Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

UNISOC T8300 vs Helio G200, Duel Panas Chipset Mid-Range Baru

UNISOC T8300 (kiri) (unisoc.com) vs MediaTek Helio G200 (kanan) (mediatek.com)
Intinya sih...
  • UNISOC T8300 dan MediaTek Helio G200 meluncur pada paruh pertama 2025, menawarkan efisiensi daya dan performa andal untuk smartphone mid-range.
  • UNISOC T8300 memiliki konfigurasi CPU yang lebih unggul, dengan skor benchmark sintetis yang mencatat keunggulan dibanding Helio G200.
  • Helio G200 hadir dengan peningkatan clock speed GPU, fitur 4G DC SAR, dan dukungan perekaman video Full HD serta teknologi 4G DC SAR.

Pasar chipset kelas menengah kembali diramaikan oleh dua nama anyar yang cukup menyita perhatian. Mereka adalah UNISOC T8300 dan MediaTek Helio G200. Keduanya sama-sama meluncur pada paruh pertama 2025 yang menjanjikan efisiensi daya dan performa andal untuk smartphone mid-range.

UNISOC belakangan ini merilis chipset 5G terbarunya bertajuk T8300 yang dirilis pada 13 Maret 2025. Berselang 2 bulan kemudian, Helio G200 menyusul pada 10 Mei 2025. Kedua chipset ini kompak menawarkan peningkatan signifikan pada kinerja prosesor, sisi konektivitas dan kamera. Khusus Helio G200, terdapat penambahan fitur baru yang diusungnya yakni 4G DC SAR (Dynamic Communication Smart Adaptive Response). Fitur ini mampu mendobrak performa aplikasi media sosial maupun chat di saat sinyal sedang lemah.

Dua chipset terbaru ini dijadwalkan memulai debutnya dalam rentang waktu Mei hingga Juli 2025. UNISOC T8300 akan diandalkan oleh ZTE Nubia Neo 3 5G yang akan meluncur di pasar Indonesia pada 20 Mei 2025. Sementara itu, Helio G200 akan pertama kali digunakan pada smartphone TECNO Spark 40 Pro+ yang direncanakan rilis secara global pada Juli 2025 mendatang. Lalu, siapa yang paling layak dipilih? Mari sama-sama bandingkan keduanya melalui komparasi berikut!

1. UNISOC T8300 menawarkan performa CPU yang sedikit lebih tinggi dibandingkan Helio G200

Tata letak fabrikasi konfigurasi chipset UNISOC T8300 (unisoc.com)

Di balik bodi kompak smartphone kelas menengah, performa prosesor menjadi salah satu faktor krusial dalam menentukan kenyamanan pengguna. Dalam konteks ini, UNISOC T8300 membawa konfigurasi CPU yang sedikit lebih unggul dibandingkan Helio G200. UNISOC T8300 mengandalkan dua inti performa tinggi Cortex-A78 berkecepatan 2,2 GHz, dipadukan enam inti efisiensi Cortex-A55 berkecepatan 2,0 GHz.

Sebaliknya, Helio G200 masih menggunakan arsitektur yang lebih lawas ketimbang UNISOC T8300, yaitu dua inti Cortex-A76 (2,2 GHz) dan enam inti Cortex-A55 (2,0 GHz). Meski dari sisi jumlah dan kecepatan terlihat identik, Cortex-A78 dalam UNISOC T8300 membawa sejumlah perbaikan pada sisi instruksi dan efisiensi pemrosesan. Melalui peningkatan tersebut, UNISOC T8300 terlihat lebih bertenaga untuk menangani beban kerja modern.

Hal ini juga tercermin dari skor benchmark sintetis yang mencatat keunggulan UNISOC T8300. Dalam uji AnTuTu v10 yang dilaporkan oleh NanoReview, UNISOC T8300 mencatat skor 479.599 poin. Sementara itu, laman resmi UNISOC mengklaim bahwa UNISOC T8300  mencatat skor lebih tinggi, yakni di atas 510.000 poin. Angka tersebut sedikit mengungguli Helio G200 yang berhasil meraih skor sekitar 470.000 poin.

Uji Geekbench 6 juga memperkuat hasil tersebut dimana UNISOC T8300 meraih skor single-core sebesar 752 poin dan multi-core sebesar 2.209 poin. Kombinasi skor ini menunjukkan performa multi-thread yang stabil. Sementara Helio G200 memang mencatat kemajuan signifikan dari pendahulunya, tetapi secara komparatif masih tertinggal dari segi arsitektur dan efisiensi CPU.

