Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Harga HP Kecil Justru Mahal?

ilustrasi HP compact
ilustrasi HP compact (apple.com)
Intinya sih...
  • Mayoritas pengguna lebih memilih layar besar
  • Biaya produksi HP kecil tidak lebih murah
  • HP kecil ditempatkan di segmen premium oleh produsen
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kalau kamu perhatikan, hampir semua smartphone baru kini hadir dengan layar besar, rata-rata di atas 6,5 inci. Jarang sekali ada pilihan HP kecil dengan layar di bawah 6,2 inci, padahal dulu ukuran seperti ini cukup populer. Bagi sebagian orang, HP kecil terasa lebih praktis karena mudah digenggam, gampang disimpan di saku, dan tidak bikin tangan cepat pegal.

Namun sayangnya, justru HP kecil yang ada sekarang sering dijual dengan harga lebih mahal dibandingkan HP layar besar di kelas menengah. Kondisi ini bikin banyak orang bertanya-tanya mengapa yang kecil malah mahal. Nah, artikel ini akan membahas lima alasan utama yang membuat HP kecil justru dibanderol lebih tinggi.

1. Tren pasar lebih memihak HP layar besar

ilustrasi HP compact
ilustrasi HP compact (apple.com)

Mayoritas pengguna smartphone kini lebih memilih layar besar karena dianggap lebih nyaman untuk menonton film, bermain game, atau multitasking. Produsen pun mengikuti tren ini dengan fokus merilis HP berlayar 6,5 inci ke atas karena penjualannya jauh lebih tinggi. Akibatnya, HP kecil hanya diproduksi dalam jumlah terbatas, sehingga harganya otomatis lebih tinggi karena tidak ada skala produksi besar. Hal ini juga membuat HP kecil menjadi produk niche yang target konsumennya lebih sempit.

2. Biaya produksi tidak lebih murah meski ukurannya kecil

ilustrasi HP compact
ilustrasi HP compact (apple.com)

Banyak orang berpikir kalau ukuran HP kecil berarti biayanya juga lebih rendah, padahal kenyataannya tak seperti itu. Komponen seperti chipset, kamera, dan sensor tetap sama mahalnya, bahkan kadang lebih sulit diintegrasikan ke bodi kecil. Desain compact justru butuh riset dan rekayasa ekstra agar performanya tak kalah dengan HP besar. Proses produksi yang lebih rumit ini otomatis membuat harga jual HP kecil tidak bisa ditekan.

3. Produsen menempatkan HP kecil di segmen premium

ilustrasi kamera Google Pixel 10
ilustrasi kamera Google Pixel 10 (dok.Youtube/Made by Google)

Alih-alih membuat HP kecil yang murah, produsen smartphone terkemuka lebih memilih menaruhnya di kelas premium. Contohnya bisa kamu lihat pada lini iPhone mini atau ASUS Zenfone, yang dipasarkan dengan harga tinggi meski ukurannya mungil. Hal ini karena produsen tahu bahwa pembeli HP kecil biasanya adalah pengguna setia yang rela membayar lebih demi kenyamanan genggaman. Melalui cara ini, HP kecil menjadi produk spesialis yang dianggap eksklusif.

4. Kapasitas baterai yang lebih kecil membutuhkan komponen mahal

ilustrasi HP compact
ilustrasi HP compact (apple.com)

Ukuran bodi yang kecil membuat produsen tidak bisa memasukkan baterai jumbo seperti di HP 6,5 inci ke atas. Untuk mengakalinya, mereka harus memakai teknologi baterai yang lebih efisien atau komponen hemat daya, yang biasanya harganya lebih mahal. Selain itu, optimalisasi software juga jadi kunci agar HP kecil tetap punya daya tahan baterai yang layak digunakan. Semua hal ini tentu menambah biaya produksi yang kemudian berimbas ke harga jual.

5. HP murah lebih fokus pada layar besar dan baterai jumbo

ilustrasi Google Pixel 10
ilustrasi Google Pixel 10 (dok.Youtube/Made by Google)

Di kelas harga menengah ke bawah, para produsen HP berlomba menawarkan layar lega dan baterai besar karena itu yang paling diminati pasar. Konsumen di segmen ini biasanya mencari value for money yang terasa nyata di spesifikasi fisik. Akibatnya, HP kecil tidak diproduksi untuk pasar murah karena dianggap tidak sesuai tren mayoritas. Produsen lebih memilih mengeluarkan varian murah dengan layar besar ketimbang membuat HP kompak yang jarang diminati.

Kalau kamu salah satu yang rindu HP kecil dengan harga bersahabat, sepertinya harus bersiap kecewa karena tren pasar tidak mengarah ke sana. Namun, bukan berarti mustahil kalau suatu saat ada brand berani tampil beda dan mengisi celah ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us

Latest in Tech

See More

8 Platform untuk Cari Proyek Open Source IT

17 Sep 2025, 17:58 WIBTech