara presisi yang tentu saja sulit dilakukan di bawah tekanan akan kematian dan gelapnya lorong-lorong sempit di USG Ishimura.
6. Until Dawn
Menjelang era konsol generasi kedelapan, banyak pemain mulai jenuh dengan formula horor aksi yang terasa seragam. Genre horor butuh suntikan ide baru dan kesegaran itu akhirnya datang lewat Until Dawn, game horor interaktif tentang sekelompok remaja yang nekat berpesta di pondok di pegunungan bersalju yang ternyata dipenuhi monster dan pembunuh mematikan. Keunikan game buatan Supermassive Games ini terletak pada sistem pilihan dan QTE di mana setiap keputusan pemain akan membentuk alur cerita sekaligus menentukan siapa saja karakter yang bakal yang selamat.
7. Alan Wake 2
Di era modern seperti saat ini, genre horor sedang menikmati kebangkitan. Studio besar maupun indie rutin merilis game horor dengan berbagai keunikan. Namun di tengah banyaknya pilihan, Alan Wake 2 layak disebut sebagai yang terbaik. Game ini meneruskan cerita pendahulunya sekaligus merajutnya ke semesta game-game Remedy yang saling terhubung. Selain itu, dunia game ini juga lebih gelap, musuh terasa tak manusiawi dan jumpscare datang lebih tiba‑tiba. Hasilnya, Alan Wake 2 sukses menjadi game horor aksi yang sempurna sekaligus meninggalkan kesan apik di ingatan pemain yang memainkannya.
Itulah tadi ulasan sekaligus rekomendasi beberapa game horor menyeramkan di tiap generasi konsol. Tertarik menguji nyali lewat game-game di atas?


















