Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Teknologi AI yang Diusung NVIDIA GeForce RTX 50 Series

NVIDIA GeForce RTX 50 Series (nvidia.com)
Intinya sih...
  • NVIDIA DLSS 4 memanfaatkan kecerdasan buatan untuk meningkatkan performa gaming secara signifikan dan mendapat peningkatan signifikan lewat fitur Multi Frame Generation dan Super Resolution.
  • RTX Neural Shaders menghasilkan material, pencahayaan, dan efek visual sinematik secara real-time dengan dukungan AI, serta memungkinkan pengguna melatih data game di PC RTX AI.
  • AI generatif lokal melalui layanan mikro NVIDIA NIM memungkinkan pengguna menjalankan model AI generatif secara lokal tanpa harus menggunakan cloud, seperti AnythingLLM yang bisa diakses sebagai asisten AI pribadi.

NVIDIA GeForce RTX 50 Series secara resmi telah hadir di Indonesia setelah sebelumnya menarik perhatian di gelaran CES 2025. Kehadiran GPU generasi terbaru ini membawa gebrakan besar bagi dunia gaming dan konten kreatif berkat adanya dukungan arsitektur Blackwell yang lebih canggih dan efisien. Arsitektur ini dilengkapi teknologi AI mutakhir yang bikin performa visualnya makin realistis.

Salah satu teknologi grafis berbasis AI yang diusung GPU seri ini yaitu DLSS 4 yang berguna untuk mempercepat rendering gambar. Ada juga dukungan dari NVIDIA Studio yang bikin GPU ini bisa jadi andalan para kreator yang mendambakan proses kerja efisien dengan hasil maksimal. Ingin tahu lebih lanjut tentang berbagai teknologi AI yang diusung NVIDIA GeForce RTX 50 Series? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut!

1. NVIDIA DLSS 4 sebagai teknologi rendering berbasis AI

tingkat FPS DLLS 4 (nvidia.com)

DLSS (Deep Learning Super Sampling) hadir sebagai teknologi rendering revolusioner dari NVIDIA yang memanfaatkan kecerdasan buatan untuk meningkatkan performa gaming secara signifikan. Berbekal bantuan AI, DLSS bisa meningkatkan frame rate (FPS), mengurangi latensi, dan menjaga kualitas gambar supaya tetap tajam.

Pada seri DLSS 4 yang ditanamkan di GeForce RTX 50 Series, teknologi ini mendapat peningkatan signifikan lewat fitur Multi Frame Generation dan penyempurnaan pada Super Resolution. Aspek ini kemudian ditambah dengan adanya dukungan Tensor Cores generasi ke-lima yang bikin DLLS 4 jadi mampu meningkatkan frame rate hingga delapan kali lipat dibanding rendering konvensional.

2. RTX Neural Shaders ciptakan tampilan grafis yang lebih hidup di dalam game

ilustrasi mengetik code pemrograman (unsplash.com/Shamin Haky)

RTX Neural Shaders merupakan teknologi neural rendering yang mengintegrasikan jaringan AI langsung ke dalam programmable shaders. Fitur ini berguna buat menghasilkan material, pencahayaan, dan efek visual sinematik secara real-time. Berbekal pemanfaatan AI, RTX Neural Shaders bisa menciptakan tampilan grafis yang lebih hidup dan adaptif terhadap kondisi di dalam game.

Melalui dukungan RTX Neural Shaders, para developer juga bisa melatih data game dan kode shader mereka di PC RTX AI. Lalu, mereka juga bisa mempercepat performanya menggunakan Tensor Cores saat dijalankan. Selama proses pelatihan, output dari neural shading tersebut selanjutnya bakal dibandingkan dengan hasil dari metode konvensional sampai mendapatkan hasil paling optimal.

3. AI generatif lokal melalui layanan mikro NVIDIA NIM

AI generatif lokal melalui NVIDIA NIM (nvidia.com)

Melalui GPU RTX 50 Series, NVIDIA memperkenalkan dukungan untuk menjalankan model AI generatif secara lokal menggunakan layanan mikro NVIDIA NIM. Teknologi ini bikin pengguna jadi bisa mengakses berbagai model AI canggih langsung dari PC mereka tanpa harus menggunakan cloud. NIM sendiri mendukung beragam model, termasuk LLM, vision-language models, image generation, dan RAG.

Salah satu aplikasi yang memanfaatkan kapabilitas ini yaitu AnythingLLM. Lewat aplikasi ini pengguna bisa mengakses asisten AI pribadi yang bekerja secara lokal. Jadinya, data pengguna bisa lebih aman karena gak perlu dikirim ke server eksternal. Hal ini tentu jadi nilai tambah tersendiri karena bisa membantu mengurangi potensi adanya penyalahgunaan data.

4. NVIDIA Studio jadi andalan kreator yang mendambakan proses kerja efisien

NVIDIA GeForce RTX 50 Series (nvidia.com)

NVIDIA Studio hadir untuk memenuhi berbagai kebutuhan kreatif pengguna, mulai dari pengeditan video, rendering 3D, hingga desain grafis. Berkat dukungan teknologi RTX yang ada, pengguna jadi bisa merasakan akselerasi berbasis AI di berbagai aplikasi kreatif populer, seperti Adobe Premiere Pro, Blender, dan DaVinci Resolve. Selain itu, NVIDIA juga menawarkan serangkaian alat eksklusif berbasis AI untuk menyederhanakan alur kerja kreatif.

Buat para profesional di dunia konten, GPU RTX 50 Series menghadirkan dukungan encoder generasi ke-9, kapasitas memori hingga 32GB, dan format warna profesional 4:2:2. Spesifikasi ini berguna untuk mempercepat proses produksi konten dengan hasil visual tajam dan presisi. Pada aplikasi NVIDIA Broadcast kini juga dilengkapi fitur-fitur baru, seperti Studio Voice untuk menyaring suara dan Virtual Key Light untuk efek pencahayaan virtual.

Keempat teknologi berbasis AI ini diusung NVIDIA GeForce RTX 50 Series untuk menghadirkan pengalaman grafis yang lebih realistis. Dukungan DLLS 4 mampu meningkatkan kecepatan rendering gambar. Sementara, RTX Neural Shaders berguna buat menghasilkan visual yang lebih sinematik. Selain itu, ada juga AI generatif lokal melalui NVIDIA NIM dan NVIDIA Studio untuk membantu produksi konten.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us