Seberapa Irit dan Gesit Performa Baterai Sony Xperia 1 VII?

- Sony Xperia 1 VII membawa penyegaran spesifikasi dengan Snapdragon 8 Elite, kamera ultrawide, layar terang, dan kualitas audio impresif.
- Kapasitas baterai 5.000 mAh dan kecepatan pengisian daya 30W pada Sony Xperia 1 VII terasa lamban di era smartphone flagship lain yang mengadopsi baterai jumbo dan pengisian cepat.
- Xperia 1 VII mencatat waktu pemakaian aktif selama 14 jam 44 menit, menunjukkan efisiensi daya yang layak diapresiasi meski tertinggal dari pendahulunya.
Kehadiran Sony Xperia 1 VII sebagai smartphone flagship terbaru membawa sejumlah penyegaran spesifikasi yang cukup menyita perhatian penggemar gadget. Tak cuma upgrade dari segi chipset berkat Snapdragon 8 Elite, Sony juga membekali smartphone ini dengan kamera ultrawide yang disempurnakan, layar lebih terang, serta kualitas audio impresif berkat teknologi Walkman. Dari sisi desain, terlihat tidak banyak berubah dari pendahulunya, Xperia 1 VI yang dirilis pada 2024.
Namun, di balik sejumlah peningkatannya, ada satu aspek yang patut menjadi pertimbangan calon pengguna sebelum kamu melirik Sony Xperia 1 VII, yaitu sektor baterai dan pengisian daya. Kendati harga yang dibanderol sangat fantastis yakni £1.399 atau setara Rp 30 jutaan, Sony belum memberikan lompatan berarti dalam hal pengisian ulang daya. GSMArena menyebut Sony Xperia 1 VII masih mengandalkan baterai 5.000 mAh yang kemungkinan besar adalah jenis Li-Ion grafit biasa, bukan dari bahan dasar silikon karbon.
Di tengah tren smartphone flagship yang mulai mengadopsi baterai jumbo 6.000 mAh atau lebih, kapasitas Xperia 1 VII terbilang masih standar. Permasalahan makin terasa ketika kecepatan pengisian dayanya hanya mentok di 30W, sebagaimana tercantum pada kotak adaptor resmi Sony XQZ-UC1 (dijual terpisah). Angka ini tampak tertinggal jauh dibandingkan para pesaingnya yang telah menghadirkan pengisian cepat 80W hingga 100W.
Lantas, seperti apa performa daya tahan baterai Xperia 1 VII dalam penggunaan sehari-hari? Apakah efisiensinya mampu menutupi kekurangannya dalam hal pengisian daya yang lamban? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
1. Sony Xperia 1 VII berhasil meraih skor Active Use selama 14 jam 44 menit dalam pengujian GSMArena

Sony Xperia 1 VII mencatat waktu pemakaian aktif (Active Use) selama 14 jam 44 menit dalam pengujian yang dilakukan oleh GSMArena. Capaian ini menempatkan smartphone flagship asal Jepang tersebut sebagai perangkat dengan daya tahan baterai yang cukup solid. Apalagi jika melihat bahwa kapasitas yang digunakan masih sama seperti generasi sebelumnya, yakni 5.000 mAh. Dalam skenario penggunaan sehari-hari, Sony Xperia 1 VII menunjukkan efisiensi daya yang layak diapresiasi.
Kendati demikian, durasi pemakaian tersebut sedikit tertinggal dari pendahulunya, Xperia 1 VI, yang mampu bertahan hingga 17 jam 27 menit. Dibandingkan flagship lain di tahun 2025, performa Xperia 1 VII berada di level menengah. Ia masih unggul dari Google Pixel 9 Pro XL yang mencatat 12 jam 32 menit, namun belum mampu menyaingi vivo X200 Pro yang mencapai 15 jam 9 menit berkat baterai berkapasitas lebih besar.
Hal ini menunjukkan bahwa fokus Sony tidak mengejar kapasitas baterai besar, melainkan fokus pada efisiensi daya lewat optimalisasi software. Strategi ini memang layak diapresiasi karena tetap menjaga performa meski kapasitas stagnan. Namun, sebagian pengguna mungkin berharap Sony bisa lebih kompetitif dengan meningkatkan sedikit kapasitas baterai untuk mendongkrak daya tahan.
2. Sony Xperia 1 VII tergolong dalam kelompok smartphone slow charger

