Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Chipset UNISOC T7250 Setara Snapdragon Berapa? Ini Dia Lawannya!

chipset UNISOC T7250 pada Redmi A5 (mi.co.id)
chipset UNISOC T7250 pada Redmi A5 (mi.co.id)
Intinya sih...
  • UNISOC T7250 adalah chipset octa-core kelas entry-level dengan performa AnTuTu 308.467 poin dan GeekBench 6 437 poin (single-core) serta 1.461 poin (multi-core).
  • Snapdragon 710 memiliki skor AnTuTu 305.175 poin, CPU octa-core Kryo 360 Gold (Cortex-A75) berkecepatan hingga 2.2 GHz, GPU Adreno 616, dan modem X15 LTE.
  • Snapdragon 680 memiliki skor AnTuTu 308.111 poin, CPU octa-core Kryo 265 Gold (Cortex-A73) berkecepatan hingga 2.4 GHz, GPU Adreno 610, dan modem X11 LTE.

Belum lama ini, UNISOC T7250 menjadi sorotan sebagai chipset yang menggerakkan itel City 100 dan Redmi A5. Kedua smartphone baru ini juga sudah tersedia di pasar Indonesia. Menariknya, UNISOC T7250 merupakan hasil rebranding dari UNISOC T615 yang juga diadopsi oleh TECNO Spark Go 1.

Menilik spesifikasi teknis, UNISOC T7250 adalah chipset octa-core kelas entry-level yang terdiri dari dua core ARM Cortex-A75 (hingga 1,8 GHz) dan enam core ARM Cortex-A55 hemat daya (hingga 1,6 GHz). Chipset ini juga dilengkapi modem LTE (mendukung TDD-LTE, FDD-LTE, TD-SCDMA, WCDMA, CDMA, dan GSM), pengontrol memori LPDDR3-933 / LPDDR4/4X-1600, GPU ARM Mali-G57 MP1 (850 MHz), serta ISP tri-core yang mendukung kamera masing-masing hingga 24 MP, 8 MP, dan 8 MP.

Mengutip Notebook Check, UNISOC T7250 meraih skor 308.467 poin di AnTuTu v10. Jika ingin dianggap sebanding, chipset lain paling tidak harus menyamai angka tersebut. Sementara dalam pengujian GeekBench 6, UNISOC T7250 mencatat 437 poin untuk single-core dan 1.461 poin untuk multi-core.

Kehadiran UNISOC T7250 di segmen entry level tidak serta merta membuat pesaing seperti Snapdragon kehilangan pasar. Bahkan, beberapa chipset Snapdragon menunjukkan performa yang bersaing tipis, menurut skor benchmark AnTuTu v10 versi NanoReview. Lantas, chipset Snapdragon mana saja yang memiliki performa setara dengan UNISOC T7250? Temukan jawabannya dalam ulasan berikut!

1. Snapdragon 710 (305.175 poin)

Xiaomi Mi 9 Lite merupakan smartphone yang ditenagai Snapdragon 710 (mi.com)
Xiaomi Mi 9 Lite merupakan smartphone yang ditenagai Snapdragon 710 (mi.com)

Penantang pertama datang dari Snapdragon 710. Chipset kelas menengah yang pertama kali dirilis pada Mei 2018. Meskipun bukan yang paling baru, performa Snapdragon 710 masih cukup kompetitif di tahun-tahun setelahnya. Dalam pengujian AnTuTu v10, chipset ini mampu meraih skor 305.175 poin. Sementara pada pengujian GeekBench 6, ia mencatatkan skor 445 poin untuk single-core dan 1.352 poin untuk multi-core. Menariknya, skor single-core yang diperoleh hampir menyamai performa UNISOC T7250.

Snapdragon 710 dibangun menggunakan teknologi fabrikasi 10 nanometer oleh TSMC, menawarkan efisiensi daya cukup baik berkat TDP sebesar 5W. Di dalamnya tertanam CPU octa-core yang terdiri atas 2 core Kryo 360 Gold (Cortex-A75) berkecepatan 2.2 GHz dan 6 core Kryo 360 Silver (Cortex-A55) berkecepatan 1.7 GHz. Chipset ini mengusung arsitektur ARMv8-A yang didukung cache L2 sebesar 384 KB dan L3 sebesar 1 MB.

