Kupas Tuntas Samsung Galaxy S9, Gadget dengan Fitur Kamera Terbaik di 2018

Pada workhsop yang bertemakan "Optimizing Galaxy S9 & S9+ for Epic Moment" IDN Times bersama seluruh awak media berkesempatan untuk menjajal fitur canggih ini.

Meski siang itu suhu menunjukkan angka 30 derajat celcius, semangat para peserta workshop untuk berlaga bak fotografer profesional tidak pupus.

"Gue kasih tahu ya, momen berharga itu banyak banget di kehidupan sehari-hari, seperti saat si kecil main air hingga aktivitas olahraga," jelas David. "Dengan Super Slow-Mo, fitur ini bisa menangkap momen yang bahkan sempat abai oleh mata sekalipun," sambung sang pendiri Axioo Photography pada acara yang digelar dari 2-4 April 2018.

Pada kesempatan pertama, IDN Times gagal untuk menangkap momen di mana seorang koki memasak omelet di atas wajan panas yang telah dilumuri mentega. Begitupun dengan peserta lainnya, banyak dari mereka gagal untuk mengabadikan momen yang dianggap berharga.

Melihat itu, David menanggapinya dengan tersenyum sembari memberikan semangat. "Ayo semangat. Tenang kawan-kawan kalau baru awal pakai memang agak kaku," kata dia.

Setelah itu, dirinya turut menyampaikan beberapa problem yang hadir tatkala pengguna Galaxy S9 menjajal fitur canggih itu. "Inget, Super Slow-Mo itu merekam momen yang cepat banget, kira-kira hanya 0,2 detik terus diubah jadi enam detik. Jadi perkara waktu hampir jadi masalah umum ya. Tinggal kalian aja yang pilih momennya," imbau sang pendiri Sweet Escape ini.

Mendapat kesempatan kedua, IDN Times akhirnya berhasil mengabadikan momen tatkala dua pria saling beradu pukul dalam Tari Peresean. Ternyata benar adanya, momen yang hanya sekilas mata dapat diabadikan lebih lama dengan tampilan yang lebih dramatis.

"Nah dapetkan," papar David. "Itu yang namanya Super Slow-Mo. Di ponsel lain memang ada aplikasi slow motion, tapi mereka hanya 240 frame per second. Nah S9 bisa sampai 960 frame per second. Jadi detail lika-liku gambar tertangkap semua," jelasnya dengan amat sumringah.

Hasil tangkapan yang terkena efek mosi lambat juga bisa divariasikan dengan format terbalik (reverse), ayun (seperti boomerang), ataupun loop. Lebih menambah kesan dramatis ketika momen yang tertangkap ditampilkan bersama musik yang kamu suka.

"Dulu, kalau fotografer profesional menampilkan format super slow motion, itu bener-bener pakai lensa kamera yang harganya mahal, belum lagi dipindahin ke komputer dulu. Lah ini, kita tinggal pake hp, itupun bisa pake satu tangan," beber David.

"Gue sebenarnya mau aja kerja pake S9, tapi masih banyak klien yang ngira aneh-aneh kalau gue ngerekam, kok kerjanya pakai perangkat kecil hahahah," candanya yang disambut gelak tawa peserta workshop.

Soal bagaimana kamu menggunakannya tidak perlu khawatir untuk kesulitan. Kamu tinggal masuk ke aplikasi kamera lalu pilih mode Super-Slow Mo, kemudian pilih opsi otomatis atau manual untuk menangkap momen yang bagi kamu sangat berharga.

Waktu terus berjalan, tak terasa langit gelap telah menyelimuti bumi Lombok. Bulan dan bintang seolah tak malu untuk menampakkan dirinya. Sesekali suasana bibir pantai memecah keheningan malam.

Momen seindah itu sangat sayang apabila tidak diabadikan. Permasalahan yang kerap hadir adalah kemampuan kamera untuk menangkap cahaya yang ada, sehingga gambar yang ditangkap malam hari cenderung pecah dan penuh dengan bintik-bintik yang mengganggu (noise).

Problem tersebut rupanya telah dijawab oleh S9. Gadget canggih ini memiliki perangkat dual aperture yang memungkinkan untuk menangkap cahaya dalam kondisi apapun, baik terlalu gelap ataupun terlalu terang.

"Samsung Galaxy S9 ini juga menyajikan perangkat dual aperture. Ada F1.5 untuk kondisi gelap atau low light. Ada juga F2.4 untuk tempat yang cahayanya banyak. Itu bisa digunakan otomatis dan manual. Jadi kalian bisa atur sendiri cahayanya," sambung Irfan di hari kedua workshop yang digelar di Hotel Novotel, Lombok Tengah, NTB.

Di sisi lain, David turut membandingkan hasil jepretan Galaxy S9 menggunakan dual aperture dengan kamera DSLR yang digunakannya sehari-hari.

"Asli deh, hasil dual aperturenya ini cakep banget. Kamu bisa ngatur fokus gambar dan ada yang blur tapi tetep dapet detail-detailnya. Itu kalau saya biasa pakai lensa kamera, itu setara dengan yang harganya Rp120 juta," ceritanya. Sontak pernyataan dia membuat banyak peserta berdecak kagum.

Lain hal bagi Galaxy S9+. Gadget ini dibekali dua kamera. Alih-alih digunakan terpisah, dua kamera tersebut justru digunakan secara bersamaan.

