Beberapa waktu yang lalu Samsung meluncurkan seri terbaru dari A Series yakni Galaxy A15. HP ini punya dua versi, 4G dan 5G. Tipe ini jadi ponsel Samsung entry-level pertama yang mendapatkan layar Super AMOLED.
IDN Times berkesempatan untuk menjajal Galaxy A15 versi 4G. Pengulas menggunakannya kurang lebih selama satu bulan. Jadi, berikut ulasannya.
Sebelum membaca lebih jauh, ada baiknya kamu mengetahui dulu spesifikasi dari Galaxy A15. Gawai hadir dengan layar Super AMOLED berukuran 6,5 inci beresolusi Full HD dan refresh rate 90Hz.
Smartphone ini ditenagai chipset Helio G99 dengan penyimpanan 128GB. Ada juga baterai 5.000mAh yang mendukung pengisian cepat 25W.
Selain itu perangkat membawa tiga kamera di bagian belakang dengan kamera utama 50MP, lensa ultrawide 5MP, dan kamera makro 2MP. Ada juga kamera selfie 13MP di dalam notch layar yang berbentuk U.
Galaxy A15 dibanderol dengan harga Rp 2.899.000 (128GB) dan Rp 3.299.000 (256GB), dengan pilihan warna Yellow, Blue, dan Blue Black.
Galaxy A15 dibungkus dengan box yang 'tipis'. Di dalamnya hanya ada ponsel dan kabel USB-C. Tentu saja ini jadi gebrakan Samsung dalam mengurangi sampah elektronik.
Jadi konsumen bisa menggunakan adaptor lamanya untuk mengisi daya. Tapi jika memang tidak punya, mereka terpaksa harus membelinya.
Karena ponsel mendukung pengisian cepat 25W, pengguna harus memiliki adaptor daya yang kompatibel untuk mendapat kecepatan pengisian yang maksimal.
Galaxy A15 memiliki panel datar, bingkai datar, serta tanpa wadah kamera besar. Ponsel memiliki kaca tempered untuk menjaga layar tetap aman. Sedangkan panel belakangnya terbuat dari plastik.
Bingkainya memiliki hasil akhir glossy dan tidak terasa licin saat digenggam. Tapi, sidik jari mudah menempel di sana sehingga jika tidak menggunakan casing, gadget akan terlihat kotor.
Ada tonjolan di sebelah kanan yang menampung tombol volume serta daya yang sekaligus bertindak sebagai sidik jari yang sangat cepat, akurat, dan bisa diandalkan.
Layar Super AMOLED 6,5 inci menjadi peningkatan yang paling menonjol dari seri Galaxy A. Panel baru ini memiliki 2340 x 1080 piksel atau 396ppi dan mendukung kecepatan refresh hingga 90Hz.
Bagian display ini memberikan visual yang layak jika dibandingkan panel LCD dari generasi sebelumnya.
Galaxy A15 memiliki lekukan kecil berbentuk notch untuk kamera selfie, bezel tebal, dan satu bilah bawah yang lebih tebal.
Panel OLED ini menawarkan kecerahan maksimum 372 nits, yang tidak terlalu terang, tapi tidak juga terlalu rendah. Sementara peningkatan kecerahan otomatis akan mencapai 808 nits.
Layar AMOLED mendukung refresh rate hingga 90Hz. Ada dua mode Motion Smoothness, High dan Standard. Keduanya menawarkan mode kecepatan refresh tetap 90Hz dan 60Hz.
Tidak ada penurunan kecepatan refresh saat menggunakan mode 90Hz, bahkan untuk gambar statis. Satu-satunya perubahan pada mode 60Hz ada di Kamera dan Google Maps, serta aplikasi lain yang tidak kompatibel dengan HRR.
Galaxy A15 memiliki baterai besar berkapasitas 5.000mAh yang disandingkan dengan chipset hemat energi.
Ponsel mampu bertahan kurang lebih selama 16 jam untuk penggunaan sehari-hari, seperti berselancar di internet, media sosial, perpesanan instan hingga untuk kebutuhan fotografi.
Perangkat mendukung pengisian kabel cepat hingga 25W. Dalam waktu 25 menit, baterai terisi hingga 25 persen. Sementara pengisian penuh membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam.
Galaxy A15 mem-boot Android 14 dengan One UI v.6.0 terbaru. Ponsel ini memenuhi syarat untuk tiga pembaruan Android utama dan satu tahun tambahan patch keamanan melalui peningkatan firmware.
Beberapa hal baru yang menonjol di One UI 6 adalah Quick Panel yang didesain ulang, visualisasi notifikasi yang lebih baik, aplikasi kamera yang ditingkatkan dan disederhanakan, serta galeri dan alat pengeditan yang lebih canggih.
Galaxy A15 mendukung radio FM. Namun unuk menggunakannnya, kita membutuhkan headphone 3,5 mm untuk digunakan sebagai antena.
Seluruh antarmuka dan aplikasi sistem berjalan cukup cepat dan baik. Sementara itu, Helio G99 memiliki kinerja yang lumayan untuk tugas sehari-hari.
Ini adalah chip 6nm dari MediaTek dengan konfigurasi CPU 2+6 inti (2x2.2GHz Cortex-A76 dan 2x2.0GHz Cortex-A55) dan GPU Mali-G57 MC2.
Versi penyimpanan dasar memiliki RAM LPDDR4X 8GB dan penyimpanan UFS 2.2 128GB serta 256GB.
Secara keseluruhan, Galaxy A15 memiliki chipset bagus yang menyelesaikan pekerjaan dengan cukup baik dan dapat menawarkan pengalaman bermain game kasual yang oke.
Multi-tasking di ponsel dapat dilakukan dengan cepat. UI-nya juga terbilang mulus dan responsif meskipun bukan yang tercepat. Galaxy A15 tidak pernah panas, hanya sedikit hangat, dan tidak pernah melambat.
Hasil kamera dari ponsel ini menawarkan penampakan warna yang hidup, rentang dinamis yang lebar, pengurangan noise yang sangat baik, dan tampilan keseluruhan yang menyenangkan.
Perusahaan asal Korea Selatan ini juga menyertakan fitur zoom 2x, meski hanya menawarkan zoom digital.
Sementara untuk hasil foto di tempat minim cahaya dari kamera utama, masih cukup oke untuk segmen harganya.
Kamera utama juga mendukung Night Mode yang jika diaktifkan, foto yang dihasilkan akan sedikit lebih bersih.
Untuk hasil lensa ultrawide 5MP, cukup baik. Pengulas mendapatkan warna-warna cerah. Namun saat diperbesar, terlihat jelas bahwa tidak banyak detail dalam bidikan ini.
Kamera selfie-nya juga cukup baik, menawarkan detail yang bagus, noise yang ringan, ketajaman alami juga presentasi warna yang apik. Bukan yang terdepan di kelasnya, namun masih cukup solid untuk segmen harga Rp 2 jutaan.
Itu dia ulasan IDN Times mengenai Samsung Galaxy A15. Secara keseluruhan, gawai ini punya desain dan spesifikasi yang lumayan di kelas harganya. Jika kamu sedang mencari ponsel dengan budget Rp 2 hingga 3 juta, ponsel ini bisa menjadi pertimbangan.