2. Meskipun keduanya mengandalkan GPU Mali-G57, Helio G200 unggul pada sisi clock speed

MediaTek Helio G200 (mediatek.com)

Baik UNISOC T8300 maupun Helio G200 sama-sama mempercayakan urusan grafis kepada GPU Mali-G57, sebuah unit pemrosesan grafis yang umum dipakai di kelas menengah. Namun, pendekatan keduanya terhadap optimalisasi grafis cukup berbeda. Helio G200 hadir melalui Mali-G57 MC2 yang telah ditingkatkan clock speed-nya hingga 1,1 GHz. Besarnya clockspeed sedikit lebih tinggi dari GPU pendahulunya yang hanya 1,0 GHz. Peningkatan ini berdampak pada kelancaran bermain gim, rendering grafis yang lebih halus, serta pengalaman visual yang lebih menyenangkan terutama saat menjalankan aplikasi berat atau game kompetitif.

Di sisi lain, UNISOC T8300 menggunakan varian Mali-G57 MP2 yang juga memiliki dua inti pemrosesan (pipeline) dan mendukung berbagai API grafis modern seperti Vulkan 1.3 dan DirectX 12. Meski spesifikasi teknis GPU ini solid, tidak ada keterangan resmi mengenai jumlah pasti dari clock speed yang diusung. Dari sisi arsitektur, keduanya juga terlihat serupa. Pembedanya adalah clock speed yang dibawa oleh Helio G200 justru lebih tinggi sehingga membuatnya sedikit unggul dalam tugas-tugas grafis. Keunggulan ini menjadikan Helio G200 keluar sebagai pilihan yang lebih ideal untuk pengguna yang memprioritaskan performa visual tinggi dalam smartphone kelas menengah 4G.

3. UNISOC T8300 tampil lebih fleksibel di sektor multimedia

chipset UNISOC T8300 telah dibekali teknologi Vivimagic generasi ketujuh (unisoc.com)

Ketika berbicara tentang pengalaman multimedia, UNISOC T8300 membawa keunggulan tersendiri lewat dukungan fitur yang lebih modern. Chipset ini mampu merekam dan memutar video dalam resolusi 4K pada 60 frame per detik (fps). Sungguh sebuah kemampuan yang jarang ditemukan di kelas menengah.

Tak hanya itu, UNISOC T8300 mendukung codec video canggih seperti H.264, H.265, dan VP9, serta codec audio populer seperti AAC, MP3, hingga AIFF. Ini menjadikan T8300 lebih fleksibel dalam menangani konten multimedia dari berbagai sumber, mulai dari video streaming berkualitas tinggi maupun rekaman pribadi pengguna. Dalam urusan pemrosesan gambar, chipset UNISOC T8300 telah dibekali teknologi Vivimagic generasi ketujuh serta mendukung kamera utama hingga resolusi 108 MP. Fitur pemrosesan HDR secara real-time juga tersedia untuk meningkatkan rentang dinamis baik pada foto maupun video. 

Untuk kebutuhan gaming, UNISOC T8300 mengandalkan teknologi Miracle Gaming Engine yang dirancang guna menjaga stabilitas performa. Fitur ini membantu meningkatkan frame rate dan mengurangi latensi, sehingga permainan terasa lebih responsif dan mulus. UNISOC mengklaim bahwa efisiensi gaming pada chip ini meningkat hingga 80 persen. Sementara konsumsi dayanya berkurang sekitar 70 persen dibanding model sebelumnya.

UNISOC Miracle Gaming Engine menghadirkan dukungan frame rate tinggi dan stabilitas optimal dalam gim populer seperti Honor of Kings, Mobile Legends: Bang Bang (MLBB), dan Free Fire. Chipset ini mampu mempertahankan frame rate hingga 90 FPS pada pengaturan grafis tinggi, sembari mengurangi penurunan frame antara 41 hingga 85 persen. Waktu pemuatan gim pun dipangkas hingga 50 persen. Sementara input lag saat membidik dan menembak diklaim turun hingga 80 persen. Tak hanya itu, jaringan game eksklusif milik UNISOC turut mengurangi latensi hingga 80 persen khusus untuk Honor of Kings sehingga memberikan pengalaman bermain yang lebih responsif dan kompetitif bagi para gamer mobile.

Sementara itu, Helio G200 masih terbatas pada perekaman video Full HD meski sudah menghadirkan teknologi Dual Conversion Gain (DCG) 12-bit untuk video HDR dan mendukung kamera tunggal hingga 200MP. Namun, kemampuan perekaman dan pemutaran video 4K belum masuk dalam spesifikasi resmi chipset ini. Artinya, bagi pengguna yang mengutamakan perekaman video resolusi tinggi atau ingin menikmati konten video premium, UNISOC T8300 memberikan ruang yang lebih luas untuk eksplorasi multimedia dalam keseharian.

4. Helio G200 masih bermain di ranah 4G berkat tambahan fitur 4G DC SAR

UNISOC T8300 mendukung agregasi carrier 5G NR berkat bandwidth hingga 100 MHz (unisoc.com)

Meski konektivitas seluler kini mulai beralih ke jaringan 5G, Helio G200 tetap memantapkan langkahnya sebagai chipset 4G berfitur anyar. Salah satu inovasi utama yang hadir adalah kehadiran teknologi 4G DC SAR (Dynamic Communication Smart Adaptive Response). Fitur ini dirancang untuk meningkatkan kestabilan sinyal di area berjaringan lemah yang menawarkan klaim peningkatan jangkauan hingga 83 persen serta penurunan latensi hingga 30 persen. Teknologi ini berfokus untuk mengoptimalkan komunikasi digital seperti media sosial dan aplikasi pesan instan sehingga memastikan pengalaman pengguna tetap lancar meski berada di lokasi minim sinyal.

Sebaliknya, UNISOC T8300 telah melangkah lebih jauh lewat dukungan konektivitas 5G. Modem yang terintegrasi di dalamnya juga sudah kompatibel dengan jaringan generasi kelima. UNISOC T8300 mendukung standar 3GPP R17 terbaru dan telah mengintegrasikan fungsi komunikasi satelit 5G NR NTN serta fitur siaran 5G MBS. Kehadiran fitur ini secara signifikan memperluas skenario penerapan 5G, memberikan pengalaman 5G yang lebih beragam dan praktis bagi pengguna.

Chipset ini juga mendukung agregasi carrier 5G NR berkat bandwidth hingga 100 MHz serta konektivitas multi-mode dari jaringan 2G hingga 5G. Desainnya yang hemat energi mampu mengurangi konsumsi daya lebih dari 20 persen pada skenario penggunaan 5G umum. Dukungan terhadap jangkauan yang diperluas dan kemampuan perpindahan jaringan secara cerdas memastikan koneksi tetap stabil, efisien, dan hemat daya di berbagai kondisi penggunaan.

UNISOC T8300 layak menjadi solusi masa depan untuk pengguna yang mengincar kecepatan transfer data tinggi, latensi rendah, serta efisiensi jaringan yang lebih baik. Namun, jika pasarnya masih didominasi oleh jaringan 4G, pendekatan Helio G200 yang masih mengandalkan konektivitas lawas masih tetap relevan, terutama di wilayah-wilayah yang belum tersentuh infrastruktur 5G secara merata.

5. Helio G200 terkesan lebih matang dalam implementasi memori

TECNO SPARK 40 Series akan rilis sebagai smartphone pertama yang menggunakan MediaTek Helio G200 (instagram.com/@tecnoindonesia)

Dalam hal dukungan memori, Helio G200 menunjukkan pendekatan yang lebih stabil dan matang. Chipset ini mendukung RAM LPDDR4X berkecepatan hingga 4.266 Mbps serta penyimpanan UFS 2.2. Konfigurasi yang umum, namun, terbukti optimal untuk perangkat kelas menengah. Dukungan ini memberikan keunggulan dalam manajemen multitasking dan efisiensi pemrosesan aplikasi sekaligus menjamin kecepatan baca-tulis data yang responsif. Kombinasi tersebut menjadikan Helio G200 sangat cocok bagi pengguna yang sering membuka banyak aplikasi secara bersamaan atau menjalankan gim ringan-menengah.

Di sisi lain, UNISOC T8300 juga mendukung LPDDR4X dan UFS 2.2 dengan kecepatan memori yang lebih rendah, yakni hanya 2133 MHz. Meski memiliki kapasitas maksimal hingga 32 GB, bandwidth memori UNISOC T8300 tercatat hanya 17,07 Gbit/s, jauh di bawah efisiensi bandwidth Helio G200. Meski secara kapasitas lebih fleksibel, performa aktual dalam pengolahan data dan multitasking bisa saja lebih stabil di Helio G200. Keduanya bisa jadi alternatif menarik bagi pengguna yang mendambakan performa konsisten di berbagai skenario harian.

Baik Helio G200 maupun UNISOC T8300 menawarkan keunggulan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pengguna saat ini. Helio G200 tampil sebagai pilihan solid di ranah 4G yang mengusung keunggulan berupa optimalisasi efisiensi daya, peningkatan performa GPU, dan fitur konektivitas yang mulai menyentuh sisi adaptif terhadap kondisi sinyal. Ia cocok bagi pengguna yang menginginkan smartphone mid-range stabil untuk kebutuhan harian dan hiburan tanpa harus beralih ke jaringan generasi kelima (5G).

Di sisi lain, UNISOC T8300 menyodorkan performa CPU yang lebih tinggi dan dukungan 5G sebagai nilai jual utama. Ditambah lagi soal fleksibilitas multimedia yang sulit diabaikan. Bagi pengguna yang lebih memprioritaskan kecepatan jaringan, kemampuan video 4K, dan pengalaman digital yang siap menghadapi masa depan, T8300 bisa menjadi alternatif yang sangat menjanjikan. Pada akhirnya, pilihan terbaik tetap bergantung pada preferensi, gaya pemakaian, serta kebutuhan konektivitas masing-masing pengguna. So, kira-kira mana pilihanmu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us