Urusan grafis ditangani GPU Adreno 616 yang beroperasi pada frekuensi 504 MHz, 256 shading units, dan mampu memberikan performa hingga 258 Gigaflops. GPU ini kompatibel terhadap berbagai API grafis modern seperti Vulkan 1.1, OpenCL 2.0, dan DirectX 12.1. Untuk kecerdasan buatan, chipset ini dilengkapi Hexagon 685 AI Accelerator. Snapdragon 710 juga mendukung RAM jenis LPDDR4X berkecepatan hingga 1866 MHz, bandwidth maksimum 14.9 Gbps, dan kapasitas memori maksimal 8 GB. Di sektor penyimpanan, chipset ini kompatibel terhadap standar eMMC 5.1 dan UFS 2.1.

Kemampuan multimedia-nya tidak bisa diremehkan. Snapdragon 710 sanggup menangani tampilan hingga resolusi 3360 x 1440, serta kamera hingga 192MP (single) atau dual 16MP. Untuk video, chipset ini mendukung perekaman 4K pada 30FPS dan pemutaran hingga 60FPS, serta kompatibel dengan codec H.264, H.265, VP8, dan VP9.

Di bidang konektivitas, chipset ini mengandalkan modem X15 LTE yang mampu mencapai kecepatan unduh hingga 800 Mbps dan unggah hingga 150 Mbps lewat jaringan LTE Cat. 15. Fitur lainnya mencakup Wi-Fi 5, Bluetooth 5.0, serta sistem navigasi lengkap seperti GPS, GLONASS, Beidou, Galileo, QZSS, dan SBAS. Untuk saat ini, hanya Xiaomi Mi 9 Lite yang diketahui menggunakan Snapdragon 710 sebagai dapur pacunya. Tak heran, bila smartphone ini layak menjadi perangkat unik di segmennya yang mengusung performa solid dari chipset ini.

2. Snapdragon 680 (308.111 poin)

Snapdragon 680 pada OPPO A96 (oppo.com)
Snapdragon 680 pada OPPO A96 (oppo.com)

Dari seluruh jajaran pesaing UNISOC T7250, Snapdragon 680 menjadi satu-satunya chipset entry-level dari Qualcomm yang paling muda dalam daftar. Ini karena Snapdragon 680 dirilis pada Oktober 2021. Meski menyasar segmen entry-level, chipset ini mengusung teknologi fabrikasi 6 nanometer buatan TSMC sehingga lebih efisien untuk konsumsi daya dan tetap kompetitif dari segi performa.

Snapdragon 680 menggunakan konfigurasi octa-core yang terdiri atas 4 inti Kryo 265 Gold berbasis Cortex-A73 berkecepatan hingga 2.4 GHz, serta 4 inti Kryo 265 Silver berbasis Cortex-A53 berkecepatan 1.9 GHz. Chipset ini mendukung set instruksi ARMv8.2-A yang secara total berjumlah 8 core CPU. Dalam pengujian AnTuTu v10 oleh NanoReview, Snapdragon 680 berhasil meraih skor 308.111 poin. Skornya hanya terpaut tipis dari UNISOC T7250 yang mencetak 308.467 poin. Sementara pada pengujian GeekBench 6, chipset ini mencatatkan skor 412 untuk single-core dan 1.444 untuk multi-core.

Urusan grafis ditangani GPU Adreno 610 berbasis arsitektur Adreno 600. GPU ini memiliki frekuensi hingga 1114 MHz dan total 128 shading units. Performanya mencapai sekitar 285,2 Gigaflops dan mendukung standar grafis modern seperti Vulkan 1.1, OpenCL 2.0, serta DirectX 12.1. Snapdragon 680 juga menyertakan prosesor AI Hexagon 686 yang menangani fitur kecerdasan buatan pada perangkat. Dukungan memori mencakup LPDDR4X berkecepatan 2133 MHz, bandwidth maksimal 17 Gbit/s, dan kapasitas hingga 8 GB yang sangat cukup menunjang kebutuhan multitasking ringan hingga menengah.

Di sektor multimedia, chipset ini mampu menangani kamera hingga 64MP (single) atau 16MP (dual). Resolusi tampilan maksimalnya adalah 2520 x 1080 piksel. Kemampuan video terbatas pada 1K (setara 1080p) di 60FPS untuk perekaman, serta mendukung codec video seperti H.264, H.265, VP8, dan VP9. Dari sisi konektivitas, Snapdragon 680 menggunakan modem X11 yang hanya mendukung jaringan 4G LTE (Cat.13) sehingga mampu menangani kecepatan unduh hingga 390 Mbps dan unggah 150 Mbps. Fitur konektivitas lainnya meliputi Wi-Fi 5, Bluetooth 5.1, serta sistem navigasi lengkap seperti GPS, GLONASS, Beidou, Galileo, dan NAVIC.

Snapdragon 680 digunakan pada berbagai smartphone dari beragam merek, terutama Huawei dan Motorola. Beberapa model populer yang mengandalkan chipset ini di antaranya Huawei Nova Y91, Huawei Nova 13i, Motorola Moto G52, dan Moto G Play (2024). Selain itu, chipset ini juga hadir di vivo Y36, OPPO A96, realme 9, HONOR X8b, Samsung Galaxy A05s, dan Xiaomi Redmi 10C.

3. Snapdragon 675 (314.867 poin)

Samsung Galaxy A70 memakai chipset Snapdragon 675 (samsung.com)
Samsung Galaxy A70 memakai chipset Snapdragon 675 (samsung.com)

Dirilis pada Oktober 2018, Qualcomm Snapdragon 675 adalah chipset kelas menengah yang dirancang menggunakan proses fabrikasi 11 nanometer oleh Samsung. Chipset ini dibekali CPU octa-core berarsitektur ARMv8-A. Komposisinya terdiri dari 2 inti performa Kryo 460 Gold (Cortex-A76) berkecepatan 2.0 GHz dan 6 inti efisiensi Kryo 460 Silver (Cortex-A55) berkecepatan 1.7 GHz. 

Di sisi performa, skor AnTuTu v10 menunjukkan hasil cukup impresif yakni 314.867 poin. Skor tersebut mampu menempatkannya sebagai salah satu pilihan solid di kelas menengah pada masanya. Dalam pengujian GeekBench 6, Snapdragon 675 mencatat skor 671 poin (single-core) dan 1.695 poin (multi-core).

Untuk kebutuhan grafis, Snapdragon 675 mengandalkan GPU Adreno 612 berfrekuensi 845 MHz, memiliki 128 shading units, dan performa komputasi hingga 216.3 GFLOPS. GPU ini mendukung standar grafis modern seperti Vulkan 1.1, OpenCL 2.0, dan DirectX 12.1. Kemampuan AI didukung oleh Hexagon 685 DSP sebagai akselerator komputasi neural dan efisiensi aplikasi berbasis kecerdasan buatan. Dukungan memori mencakup RAM LPDDR4X hingga 8 GB, berkecepatan 1866 MHz, dan bandwidth maksimum 14.9 Gbit/s.

Fitur multimedia mencakup perekaman serta pemutaran video hingga resolusi 4K pada 30 FPS. Chipset ini juga mampu menangani kamera tunggal hingga 192MP atau kamera ganda 16MP + 16MP. Untuk kapasitas penyimpanan, Snapdragon 675 kompatibel dengan teknologi eMMC 5.1 maupun UFS 2.1.

Di sektor konektivitas, chipset ini dibekali modem X12 LTE yang mendukung kecepatan unduh hingga 600 Mbps dan unggah hingga 150 Mbps. Jaringan LTE Cat.13 turut didukung, bersama konektivitas Wi-Fi 5, Bluetooth 5.0, dan sistem navigasi lengkap meliputi GPS, GLONASS, Beidou, Galileo, QZSS, serta SBAS. Dua smartphone populer yang menggunakan Snapdragon 675 sebagai otaknya antara lain Samsung Galaxy A70 dan Xiaomi Redmi Note 7 Pro

4. Snapdragon 712 (314.968 poin)

Snapdragon 712 (facebook.com/realmeMalaysia)
Snapdragon 712 (facebook.com/realmeMalaysia)

Snapdragon 712 hadir sebagai salah satu chipset kelas menengah yang cukup kompetitif bila dibandingkan Snapdragon 675. Meski selisih skor benchmark AnTuTu v10 hanya 101 poin dari Snapdragon 675 (314.867 poin), Snapdragon 712 mampu mencetak skor lebih tinggi yakni 314.968 poin. Chipset ini tetap menawarkan performa solid berkat spesifikasi teknis yang mumpuni.

Dirilis Februari 2019, Snapdragon 712 diproduksi menggunakan fabrikasi 10 nanometer oleh Samsung. Di sektor CPU, chipset ini mengusung arsitektur octa-core yang terdiri atas 2 core Kryo 360 Gold (berbasis Cortex-A75) berkecepatan 2.3 GHz dan 6 core Kryo 360 Silver (Cortex-A55) pada 1.7 GHz. Chipset ini mendukung set instruksi ARMv8-A, dilengkapi L2 cache 384 KB dan L3 cache 1 MB. Total konsumsi dayanya sebesar 5 watt (TDP) dan jumlah transistor mencapai 3 miliar.

Untuk grafis, Snapdragon 712 dibekali GPU Adreno 616 berbasis arsitektur Adreno 600 berfrekuensi 610 MHz. Unit ini memiliki 128 shading units dan total 256 shaders sehingga menghasilkan performa grafis hingga 312,3 GFLOPS. Chipset ini mendukung berbagai API grafis seperti Vulkan 1.1, OpenCL 2.0, dan DirectX 12.1.Di sisi memori, Snapdragon 712 mendukung RAM LPDDR4X berkecepatan hingga 1866 MHz, bandwidth maksimal 14,9 Gbit/s, serta kapasitas hingga 8 GB. Penyimpanan sudah kompatibel dengan teknologi UFS 2.1 yang cepat dan efisien.

Kemampuan multimedia-nya juga menarik. Snapdragon 712 mampu merekam dan memutar video 4K pada 30FPS, serta menangani kamera tunggal hingga 192MP atau dual camera masing-masing 16MP. Resolusi layar maksimal yang didukung mencapai 3360 x 1440 piksel.

Di sektor konektivitas, chipset ini mengandalkan modem X15 yang mendukung LTE Cat. 15. Kecepatan unduh mencapai 800 Mbps dan unggah hingga 150 Mbps. Fitur lain meliputi Wi-Fi 6, Bluetooth 5.0, serta dukungan navigasi global seperti GPS, GLONASS, Beidou, Galileo, QZSS, dan SBAS. Beberapa smartphone yang mempercayakan performanya pada Snapdragon 712 antara lain Xiaomi Mi 9 SE, realme 5 Pro, realme XT, dan vivo Z1x

Empat chipset Snapdragon yang disebutkan di atas menunjukkan performa yang setara UNISOC T7250 dan layak dipertimbangkan sebagai alternatif menarik di kelas menengah. Dari segi usia, Snapdragon 680 merupakan chipset yang paling muda di antara semuanya karena dirilis pada tahun 2021. Tidak hanya soal usia, dalam pengujian skor benchmark AnTuTu v10, Snapdragon 680 tercatat sedikit lebih rendah yakni 308.111 poin. Sementara UNISOC T7250 unggul berkat skor 308.467 poin. Selisih antar keduanya hanya 356 poin. Sementara itu, ketiga chipset lainnya unggul secara tipis satu sama lain sehingga mencerminkan persaingan yang ketat dalam hal performa.

Perlu diingat bahwa data yang disajikan merupakan estimasi skor AnTuTu masing-masing chipset. Meskipun terlihat serupa, skor ini tidak bisa dijadikan acuan mutlak untuk menilai pengalaman penggunaan secara keseluruhan seperti efisiensi daya, suhu operasional, dan optimalisasi perangkat lunak pada tiap smartphone. Apalagi, perbedaan skor antar chipset yang menjadi penantang terbilang tipis satu sama lain yakni hanya 3.292 — 9.793 poin dari sang pembanding, UNISOC T7250.

Pada akhirnya, pilihan tetap kembali pada preferensi masing-masing pengguna. Informasi ini dapat menjadi referensi awal bagi kamu yang sedang mencari perangkat yang punya performa setara UNISOC T7250. Menurutmu, chipset Snapdragon mana yang paling layak jadi pesaing sepadan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Reyvan Maulid
EditorReyvan Maulid
Follow Us