5 Produsen HP Punya Chipset Sendiri, Gak Bergantung Perusahaan Lain!

Biasanya, produsen HP hanya membuat HP dan tidak membuat atau memiliki chipset sendiri. Saat membuat produk HP, para produsen akan mencari perusahaan lain, seperti Unisoc, MediaTek, atau Qualcomm untuk menjadi pemasok chipset. Uniknya, gak semua brand melakukan hal tersebut. Nyatanya, ada beberapa merek yang membuat, memproduksi, dan memiliki chipset sendiri.
Chipset yang dibuat tiap produsen juga memiliki keunggulan, keunikan, dan kekurangannya masing-masing. Ada yang performanya ngebut, ISP-nya berkualitas, bahkan ada yang punya efisiensi tinggi. Penasaran produsen apa saja yang memiliki chipset sendiri? Yuk, bahas artikel ini!
1. Samsung (Exynos)

Exynos merupakan chipset buatan Samsung yang diproduksi oleh Samsung Foundry. Tak cuma digunakan di HP, Exynos juga sering dipakai di otomotif, modem, dan wearable seperti smartwatch. Uniknya, xynos memiliki reputasi yang tidak terlalu baik di mata konsumen. Sebab, banyak yang mengeluhkan kalau chipset Exynos cepat panas dan performanya rendah.
Walau begitu, Exynos juga memiliki beberapa kelebihan, seperti kemampuan fotografi yang tinggi dan kemampuan AI yang bersaing. Exynos juga punya banyak varian, seperti Exynos 800 series untuk kelas bawah, Exynos 900 dan 1000 series untuk kelas menengah, serta Exynos 2000 series untuk kelas flagship. Samsung juga membuat, mendesain, memproduksi, dan mendistribusikan Exynos secara mandiri.
2. Apple (Apple Silicon)

Berbeda dari Samsung, Apple hanya mendesain dan menggunakan chipset-nya. Soal produksi dan pembuatan, Apple masih mengandalkan bantuan perusahaan lain. Dulu, Apple pernah bekerja sama dengan Samsung Foundry untuk memproduksi chipset generasi awal seperti Apple A4. Sekarang, produksinya sudah berpindah ke perusahaan asal Taiwan, yaitu TSMC.
Apple Silicon hanya digunakan secara mandiri oleh Apple. Mereka tidak menjual atau mendistribusikannya ke produsen lain. Oleh sebab itu, Apple Silicon memiliki sinkronisasi dan optimalisasi yang sangat baik dengan produk Apple. Gak cuma membuat chipset iPhone, Apple juga membuat chipset M series yang digunakan di iPad dan Mac. Beberapa contoh chipset Apple Silicon adalah A15, A18 Pro, M4, dan A16 Bionic.
3. Huawei (Kirin)

Sebagai perusahaan raksasa di Cina, tidak mengherankan jika Huawei bisa membuat chipset sendiri. Dalam hal ini, mereka membuat, mengembangkan, dan memproduksi chipset secara mandiri. Chipset tersebut bernama Kirin dan diproduksi oleh HiSilicon, yaitu divisi semiconductor yang dikelola oleh Huawei. Saat ini, Kirin sering digunakan di HP Huawei, seperti Huawei Pura 70 Ultra dan Huawei Mate XT Ultimate.
Sayangnya, Huawei diboikot oleh Amerika Serikat. Alhasil pengembangan chipset Kirin sangat terhambat. Oleh karena itu, Kirin agak tertinggal dari chipset lain. Performanya tidak terlalu tinggi, belum banyak chipset yang mendukung jaringan 5G, bahkan Kirin baru bisa menggunakan fabrikasi 7 nm.
4. Xiaomi (XRING)

Sebenarnya, Xiaomi pernah membuat chipset pada 2017, yaitu Surge. Sayangnya, chipset tersebut gagal total dan akhirnya pengembangannya dihentikan. Barulah pada 2025 ini Xiaomi merilis XRING yang ternyata sangat berbeda dari Surge. XRING memiliki performa tinggi, fabrikasi 3 nm, bahkan punya kestabilan yang baik.
XRING sendiri akan mulai digunakan di Xiaomi 15S Pro dan Xiaomi Pad 7 Ultra. Keduanya merupakan produk flagship yang kualitasnya tak bisa diragukan. Lebih lanjut, XRING diproduksi oleh TSMC dan jika dibandingkan kualitasnya serupa dengan chipset Snapdragon 8 Gen 3 atau MediaTek Dimensity 9300. Sepertinya, XRING tak akan gagal seperti Surge di masa lalu.
5. Google (Tensor)

Awalnya, Google selalu menggunakan chipset Snapdragon di HP mereka. Barulah pada 2021 Google memperkenalkan chipset mereka sendiri, yaitu Tensor. Sejak saat itu, Tensor selalu digunakan di HP buatan Google, entah itu Pixel 6, Pixel 7 Pro, atau Pixel 9 Pro. Awalnya, Tensor diproduksi oleh Samsung Foundry. Namun, ada kabar kalau Tensor G5 akan diproduksi oleh TSMC. Sejatinya, Tensor bukanlah chipset yang berfokus pada performa tinggi. Sebaliknya, Tensor lebih mengedepankan kemampuan AI dan kemampuan fotografi.
Kemunculan chipset-chipset tersebut membuat dominasi MediaTek dan Snapdragon mulai goyah. Sebab, produsen besar sudah tidak bergantung pada dua perusahaan semikonduktor tersebut. Tentunya, hal ini merupakan hal yang baik karena mencegah terjadinya monopoli. Gak cuma itu, tiap produsen juga bisa berkembang dan memaksimalnya produk mereka.