"Nah untuk kamera ini. Eh sorry HP, gua jadi kebiasaan bilang kamera mulu kan," tuturnya dengan sedikit tawa. "S9+itu ada aplikasi live focus. Jadi satu kamera nangkep objek, kamera lainnya nangkep latarnya. Nah itu bisa diatur latarnya mau dibuat blur kayak gimana. Canggih kan ya," pangkasnya.

IDN Times juga diberi kesempatan untuk mengabadikan momen matahari terbenam dari Bukit Merese. Dengan sedikit sentuhan, momen yang ditangkap oleh ponsel canggih ini dipastikan membuat kamu gak bakalan kehabisan ide untuk berfoto ria di bukit kebanggaan Lombok itu.

Ponsel dengan prosesor Exynos 9810 juga dibekali sertifikat IP68 yang menandakan bahwa Galaxy S9 anti air dan debu.

Tidak tanggung-tanggung, kamu bisa berenang bersama ponsel pintar ini selama 30 menit hingga kedalaman 1,5 meter. Terkait ketahanan air, Irfan berani menjamin kalau kerusakan akibat kemasukan air akan ditanggung oleh vendor.

"Untuk water resistance, kalau kebanyakan kasus yang masuk air akan kita cover. Itu dijamin selama handphone-nya tidak jatuh atau ada crack," tambahnya.

IDN Times juga berkesempatan untuk berenang bersama ponsel yang dibekali baterai 3000 mAh untuk S9 dan 3500 mAh untuk S9+. Selama berada di dalam air, tidak ada satupun gangguan yang dialami oleh gadget aduhai ini.

Kendati tahan air, Irfan menyarankan agar ponsel dengan dengan kamera 12 MP ini terhindar dari air garam. "Sebenarnya jangan coba-coba ya untuk salt water, karena bahaya, metalnya bisa kena korosi. Dan garam itukan halus banget, nanti bisa merusak karet yang mencegah masuknya air. Yang penting, kalau terlanjur kena air laut, segera dibilias aja pakai air. Kok enak banget ya hahaha," seketika canda yang dilontarkan Irfan semakin meramaikan suasana workshop.

Kemudian, ponsel berteknologi super amoled resolusi Quad HD+ (2.960 x 1.440 piksel) ini dilengkapi dengan humid warning atau peringatan agar kamu mengeringkan perangkat terlebih dahulu sebelum diisi daya.

Seiring berkembangnya teknologi, pola komunikasi yang diterapkan oleh pengguna media sosial juga berkembang. Tidak lagi menggunakan foto dan video, fitur emoji lebih sering digunakan untuk menyampaikan ekspresi.

Dilengkapi algoritma berbasis data engine yang mampu menganalisa citra 2D guna memetakan lebih dari 100 fitur wajah, augmented reality (AR) S9 mampu membuat model 3D hingga 18 emoji. "Kita mengamati ya perkembangan komunikasi pengguna smartphone. Fitur my emoji bisa meniru ekspresi keseharian kita," tutur Irfan.

Tidak perlu khawatir untuk kesulitan menggunakan aplikasi ini. Kamu tinggal berswafoto kemudian klik "Buat Emoji Saya". Dalam waktu singkat, emoji dengan tampilan animasi 3D berformat GIF sudah bisa digunakakan di berbagai media sosial.

Untuk Galaxy S9 yang berlayar 5,8 inci dan berkapasitas memori 64 GB dihargai sekitar Rp11.499.000. Sedangkan, untuk Galaxy S9+ berlayar 6,2 inci dengan memori 64 GB dibuka dengan harga Rp12.999.000 dan Rp14.499.000 untuk S9+ dengan kapasitas 256 GB.

Kalau dibandingkan dengan pesaingnya iPhone X, harga tersebut jauh lebih murah. Kendati demikian, masih banyak pihak yang menilai angka tersebut tidak ramah di kantong.

Menanggapi hal itu, Putri Anindya, sebagai fotogtafer profesional menilai besaran harga tersebut adalah perkara normal. Mengingat fitur kamera yang dimiliki oleh Galaxy S9 & S9+ diklaim sebagai kamera terbaik di kancah teknologi ponsel pintar.

"Menurut gue worth it banget sih harganya segitu. Karena sepengalaman gue, kalau lagi traveling gitu, pasti bakal bawa kamera dan handphone. Nah itu kadang ragu mau motret pakai apa. Pake S9, gue gak ragu lagi hasil jepretannya. Keren banget sih ini," papar wanita yang memiliki 500 ribu pengikut di akun Instagram pribadinya.

Ungkapan senada juga diutarakan oleh David. Sepanjang profesinya sebagai fotografer profesional, dia mengakui kalau kamera yang dimiliki oleh Galaxy S9 ini sangat sebanding dengan harganya. Dengan kata lain, tidak ada lagi alasan untuk tidak menjadikan Samsung Galaxy S9 atau S9+ sebagai smart phone pendamping hidup.

"Gue udah berkecimpung di dunia fotografi lebih dari 20 tahun ya. Bagi gue, S9 ini cukup banget untuk dibawa kemana-mana buat abadiin momen berharga. Dengan fiturnya yang canggih, gue rasa worth it banget sih dengan harga," katanya di akhir sesi workshop.