Di tengah arus persaingan smartphone flagship yang menawarkan pengisian daya super cepat, Sony Xperia 1 VII tetap mempertahankan pendekatan yang konservatif. Perangkat ini hanya mendukung pengisian daya maksimal 30W. Angka ini mulai terasa lamban jika dibandingkan kompetitor flagship lain seperti OnePlus 13 (100W) atau Xiaomi 15 Ultra (90W).
Dalam pengujian, Sony Xperia 1 VII mampu mengisi daya hingga 50 persen dalam 30 menit. Untuk mencapai baterai penuh 100 persen, waktu yang dibutuhkan sekitar 1 jam 27 menit. Hasil ini setara dengan pendahulunya yakni Sony Xperia 1 VI, yang bahkan sedikit lebih lambat yakni 1 jam 30 menit.
Menggunakan adaptor pihak ketiga pun nyatanya tak banyak membantu. Meski telah diuji menggunakan charger 100W yang mendukung Power Delivery (PD), kecepatan pengisian tetap mentok di kisaran 24W–25W. Ini mengindikasikan bahwa batasan terletak pada sistem internal perangkat, bukan pada kemampuan adaptor.
Mengutip GSMArena, Sony beralasan bahwa strategi ini dirancang untuk menjaga kesehatan baterai dalam jangka panjang. Namun bagi pengguna aktif yang mengandalkan pengisian cepat dalam kondisi mendesak, pendekatan ini bisa menjadi hambatan nyata. Di era di mana banyak smartphone dapat terisi hampir penuh dalam waktu kurang dari satu jam, Xperia 1 VII terasa seperti melaju pelan di tengah lintasan cepat.
3. Fitur Battery Care jadi andalan untuk menutupi kelemahan dari segi kecepatan pengisian daya

Untuk menyeimbangi kekurangan pada kecepatan pengisian daya, Sony mengandalkan fitur Battery Care dan Xperia Adaptive Charging sebagai andalan. Fitur ini memungkinkan pengguna membatasi pengisian hingga 80 persen atau 90 persen, serta menyesuaikan siklus charging berdasarkan rutinitas harian. Misalnya, saat pengguna terbiasa mengisi daya di malam hari, sistem akan memperlambat proses pengisian dan baru menyentuh 100 persen mendekati waktu bangun. Pendekatan ini bertujuan menjaga kesehatan baterai dalam jangka panjang, sekaligus mengurangi risiko kerusakan akibat overcharging atau suhu tinggi saat charging.
Bagi pengguna yang mengutamakan daya tahan baterai dan berencana menggunakan smartphone dalam waktu lama, fitur ini jadi nilai tambah. Namun, pendekatan ini belum sepenuhnya menjawab kebutuhan mobilitas tinggi yang menuntut kecepatan di semua aspek. Sony tampak lebih memilih jalur konservatif dengan memprioritaskan stabilitas jangka panjang. Di tengah tren smartphone fast charging yang terus berkembang, Battery Care terkesan lebih sebagai pilihan filosofis daripada solusi teknis nyata. Meski begitu, bagi pengguna loyal yang menjunjung keandalan, fitur ini tetap punya daya tarik tersendiri.
Kalimat "irit tapi tak gesit" rasanya tepat untuk menggambarkan performa daya Sony Xperia 1 VII. Meski membawa peningkatan fitur dibanding generasi sebelumnya, aspek pengisian daya masih menyisakan catatan penting. Di era ketika pengisian 0 hingga 100 persen dalam waktu kurang dari satu jam menjadi standar baru, Xperia 1 VII justru bertahan pada pengisian 30W yang membutuhkan waktu hampir 1,5 jam hingga penuh.
Namun dari sisi efisiensi, smartphone ini tetap menjanjikan. Berdasarkan materi promosi Sony UK, Xperia 1 VII diklaim mampu bertahan hingga dua hari pemakaian normal berkat baterai 5.000 mAh dan sistem pengelolaan daya yang optimal. Filosofi slow but sure masih menjadi dasar pendekatan Sony bahwa tak semua hal harus serba cepat, karena umur panjang terkadang lebih penting dari percepatan sesaat.
Namun, untuk pengguna yang mengutamakan kecepatan dan efisiensi menyeluruh, Xperia 1 VII tampaknya belum bisa bersaing. Irit, iya. Tapi, gesit? Belum tentu! Terlepas dari satu kelemahan ini, masihkah Xperia 1 VII pantas masuk dalam daftar rekomendasi smartphone impianmu?