[REVIEW] MotoGP 22—Sudah Lebih Baik Dibandingkan Seri Sebelumnya

Mekanisme gameplay dibuat lebih simpel

Pada 21 April 2022 lalu, Milestone S.r.l kembali merilis sebuah game balap motor berjudul MotoGP 22. Ya, game ini memang terasa cukup fenomenal karena sudah memasukkan sirkuit baru bertaraf internasional, yakni Sirkuit Internasional Mandalika yang berada di Indonesia. Nah, meski tampak sama dengan MotoGP 21, serial dari Milestone kali ini sudah membawa beberapa perubahan baru.

Seperti apa ulasan terhadap MotoGP 22 ini? Apa betul ia sudah menjadi seri MotoGP terbaik yang pernah dibuat? Nah, jika penasaran, kamu bisa simak review dari game seharga Rp399.999 di Steam ini.

1. Fokus mode yang cukup berbeda dibandingkan seri lainnya

[REVIEW] MotoGP 22—Sudah Lebih Baik Dibandingkan Seri SebelumnyaMotoGP 22 menambahkan mode baru yang cukup berbeda dibanding seri-seri sebelumnya. (dok. Milestone S.r.l/MotoGP 22)

Salah satu mode baru yang disuntikkan oleh Milestone S.r.l adalah Nine: Season 2009 yang sebetulnya lebih melibatkan gamer ke dalam nostalgia. Dalam mode ini, kita akan dibawa ke masa lalu. Deretan pembalap legendaris, seperti Daniel Pedrosa, Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, dan Casey Stoner, saling berebut gelar juara pada mesin 1000 cc untuk meraih trofi.

Well, di mata penulis, mode ini dirasa cukup bagus karena developer seolah ingin menarik kita untuk tahu akan sejarah hebat tentang nama-nama besar di MotoGP. Apalagi, ada beberapa video dokumenter yang sengaja dibuat untuk menguatkan aura persaingan di antara pembalap-pembalap tadi. Oh, ya, narasi dari rangkaian video legendaris tersebut dibuat dan disutradarai langsung oleh Mark Neale, seorang sutradara film asal Inggris.

Nah, jika mode baru tersebut sudah tampil apik, bagaimana dengan mode orisinalnya? Di sini, mode karier sudah terasa lebih kompleks dan dalam jika dibandingkan dengan seri sebelumnya. Kamu bisa memulai karier dari jenjang bawah, misalnya kelas Moto3 dan Moto2. Jika perjalanan kariermu bagus, peningkatan level dan kelas juga akan dirasakan. Kamu bisa menjadi salah satu pembalap MotoGP.

Ada lebih dari dua puluh sirkuit resmi dalam konten game MotoGP 22. Jangan lupakan juga keberadaan lebih dari 120 pembalap yang akan meramaikan game ini. Selain Mandalika, ada beberapa sirkuit bersejarah yang wajib kamu coba di sini, misalnya Brno, Indianapolis, Estoril, dan Laguna Seca yang terletak di California, Amerika Serikat. Hal ini cukup unik sebab memang tidak semua trek sirkuit dibuka dalam seri sebelumnya di MotoGP 21.

Secara umum, keseluruhan narasi dan mode yang ditawarkan oleh Milestone S.r.l di seri MotoGP 22 tergolong segar dan berbeda dengan seri sebelumnya. Meskipun belum penulis kategorikan sebagai game balap yang memuaskan, memainkan MotoGP 22 memang akan dirasa cukup sedikit berbeda manakala kita menjatuhkan perhatian pada mode dan narasi yang dihadirkan.

2. Mekanisme gameplay yang mudah diadaptasi

[REVIEW] MotoGP 22—Sudah Lebih Baik Dibandingkan Seri SebelumnyaMotoGP 22 punya mekanisme permainan yang mudah diadaptasi. (dok. Milestone S.r.l/MotoGP 22)

Terkesan identik seperti MotoGP 21, dalam MotoGP 22 telah disuntikkan mekanisme gameplay yang lebih mudah dan membumi. Mengendarai motor besar dalam game ini akan terasa lebih mudah dan ringan, tidak seperti musim lalu yang sepertinya agak susah untuk digerakkan secara paksa. Mungkin developer sudah mendengarkan banyak masukan dari penggemar dan akhirnya mengubah gameplay-nya menjadi lebih adaptif.

Namun, khusus untuk mekanisme pengereman, penulis merasakan bahwa pembalap dibuat kesulitan mengimbangi bobot tubuhnya di atas kuda besi. Bukan tanpa sebab, melakukan pengereman mendadak di sini masih dirasa cukup kaku dan seolah membuat tubuh kita menjadi limbung. Alih-alih melakukan banyak pengereman secara mendadak, pemain mungkin akan merasa lebih mudah bermanuver di tikungan tanpa gerakan yang aneh-aneh.

Akan tetapi, semua hal yang dimasukkan oleh developer sudah terasa mudah, adaptif, bahkan bisa dilakukan oleh gamer baru sekalipun. Namun, selain mekanisme yang lebih mudah tersebut, semua yang hadir dalam MotoGP 22 terasa sama persis dengan MotoGP 21. Bahkan, memainkannya dalam pandangan orang pertama juga akan terasa identik dengan seri sebelumnya.

Jika belum pernah memainkan seri-seri MotoGP sebelumnya, mungkin kamu tidak akan merasa bahwa mekanisme mudah yang ada justru terkesan repetitif. Namun, jika fanatik dan pernah memainkan semua game MotoGP, dengan cepat kamu akan merasa bahwa MotoGP 22 hanya menawarkan hal minor pada sisi mekanisme gameplay-nya yang untungnya lebih mudah dijalankan.

