TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Seri Game Ini Diharapkan Come Back, Mana yang Kamu Nantikan?

Banyak gamer yang kangen, tuh!

dok. Steam/Onimusha

Sejak lahirnya konsep video game pada 1950an dan konsol pada 1970an, dunia gaming telah menyaksikan jutaan judul video game. Dari angka tersebut, beberapa judul berhasil menetap hingga masa sekarang hingga mendapatkan remaster dan spin-off. Sayangnya, beberapa malah tidak bertahan dan hilang oleh waktu.

Layaknya film-film yang tak lekang oleh waktu, game-game yang populer seperti Resident EvilFinal Fantasy, hingga Pokemon terus dibuat sekuelnya, di-remaster, hingga di-reboot. Contoh, Resident Evil 2Devil May Cry 5, dan Final Fantasy VII yang di-remake masing-masing pada 2019 dan 2020.

Dengan hadirnya game-game lawas, para penggemar game masa dulu juga ingin melihat game-game kesukaan mereka dibuat lagi dengan tampilan next-gen. Sempat hilang, inilah judul-judul game lama yang sempat hilang dan sangat dirindukan untuk kembali lagi menurut situs IGN.

1. Medal of Honor

Pertama kali hadir pada 1999 karena terinspirasi dari film "Saving Private Ryan" (1998), "Medal of Honor" adalah judul game yang digarap langsung oleh sutradara kawakan Hollywood, Stephen Spielberg. Menjadi penulis dari tiga judul pertama Medal of Honor, Steven berharap agar Medal of Honor yang bertema Perang Dunia II (PD2) akan menjadi game yang edukatif dan menghibur.

Akan tetapi, saat Medal of Honor mencoba mengubah masanya ke modern seperti saingannya, Battlefield dan Call of Duty, maka Medal of Honor pun kehilangan identitas dan pemainnya. Judul terakhir Medal of Honor pada 2012, "Warfighter" menjadi aib untuk seri Medal of Honor karena terlepas dari grafiknya yang mumpuni, tak dapat bersaing dengan Medal of Honor yang lama.

Pada Desember 2020 atau 8 tahun sejak insiden Warfighter, Medal of Honor akhirnya kembali lagi dengan "Above & Beyond" untuk PC. Berbasis Unreal Engine 4 dan dikembangkan oleh Respawn Entertainment, Medal of Honor: Above & Beyond akhirnya "pulang" ke tema lamanya, yaitu PD2 dan dapat dimainkan dengan realitas virtual (VR)!

2. Legacy of Kain

Kalau kamu belum pernah mendengar judul ini, mungkin kamu memang masih kecil saat itu. Dikembangkan oleh Crystal Dynamics, studio di balik reboot "Tomb Raider" dan game Marvel "The Avengers", "Legacy of Kain" (1996) adalah game bertema action-adventure yang menggabungkan atmosfer gotik.

Legacy of Kain mengisahkan tentang petualangan seorang anti-hero vampir bernama Kain di negeri fiktif Nosgoth. Lalu, pada "Soul Reaver" (1999), karakter baru diperkenalkan, yaitu Raziel. Legacy of Kain menghadirkan aksi, teka-teki, elemen RPG, dan pertunjukkan alih suara yang apik! Per 2007, sebanyak 3,5 juta kopi Legacy of Kain telah terjual!

Sempat dikabarkan akan merilis game multiplayer "Nosgoth" pada 2013, Crystal Dynamics membatalkannya pada 2016. Meskipun begitu, tidak sedikit gamer yang berharap Legacy of Kain akan di-remaster. Dengan engine untuk membuat Tomb Raider, Crystal Dynamics sebenarnya akan mendulang keuntungan setelah kegagalan The Avengers.

Baca Juga: 7 Game dengan Sejarah Alternatif Tergila yang Pernah Ada

3. F.E.A.R

First Encounter Assault Recon (F.E.A.R.) adalah game survival horror berbasis first-person-shooter (FPS) yang dikembangkan oleh Monolith Productions pada 2005. F.E.A.R. menceritakan pertempuran unit F.E.A.R melawan Alma Wade, seorang gadis cenayang yang memiliki kekuatan jahat yang dahsyat dan mencoba untuk memanipulasi dunia.

