5 Game Steam Termahal yang Kualitasnya Gak Bagus

Pada saat awal perilisannya, Steam menjual game Earthquake escape seharga 199,99 dolar AS atau Rp3 jutaan (kurs saat ini). Namun, saat ini, harganya sudah turun cukup drastis dan hanya tinggal Rp800 ribuan. Game ini adalah karya garapan CatCat Gaming yang dirilis pada 2021 lalu.

Sayangnya, mulai dari perilisannya hingga saat ini, nyaris tidak ada yang membeli game ini. Meski dinilai unik, Earthquake escape masih jauh dari harapan. Kualitas grafik seadanya ditambah dengan mekanisme gameplay yang terlalu simpel membuat simulasi bencana alam ini makin terpuruk di mata gamer.

Tak ada yang spesial dari game berjudul Run Thief. Saat ini, Steam menjualnya dengan harga Rp840 ribuan. Namun, pada awal perilisannya, game buatan H.G.G. ini dijual hingga Rp3 jutaan. Hal itu menyebabkan tidak ada gamer yang melirik game yang masih masuk dalam early access ini.

Selain grafiknya terbilang sangat sederhana, game rilisan 2019 ini pun juga memiliki mekanisme gameplay yang absurd. Bahkan, beberapa pengulas di luar negeri menyatakan bahwa seharusnya game ini dijual di bawah 10 dolar AS atau Rp150 ribu. Tapi, kalau penasaran dan kebetulan lagi banyak uang, kamu bisa mencoba membelinya di Steam.

Bayangkan saja, game rilisan 2021 ini malah menggunakan tampilan grafik yang lumrah dipakai pada era 2003—2004 lalu. Yup, itulah The Island of Dr. Yepstein, sebuah game yang namanya pun terdengar asing di telinga. Game ini dijual di Steam dengan harga mahal, yakni sekitar 199 dolar AS atau Rp3 jutaan pada saat awal perilisannya.

Namun, nasib dari game ini masih sedikit lebih baik dari Run Thief karena masih ada segelintir gamer yang nekat membelinya. Bahkan, lucunya lagi, AssetFlipGames selaku developer memberikan sedikit penjelasan dengan cara bercanda. Developer menuliskan beberapa fitur dengan cara satire, seperti kualitas grafik AAA pada 2004 dan pernyataan bahwa game ini dibuat oleh anak berusia 12 tahun. Lucu juga, ya?

Alih-alih dianggap sebagai game, Virtual Orator malah lebih cocok dijadikan simulasi dalam merancang kata-kata untuk bahan pidato. Apa game ini akan membuatmu lebih pandai berpidato di depan banyak orang? Sayangnya, tidak. Kabarnya, game ini juga masih penuh dengan bug dan eror yang cukup mengganggu.

Harganya pun cukup gak masuk akal. Pada awal perilisannya pada 2015 lalu, Virtual Orator dijual nyaris 200 dolar AS atau sekitar Rp3 jutaan. Lalu, harganya turun menjadi Rp800 ribuan dan bertahan hingga saat ini. Namun, kalau dipikir-pikir, kayaknya game ini bakal asyik ketika dimainkan menggunakan VR. Gimana? Apa kamu tertarik mencobanya?

Menurut laman PC Games, sebuah game berjudul The Hidden and Unknown dari ProX dijual 1.999 dolar AS atau setara Rp30 juta pada saat perilisan awalnya. Kalau kita lihat Steam saat ini, harga dari game aneh ini berada pada angka Rp15 juta. Tentu ini masih sangat mahal dan membuatnya tidak laku di pasaran.

Rupanya, ProX selaku developer menjual game dengan narasi tentang kisah hidupnya sendiri. Ia tidak mau menjual kisah hidupnya dengan harga murah. Sayangnya, game yang sangat sederhana ini malah menuai banyak kritikan. Bahkan, tidak ada gamer yang nekat membeli karya digital seharga belasan juta ini.

Sepertinya, beberapa game di atas dijual mahal karena hanya ingin viral. Pasalnya, tidak ada elemen atau kualitas yang bisa dijadikan senjata utama sebagai nilai jualnya. Nah, menurutmu sendiri gimana? Apa kumpulan game yang baru saja kita bahas tadi memang layak dijual mahal?