Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pakai CPU 2 Core di Tahun 2023, Apakah Masih Worth It?

ilustrasi CPU (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi CPU (pexels.com/Pixabay)

Di era teknologi semakin pesat, CPU dengan banyak inti menjadi semakin umum. Kamu mungkin sering mendengar bahwa CPU dengan 4 core telah menjadi spesifikasi minimum untuk menjalankan berbagai tugas di komputer dengan lancar. Sayangnya, performa tinggi yang ditawarkan CPU ini juga berdampak pada harganya yang menjadi cukup mahal.

Namun bagi kamu yang memiliki budget terbatas dan hanya dapat memilih CPU 2 core, lantas ingin merakit PC sendiri tentunya akan ada pertanyaan besar, bukan? Apakah CPU 2 core masih layak dibeli dan dipakai di tahun 2023? Tak perlu bingung, baca artikel ini sampai habis sebagai bahan pertimbangan, ya. 

1. CPU mengalami perkembangan yang sangat pesat

ilustrasi proses produksi barang elektronik (pexels.com/Mikhail Nilov)

Ketika CPU pertama kali diproduksi, teknologinya hanya memiliki satu inti. Namun seiring berjalannya waktu komputer perlu menjalankan semakin program sekaligus. Hal itu menyebabkan diperkenalkannya lebih banyak inti yang ditambahkan ke CPU.

CPU dual-core adalah sweet spot bagi sebagian besar pengguna dengan budget terbatas. Kamu dapat mengakses email, membuat dan mengedit dokumen dan spreadsheet, dan memutar musik tanpa membebani sistem kamu. Namun, jangan berharap untuk me-render atau mengedit video di sistem kamu.

Jika kamu serius bermain game, kamu mungkin ingin mempertimbangkan untuk upgrade ke prosesor quad-core. CPU ini sangat bagus jika kamu seorang gamer, editor video, atau insinyur. Umumnya gamer yang memainkan, merekam, dan melakukan streaming game intensif harus memilih CPU lebih banyak inti untuk mendapatkan performa sebaik mungkin.

2. Pertimbangkan keunggulan CPU multi-core

ilustrasi komputer dengan iGPU (pexels.com/Mateusz Dach)

CPU multi-core memang sekarang dikembangkan, begitu pula alternatifnya. Pesaing yang sangat kuat untuk pasar yang sudah mapan adalah integrasi lebih lanjut dari fungsi periferal ke dalam CPU. Dari sudut pandang arsitektur, pada akhirnya, desain CPU tunggal dapat memanfaatkan area permukaan silikon dengan lebih baik daripada core multiprocessing sehingga komitmen pengembangan untuk arsitektur ini dapat membawa risiko perangkat yang cepat usang.

Namun, kekuatan pemrosesan mentah bukan satu-satunya kendala pada kinerja sistem. CPU 2 core yang berbagi beban kerja bisa lebih efisien daripada satu core, bahkan pada kecepatan clock yang sama. Ini karena kedua inti dapat mengerjakan tugas yang berbeda secara bersamaan, yang dapat menghasilkan sistem yang lebih cepat dan lebih efisien.

3. Pentingnya threads dalam performa PC

ilustrasi gamer (pexels.com/Yan Krukau)

Hampir semua CPU modern memiliki lebih dari satu inti. Namun, inti bukanlah satu-satunya hal yang memengaruhi kinerja CPU. Thread di CPU juga penting. Sebagai tambahan informasi, thread adalah urutan instruksi yang memberi tahu CPU apa yang harus dilakukan.

Semakin banyak utas yang dimiliki CPU, semakin banyak instruksi yang dapat diproses sekaligus. Ini dapat menghasilkan sistem yang lebih cepat dan lebih efisien. Saat memutuskan berapa banyak inti yang dibutuhkan, pertama-tama, penting juga untuk mempertimbangkan jumlah thread yang dimiliki CPU.

CPU 2 core mungkin masih layak untuk beberapa pengguna, tetapi itu tergantung pada kebutuhan kamu. CPU dual-core adalah pilihan baik bagi sebagian besar pengguna dengan budget terbatas, sedangkan CPU quad-core lebih baik jika kamu ingin bermain game dan mengedit video. Namun, CPU multi-core sedang dikembangkan dan bisa lebih efisien daripada CPU single-core, bahkan pada kecepatan clock yang sama. Terakhir, jumlah thread dalam CPU juga penting untuk dipertimbangkan saat memutuskan berapa banyak inti yang dibutuhkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yohan
EditorYohan
Follow Us