Sistem kecerdasan buatan (AI) yang intuitif membuat F.E.A.R. mendulang banyak pujian dari pemain dan pakar gaming. F.E.A.R hanya memproduksi trilogi:

  • F.E.A.R. (2005)
  • F.E.A.R. 2: Project Origin (2009)
  • F.E.A.R. 3 (2011)

Dari trilogi tersebut, hanya F.E.A.R. 3 yang tidak diproduksi oleh Monolith Productions, melainkan oleh Day 1 Studio. Sementara gameplay-nya mendulang pujian, cerita Alma Wade di F.E.A.R. 3 dianggap tidak sebagus yang dulu.

Sempat kembali dengan F.E.A.R. Online pada 2013, game yang tersambung dengan F.E.A.R. 2: Project Origin tersebut tidak mendapat dukungan yang cukup hingga ditutup hanya dua tahun setelahnya. Apakah F.E.A.R. akan kembali dengan cerita Alma Wade yang baru di seri ke-4-nya? Semoga saja!

4. Silent Hill

Siapa yang tidak kenal dengan game J-Horror "Silent Hill" karangan Keiichiro Toyama? Dikembangkan oleh Konami, tiga judul pertama Silent Hill (1999, 2001, dan 2003) mendapatkan pujian karena grafik, serta atmosfer dan cerita yang mencekam. Akan tetapi, bagi beberapa kritikus, setelahnya, Silent Hill sudah kehilangan taringnya.

Dengan seri ke-8nya, "Downpour", Silent Hill benar-benar kehilangan citranya. Untungnya, hal tersebut berubah saat produser game kelas kakap, Hideo Kojima, turun tangan untuk mengambil proyek Silent Hills bersama Kojima Productions dan berkolaborasi dengan Guillermo del Toro dan aktor Norman Reedus. Apalagi dengan dibuatnya Fox Engine, fans pun berpikir Kojima Productions serius dalam hal Silent Hills!

Pada 2014, P.T. (Playable Trailer) pun rilis untuk memperlihatkan progres Silent Hills buatan Kojima dan fans pun antusias! Sayang seribu sayang, Silent Hills pun dinyatakan batal pada 2015 karena hengkangnya Kojima. 

Namun Konami juga baru saja merilis Trailer terbaru untuk Silent Hill F untuk konsol PS5. Kapan rilisnya? Kita tunggu saja.

5. Onimusha

Terjual lebih dari 155 unit, PlayStation 2 (PS2) memegang rekor sebagai konsol terlaris dalam sejarah gaming. Salah satu game-nya, "Onimusha" buatan Capcom pun ikut kecipratan untungnya. Dimulai dengan "Onimusha: Warlords" (2001), per 2019, Onimusha telah mencatatkan penjualan lebih dari 8 juta kopi!

Memasukkan sedikit elemen horor, Warlords memiliki elemen action-adventure yang akan menjadi landasan untuk "Devil May Cry" (2001). Meskipun seri Onimusha terus memperkenalkan karakter utama baru, kamu pasti masih familiar dengan Hidemitsu Samanosuke, samurai dengan kekuatan Iblis/Oni pada Warlords.

Muncul lagi di Demon Siege (2004), beberapa menganggap cerita seri ke-3 Onimusha tersebut berantakan, meskipun melibatkan Samanosuke. Warlords memang di-remake untuk Nintendo Switch, PS4, XBOX One, dan PC. Namun, penggemar Onimusha masih menantikan seri ke-4 Onimusha di konsol next-gen, apalagi melihat Capcom pilih kasih dengan merilis Devil May Cry 5 dan Monster Hunter World pada 2019.

6. Skate

Sudah dengar kalau "Tony Hawk's Pro Skater 1+2" mendapatkan remaster dengan Vicarious Visions? Padahal, Tony Hawk's Pro Skater sempat mendapat banyak cemoohan dari kritikus pada 2015 yang meskipun telah dirilis di PS4, grafiknya kalah dengan PS2.

Lalu, bagaimana dengan game Skate buatan EA? Hanya mentok dengan trilogi di platform PS3 dan XBOX 360, Skate menyajikan pengalaman game skateboarding yang tidak kalah mantap jika dibandingkan dengan Pro Skater. Tenang saja, pada Juni 2020, EA mengumumkan Skate baru yang sedang dalam tahap pengembangan!

Baca Juga: Assassin's Creed dan 7 Game Lain yang Sedang Diadaptasi Netflix

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya