Daftar 7 Game Biasa Paling Overrated Saat Ini, Sudah Pernah Main Juga?

Mengecewakan ketika mengetahui bahwa Gears Of War 4, hanya bertumpu pada formula lama yang sudah dicoba di judul-judul sebelumnya. Tidak hanya karena combat yang diusung terasa sangat identik, The Coalition selaku developer bahkan tidak menggunakan ‘time jump’ untuk sebuah cerita baru.

Gears Of War 4 bisa dibilang berusaha terlalu keras untuk ‘setia’ terhadap tiga judul pertamanya, tanpa ingin berinovasi untuk sebuah petualangan baru. Kendati demikian, Gears Of War 4 masih layak untuk dimainkan, terutama bagi mereka yang mengikuti franchise-nya.

Mengambil aspek kapal laut yang sangat disukai dari judul ketiga, Assassin’s Creed IV: Black Flag berusaha mendorong franchise menuju arah baru dengan petualangan bertema bajak laut. Sayangnya, Black Flag kurang begitu kreatif dalam memoles bagian pertempuran kapal laut yang notabene merupakan aspek penting.

Di samping itu, Ubisoft juga seakan melucuti eksistensi kota-kota padat yang biasa digunakan pemain untuk melakukan aksi parkour di Black Flag. Singkatnya, Black Flag merupakan salah satu judul overrated yang dihantui dengan banyak kesalahan.

Hype yang tinggi sebelum perilisannya, tidak serta merta membuat Fallout 4 menjadi game yang luar biasa. Pemain dikecewakan dengan fakta bahwa Fallout 4, hanyalah Fallout pada umumnya.

Tidak ada banyak hal baru yang dibawa, sementara perubahan besar yang diusungnya memancing perdebatan di kalangan penggemar. Ekspansi DLC yang ditawarkan juga terbilang mengecewakan dan sangat tidak membantu. Pada akhirnya, penantian tujuh tahun semenjak judul ketiganya untuk sebuah judul baru yang tidak benar-benar baru, terasa tidak sepadan.

Dirilis pada awal tahun 2017, NieR: Automata merupakan sekuel game Nier (2010) dari seri Drakengard. Dipuji karena berani mengambil pendekatan filosofis terhadap desain game-nya, NieR: Automata nyatanya tidak melakukan banyak hal baru.

Sebagian besar ide yang disebut-sebut ‘inovatif’, faktanya diambil secara langsung dari judul original-nya. Plus, diluar hal-hal keren lain yang dimilikinya, desain misi dan dunia dari NieR: Automata sendiri terasa hambar. Secara garis besar, desain game yang repetitif ‘menghambat’ proses NieR: Automata ke dalam tahap game level sempurna.

Sebagai lanjutan dari judul reboot Tomb Raider yang dirilis pada tahun 2013, Rise Of The Tomb Raider agak mengecewakan karena tidak memiliki karakter dengan kepribadian seperti di judul pertama. Ditambah dengan minimnya hal baru untuk ditawarkan dan hilangnya pesona dari Lara Croft, Rise Of The Tomb Raider seakan tidak tahu apa yang harus dilakukan terhadap protagonis utamanya. Dunia yang lebih besar dan musuh yang lebih besar, nyatanya tidak cukup untuk membuat Rise Of The Tomb Raider terasa seperti sekuel yang tepat.

Disebut-sebut sebagai salah satu game paling unik di tahun 2017 dengan tema psikologis dan mental, Hellblade: Senua’s Sacrifice nyatanya punya masalah yang cukup besar. Itu terletak pada fakta bahwa sebagian besar gameplay-nya berisi teka-teki yang terus menerus diulang.

Bagian pertempuran memang terasa memuaskan, namun sama seperti teka-tekinya, minim akan sesuatu yang baru. Tak mengherankan apabila pada akhirnya banyak menyebut jika Hellblade: Senua’s Sacrifice tak ubahnya sebuah game simulasi berjalan yang membosankan.

Tidak dapat disangkal bahwa langkah DICE untuk membagi narasi campaign Battlefield 1 ke dalam banyak potongan cerita merupakan salah satu ide paling brilian yang pernah ada. Naasnya, sajian cerita indah dari DICE itu, agak tercederai oleh gameplay yang kurang dalam hal kualitas dan variasi.

Secara konsisten, Battlefield 1 menghempaskan misi atau level yang terasa berulang-ulang, meskipun misi selanjutnya merupakan misi yang diambil dari cerita yang berbeda. Untungnya, setiap misi yang ditawarkan memiliki durasi yang tidak begitu panjang.

Itulah tadi sedikit informasi menarik mengenai beberapa game biasa paling overrated di generasi game saat ini. Dari beberapa game yang disebutkan di atas, ada yang merupakan favorit kamu?