Menaklukkan banyak sirkuit kelas dunia jelas masih menjadi hal menantang di sini. Namun, jika berharap bahwa simulasi balap ini mampu memberikan banyak hal baru dibanding MotoGP 21, sebaiknya jangan biarkan ekspektasimu melambung tinggi. Jika diambil sisi positifnya, memainkan MotoGP 22 tidak akan membuat gamer baru kewalahan dalam beradaptasi dan menjajal semua mode yang ada.

Baca Juga: 5 Bos dalam Game Crash Team Racing, Balapan Melawan Alien

3. Tampilan visual ada peningkatan, tapi gak terlihat signifikan

[REVIEW] MotoGP 22—Sudah Lebih Baik Dibandingkan Seri SebelumnyaMotoGP 22 menghadirkan grafik yang terlihat mirip dengan seri sebelumnya. (dok. Milestone S.r.l/MotoGP 22)

Apakah grafik atau tampilan visualnya meningkat cukup signifikan? Sayangnya, hal ini tidak dapat dieksekusi dengan baik oleh Milestone S.r.l. Ya, dengan tampilan yang tampak mirip dengan MotoGp 21, game ini justru tampil tidak up to date. Memang, masih ada sedikit peningkatan yang bakal kita rasakan. Namun, secara keseluruhan, itu masih terasa sama dengan seri sebelumnya.

Apalagi, kemampuan AI dari pembalap-pembalap lainnya juga masih terasa cukup kaku. Kadang benturan atau berdempetan dengan motor lain malah akan membuat tampilan sedikit kacau dan terkesan mirip dengan grafik game lama. Akan tetapi, di sisi lain, pencahayaan yang ditampilkan oleh developer sudah cukup apik. Kilauan bodi motor dan helm yang dikenakan oleh pembalap sudah tampak nyata.

Trek dan sisi-sisi pada jalur sirkuit juga mendapatkan perhatian di sisi grafik. Terlepas dari tampilannya yang cukup sama dengan MotoGP 21, beberapa trek sirkuit sudah digambarkan dengan sangat detail dan indah di sini. Melakukan balapan pada saat kondisi hujan pun sudah bisa ditampilkan secara berbobot meskipun tidak bombastis layaknya game balap mobil.

So, secara keseluruhan, tampilan MotoGP 22 memang ditingkatkan, tetapi sangat terasa tidak signifikan dibandingkan MotoGP 21. Untungnya, hal tersebut membawa dampak pada spesifikasi PC yang cukup rendah. Hanya dengan RAM 8 GB, VGA sekelas R7 250, ruang simpan 30 GB, dan prosesor Core i3 generasi menengah, kamu sudah bisa menjalankan MotoGP 22 dengan cukup baik.

4. Seperti biasa, audio menjadi nilai lebihnya

[REVIEW] MotoGP 22—Sudah Lebih Baik Dibandingkan Seri SebelumnyaMotoGP 22 sudah memiliki audio yang apik. (dok. Milestone S.r.l/MotoGP 22)

Alih-alih menikmati visualnya, penulis justru lebih sering menikmati suara dan audio yang ada dalam MotoGP 22. Yup, seperti biasa, game ini punya kualitas audio mumpuni dan membuat kita seolah sedang berada di sirkuit sungguhan. Suara knalpot dan mesin motor menjadi suara yang terdengar memanjakan telinga, terutama jika dalam keadaan kecepatan tinggi.

Kamu menjadi paham bagaimana pembalap merasakan dan mendengar suara motornya sendiri, setidaknya dalam simulasi digital. Menurunkan dan menaikkan kecepatan dalam tiap-tiap trek yang berbeda akan membawa kita pada sebuah pengalaman audio yang ciamik. Nah, jika ingin merasakannya lebih intens, kamu bisa menggunakan headset berkualitas.

5. Meskipun belum memuaskan, game ini sudah hadir lebih baik dibanding seri lainnya

[REVIEW] MotoGP 22—Sudah Lebih Baik Dibandingkan Seri SebelumnyaMotoGP 22 sudah hadir cukup baik dibandingkan seri sebelumnya. (dok. Milestone S.r.l/MotoGP 22)

Jika dibandingkan dengan seri-seri sebelumnya, jelas bahwa MotoGP 22 sudah hadir lebih baik. Mode baru, grafik, dan audionya memang mampu tampil di atas MotoGP 21. Namun, terlepas dari itu semua, satu hal pakem yang justru terasa sangat identik dengan seri lainnya adalah mekanisme permainannya. Meski dirasa lebih mudah, memainkan MotoGP 22 akan terasa sama persis dengan memainkan MotoGP 21.

Oke, hal ini memang sangat relatif dan kamu yang tak setuju bisa menuliskan argumentasi kalian di kolom komentar. Namun, sejauh yang penulis mainkan, game ini memang terasa cukup sama dengan seri sebelumnya. Untungnya ya itu tadi, dengan mode baru, grafik yang sedikit meningkat, ditambah audio yang apik membuat MotoGP 22 sudah pantas disebut naik kelas dibandingkan seri-seri terdahulu.

Skor 4/5 penulis berikan untuk MotoGP 22 dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Bagi gamer Indonesia, game ini jelas akan meramaikan musim MotoGP 2022 yang juga pernah diselenggarakan di Sirkuit Internasional Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat. So, semoga ulasan kali ini bisa menjadi masukan dan pertimbangan buat kamu, ya.

https://www.youtube.com/embed/uVRFP4IiY20

Baca Juga: [REVIEW] The Planet Crafter—Membuat Habitat Manusia di Planet Asing

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya