7 Game Ini Dibatalkan karena Alasan yang Sulit Dipercaya!

Six Days In Fallujah dibuat dengan tujuan untuk memberikan gambaran nyata dari pertempuran atau konflik yang terjadi di Irak. Sayangnya ketika diumumkan, Six Days In Fallujah memicu kontroversi, dengan banyak orang di televisi mengecam premis yang diusungnya, karena dianggap ‘menulis ulang’ perang ke dalam bentuk game.

Alhasil, hingga kini tidak ada gamer satupun yang berkesempatan mencicipi Six Days In Fallujah, karena Konami selaku publisher, langsung membatalkan pengembangannya tak lama setelah diungkap ke publik.

Motorstorm: Apocalypse membawa seri Motorstorm keluar dari zona nyaman, dari yang awalnya berlatar di alam menjadi di kota yang baru saja dihancurkan oleh bencana. Perilisan game ini didahului oleh gempa bumi dan tsunami dahsyat di Jepang yang memakan hingga lebih dari lima belas ribu nyawa.

Untuk menghormati peristiwa memilukan itu, perilisan Apocalypse akhirnya ditunda selama beberapa minggu di seluruh dunia dan Evolution Studios selaku developer, membatalkan perilisan gamenya di Jepang. Apocalypse sendiri menjadi game terakhir dari seri Motorstorm.

Fez adalah game indie fenomenal yang dirilis pada tahun 2012. Sekuelnya diumumkan sedang dalam tahap pengembangan tak lama setelah game pertamanya dirilis, namun secara tiba-tiba, Phil Fish selaku pengembang mengumumkan via Twitter bahwa Fez 2 dibatalkan.

Anehnya lagi, di saat yang sama, Fish juga mengatakan bahwa ia akan meninggalkan industri game. Ketika banyak yang menganggap jika pembatalan ini karena dampak dari banyaknya tekanan, diketahui jika alasan utamanya adalah perseteruannya dengan jurnalis bernama Marcus Beer.

Penggemar akhirnya mendapatkan Streets Of Rage 4 yang ditunggu-tunggu setelah lebih dari dua dekade ‘tertidur lelap’. Namun, penggemar bisa saja mendapatkannya satu tahun lebih cepat seandainya manajemen baru Sega Amerika menyadari potensi dari seri game beat ‘em up populer itu.

Diketahui jika alasan dibalik ‘pembatalan singkat’ itu adalah karena kepala manajemen baru tidak menyukai ide dari game yang berasal dari Genesis. Streets Of Rage 4 sendiri akan dirilis di kuartal pertama tahun ini dan berlatar 10 tahun setelah peristiwa dari game sebelumnya.

Super Mario Spikers diniatkan untuk menjadi game unik yang memadukan gulat dengan bola voli. Bagaimana hasil gameplay dari perpaduan itu masih menjadi misteri hingga kini, semenjak Nintendo membatalkannya karena dinilai “bertentangan dengan kode etik perusahaan”.

Karena alasan ini, banyak penggemar yang juga bertanya mengenai berapa banyak game yang berakhir tidak jadi dibuat karena filosofi tersebut. Meski mengecewakan, di saat yang sama, memiliki kode etik semacam itu membuat Nintendo jadi konsisten dalam ‘melayani’ penggemar mereka dalam beberapa tahun terakhir.

Thrill Kill merupakan game fighting untuk PS1 yang sebisa mungkin menggambarkan apa itu kekerasan yang sadis. Itu menjadi konsep utama dari Thrill Kill sekaligus alasan utama mengapa Electronic Arts atau EA selaku publisher, tidak mau merilisnya ke pasar.

Akan tetapi, meski sudah resmi dibatalkan, ternyata di luar sana ada banyak bootleg atau tiruannya yang juga tidak kalah brutal. Developer asal Swedia – Paradox Interactive, bahkan menggunakan game engine yang sama dengan yang digunakan Thrill Kill, ketika membuat game fighting – Wu-Tang: Shaolin Style.

Sekuel yang sangat diinginkan yaitu Star Fox 2, awalnya diniatkan untuk dirilis di penghujung kehidupan SNES dan sebelum Nintendo 64 meluncur resmi ke pasaran. Namun, Star Fox 2 sempat ditangguhkan dari perilisan, meski pengembangan sudah berada di tahap final.

Alasan utamanya adalah karena Nintendo tidak ingin game 3D dirilis di SNES, agar terlihat perbedaan yang jelas di antara dua generasi konsol. Pada tahun 2017, Star Fox 2 akhirnya dirilis secara resmi untuk SNES Classic. Meski jadi penambahan yang solid untuk seri Star Fox, Star Fox 2 gagal berjalan optimal di SNES Classic yang notabene punya kinerja terbatas.

Itulah tadi sedikit trivia atau info menarik mengenai daftar game yang dibatalkan karena alasan yang sulit dipercaya. Meski beberapa game di atas berakhir dirilis, pembatalan sementara dengan alasan tak terduganya sempat membuat banyak gamer bertanya-tanya.