Punya Potensi Besar, 6 Video Game Ini Malah Gagal Bersinar di 2018
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tahun 2018 ini, gamers dijejali dengan banyak pilihan video game menarik yang tentunya sulit untuk dilewatkan atau diabaikan begitu saja. Mulai dari Red Dead Redemption 2 hingga God Of War, hampir bisa dipastikan jika 2018 merupakan tahun puncak bagi game-game terbaik di generasi saat ini.
Meskipun begitu, 2018 tentu bukan tahun yang sepenuhnya sempurna. Masih ada beberapa game yang berakhir gagal, yang mana sebagian besar diantaranya, justru memiliki potensi besar untuk bersinar dan berbuat lebih. Disini IDN Times merangkum ulasan mengenai 6 video game yang gagal bersinar di tahun 2018, meski punya potensi besar. Berikut ulasannya.
1. Battlefield V
Untuk beberapa alasan, Battlefield V yang baru dirilis pada November kemarin, benar-benar gagal ‘lepas landas’ dengan baik dan tidak diterima sesuai yang diharapkan. Kontroversi Star Wars Battlefront II tahun lalu, mungkin jadi salah satu faktor penyebabnya.
Akan tetapi, kegagalan ini kemungkinan besar berasal dari fakta bahwa Battlefield V tidak memberikan perbedaan yang substansial jika dibandingkan dengan seri sebelumnya yaitu Battlefield 1. Alhasil, angka penjualan Battlefield V langsung menurun sebanyak 63 persen di Inggris, dengan jumlah pre-order yang sangat buruk sebelum perilisannya.
2. The Crew 2
Jika berbicara mengenai sekuel dengan peningkatan, The Crew 2 sejujurnya berhasil melakukan tugas itu. Dunia terbuka yang luas bersama dengan kemampuan untuk beralih ke jenis kendaraan dengan lebih cepat, menjadi beberapa hal baru yang tidak dapat digapai di seri sebelumnya.
Tapi sayang, eksekusi dari peningkatan tersebut tidak dilakukan dengan baik sehingga menghasilkan gameplay yang cenderung membosankan. Selain itu, dunia terbuka yang diusung juga terkesan hambar karena tidak ada banyak hal menarik yang bisa dilakukan. Akhirnya, The Crew 2 hanya terjual sekitar setengah dari apa yang dilakukan oleh seri sebelumnya di minggu pertama.
3. Hitman 2
Meskipun telah berhasil menyempurnakan formula yang sebenarnya sudah sangat baik di seri sebelumnya, Hitman 2 tetap gagal dalam memberikan sesuatu yang mampu diterima oleh gamers umum. Sehingga, Hitman 2 terasa seperti sebuah game yang hanya diperuntukkan bagi gamers veteran Hitman saja.
Selain itu, desain misi pada Hitman 2 juga tidak terlalu menunjukkan peningkatan yang signifikan ketimbang seri pertama, sehingga menghasilkan sebuah anggapan bahwa Hitman 2 seharusnya dibuat sebagai DLC atau expansion saja untuk seri pertama. Penjualan Hitman 2 bahkan dilaporkan turun hingga 90 persen jika dibandingkan dengan seri terlaris yaitu Hitman: Absolution.
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Video Game Menjanjikan yang Hancur Karena Microtransaction
4. Darksiders 3
Di seri ketiganya, Darksiders mendapatkan elemen gameplay yang mirip dengan Dark Souls, dimana pemain lebih disarankan untuk bermain dengan hati-hati dan rajin menghindar, ketimbang menyerang secara brutal dan santai seperti dua seri sebelumnya. Tentu, ini merupakan keputusan buruk yang menghasilkan blunder, dimana banyak gamers yang merasa jika Darksiders 3, tidak pada tempatnya.
Kemudian, perilisan yang bersamaan dengan RDR2 dan COD: Black Ops 4, juga jadi langkah yang terbilang berani dan sangat beresiko. Untungnya, Darksiders 3 terjual dengan cukup baik, dan berpotensi melahirkan sekuel baru.
5. Metal Gear Survive
Dirilis pada Februari, Metal Gear Survive sejatinya merupakan game yang tidak diharapkan oleh siapapun, yang entah karena alasan apa, Konami memutuskan untuk membuatnya lalu merilisnya dengan percaya diri. Maka seperti yang diprediksi sebelumnya, Survive berakhir gagal dan mendapatkan banyak respon negatif dari para kritikus.
Ide baru yang diusung memang cukup unik, namun tidak seharusnya digunakan pada seri Metal Gear yang telah luar biasa dengan idenya sendiri. Membosankan mungkin jadi kata yang sempurna untuk menggambarkan apa itu Metal Gear Survive.
6. Overkill: The Walking Dead
Dengan konsep yang sama seperti Left 4 Dead, Overkill: The Walking Dead sebenarnya punya potensi untuk tumbuh jadi game luar biasa, dengan mekanisme baru dan cerita yang jauh lebih menarik. Namun, sama seperti game kebanyakan, masalah terbesar dari Overkill: The Walking Dead, datang dari variasi misi yang kurang beragam sehingga menghasilkan sebuah gameplay yang cenderung repetitif atau berulang-ulang.
Selain itu, zombie yang harusnya dibuat lebih menantang, malah terasa seperti zombie bodoh yang seakan meminta untuk dibunuh sesegera mungkin.
Baca Juga: 7 Karakter Wanita Video Game Ini Sangat Ideal untuk Kamu Jadikan Waifu
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.