[REVIEW] Scars Above—Alur Cerita Menarik di Dunia Alien

Cukup menjanjikan, tapi sayangnya masih kurang polesan

Sebuah game fantasi berjudul Scars Above telah dirilis oleh Mad Head Games melalui Prime Matter pada 28 Februari 2023 lalu. Game ini dapat dimainkan secara multiplatform, yakni Microsoft Windows (PC), PS4, PS5, Xbox One, dan Xbox Series X/S. Meski perilisannya tidak diberitakan dengan heboh di media, game ini ternyata cukup menarik untuk dimainkan.

Steam menjualnya pada harga Rp400 ribuan, sebuah nilai yang standar dilepas oleh developer untuk game baru saat ini. Kita pernah kehadiran game sci-fi apik sebelumnya, seperti Returnal, Horizon Forbidden West, Mass Effect, Dead Space, dan sebagainya. Tentu game dengan konsep seperti ini cukup menarik untuk diikuti.

Akan tetapi, mampukah Scars Above berdiri seimbang dengan game-game fantasi megah lainnya? Atau justru ia harus layu di tengah persaingan game modern yang makin menggila? Sebelum membelinya, kamu bisa baca ulasan atau review Scars Above berikut.

1. Alur cerita cukup mengasyikkan untuk diikuti

[REVIEW] Scars Above—Alur Cerita Menarik di Dunia AlienScars Above memiliki alur cerita yang cukup enak untuk diikuti. (dok. Mad Head Games/Scars Above)

Premis dan narasi yang hadir dalam game ini masih bisa diikuti dengan santai dan mengasyikkan. Bagi pemain baru atau pemula, hal ini tentu menjadi sebuah keuntungan tersendiri mengingat ada begitu banyak game berbasis sci-fi dengan latar cerita yang ruwet dan kompleks.

Kamu bertugas sebagai ilmuwan, Dr. Kate Ward, yang awalnya diberi misi untuk menyelidiki anomali aneh di orbit Bumi bernama The Metahedron. Well, seperti yang sudah bisa kita tebak, misi tersebut tidak berjalan dengan lancar. Alih-alih menemukan jawaban gamblang mengenai apa yang terjadi, kamu justru tersangkut pada anomali ini hingga membawamu ke planet misterius di luar tata surya.

Oh, ya, di sini kamu merupakan kru atau anggota dari Tim Sentient Contact Assessment and Response (SCAR) yang tugasnya adalah meneliti dan bekerja di bidang sains. Hal ini pula yang menjelaskan bahwa sebetulnya kamu merupakan ilmuwan dan bukanlah militer yang sanggup berperang frontal melawan alien.

Kisah berlanjut pada keberadaan Dr. Kate Ward yang ditarik secara misterius oleh Metahedron ke planet asing. Ia terpisah dengan kru lainnya dan terbangun dari pingsan dengan segudang pertanyaan. Nah, mulai dari sinilah petualanganmu bermula, seorang ilmuwan yang terjebak di planet asing yang mampu menggunakan persenjataan mumpuni.

Uniknya, kamu bisa mengetahui semua alur cerita dalam game ini melalui informasi yang tersebar di penjuru planet. Ada banyak objek yang menampilkan informasi dan bisa dibaca sehingga merangkai jalinan cerita secara keseluruhan. Di mata penulis, Scars Above sudah mampu meracik narasi yang bagus dengan cara yang unik dan mengasyikkan untuk diikuti.

Lantas, apa yang sebetulnya terjadi? Planet apa yang berhasil menarik paksa Dr. Kate. Ward tersebut? Plot twist apa yang bakal disajikan oleh developer? Untuk menemukan jawabannya, kamu bisa membeli dan mainkan langsung game Scars Above di Steam untuk PC dan PlayStation Store untuk PS4 atau PS5.

2. Ilmuwan yang mahir menggunakan senjata

[REVIEW] Scars Above—Alur Cerita Menarik di Dunia AlienScars Above bakal mengizinkanmu untuk menggunakan banyak senjata, mulai dari kelas ringan sampai mematikan. (dok. Mad Head Games/Scars Above)

Kendati hanya berlatar belakang ilmuwan, kamu bisa menjadi "Rambo" di planet asing ini. Pasalnya, ada berbagai macam kemampuan, keahlian, dan persenjataan yang bisa dijadikan bekal bagi sang protagonis. Namun, tentu saja semuanya didapatkan dengan perjuangan yang tidak instan.

Bahkan, awalnya kita hanya dibekali dengan senjata sederhana, yakni electric cutter. Sayangnya, mekanisme dalam penggunaan senjata pada awal-awal permainan cukup lambat dan meresahkan. Beruntung alien saat awal-awal game masih bisa cukup mudah diatasi tanpa perjuangan yang terlalu berat.

Setelah level dan skill mengalami kenaikan, peralatan yang menjadi bekal pun makin bertambah. Ada beberapa senjata tambahan, mulai dari yang ringan hingga kelas berat. Senjata kelas berat macam penghancur jarak jauh memiliki peluru khusus, seperti asam, es, panas, dan listrik. Bukan hanya senjatanya saja yang makin kuat, individu dari Dr. Kate Ward pun mengalami peningkatan dalam hal kekuatan.

Salah satu peningkatan level yang berdampak langsung adalah jumlah health bar yang bertambah banyak. Nah, lalu apa balasan sepadan dari musuh-musuh alien di planet yang sangat kejam ini? Ya, mereka jelas memiliki AI yang bisa membuatmu frustrasi. Alien pada awal-awal permainan memang mudah, tapi setelahnya akan menjadi mimpi buruk kalau kamu bermain sembrono di sini.

Hal inilah yang menjadi salah satu kekuatan dalam game ini. Musuh alien yang kita hadapi sangat adaptif dan bisa belajar dari serangan kita. Ingat, ketika kamu sudah makin mahir menggunakan senjata ala "Rambo", itu berarti musuh-musuhmu juga akan sama kuatnya, bahkan memiliki AI yang gak disangka-sangka.

Baca Juga: [REVIEW] Like a Dragon: Ishin!—Nostalgia Yakuza pada Era Shinsengumi

3. Sayangnya, game ini terasa kurang polesan

[REVIEW] Scars Above—Alur Cerita Menarik di Dunia AlienDi balik narasi dan mekanisme apik, Scars Above justru menjadi game yang tidak dipoles maksimal. (dok. Mad Head Games/Scars Above)

Ini seperti dua sisi mata uang yang saling berlawanan. Awalnya, kita akan menikmati game ini dengan segudang narasi apik yang disampaikan. Lalu, kita masih dibuat cukup nyaman dengan mekanisme permainan yang dibawa oleh developer. Namun, ketika bicara soal sistem combat dan visualisasinya, Scars Above masih tidak menampilkan potensi terbaiknya.

Ambil contoh, ada sistem atau mekanisme yang sangat tidak adil berkenaan dengan serangan alien, terutama karakter musuh yang kita hadapi pada tiap-tiap chapter. Meskipun kamu sudah berlari dan menghindari musuh tersebut sampai sangat jauh, serangannya masih bisa melukaimu dengan cukup masif. Anehnya, ini terjadi berulang kali dan terkesan tidak masuk akal.

Selain itu, ada beberapa senjata berat yang justru tidak bisa digunakan untuk menghancurkan alien yang terkesan lemah. Beberapa bonus peluru yang didapatkan pun jadi terasa mubazir karena jarang bisa dipakai dengan tepat sasaran. Hal ini bukan lagi tingkat permainan yang sulit, melainkan kondisi yang sangat tidak nyaman untuk dimainkan.

Mekanisme tak adil inilah yang membuat jengkel dan frustrasi, alih-alih merasa nyaman untuk terus memainkannya. Lalu, karakter dan gambar yang kaku juga menjadi batu sandungan yang gak boleh diremehkan. Game ini seharusnya bisa lebih luwes dan berwarna karena ia juga dirilis untuk konsol terbaru. Bahkan, dengan setelan grafik yang paling tinggi, penulis melihat Scars Above layaknya game khusus PS4 saja.

4. Gaya eksplorasi yang cepat dan brutal

[REVIEW] Scars Above—Alur Cerita Menarik di Dunia AlienScars Above memiliki gaya eksplorasi soulslike yang cukup cepat dan brutal. (dok. Mad Head Games/Scars Above)

Dengan kualitas grafik yang bisa dikatakan kurang bagus, Scars Above masih mampu menampilkan gaya eksplorasi yang cepat dan brutal. Mekanisme ini mirip dengan banyak game supersulit yang pernah dirilis ke pasaran, misalnya keluarga dari waralaba Demon's Souls atau Dark Souls.

Hal ini bisa menjadi kebalikan dari konsep narasi cerita yang cukup nyaman diikuti. Pada akhirnya, kita tetap akan dihakimi ke dalam mekanisme permainan yang tanpa ampun. Akan tetapi, penulis masih merasa ada sesuatu yang janggal dalam gaya eksplorasi yang disuntikkan developer. Selain sulit, gamer bakal merasa bahwa ada banyak hal di sini yang membuatnya dirasa kurang adil bagi kita.

Salah satunya adalah kemampuan musuh dalam melukai kita seperti yang telah disinggung di atas. Hal lainnya adalah sistem check point yang memberatkan, kecuali kalau kamu memainkannya dengan sempurna tanpa pernah kalah. Tak mudah melewatkan bab yang satu ke bab lainnya karena sistemnya akan membawamu pada pengulangan yang kadang bisa membuat frustrasi.

Beruntung game ini masih membawa audio dan suara yang cukup enak didengar. Meski bukan audio AAA yang dijamin terdengar solid, musik dalam Scars Above sudah bisa mewakili konsep cerita secara keseluruhan. Namun, sebaiknya kamu tidak melambungkan ekspektasi secara berlebihan, ya.

5. Jadi game yang disukai, tapi masih banyak PR bagi developer

[REVIEW] Scars Above—Alur Cerita Menarik di Dunia AlienScars Above sebetulnya punya potensi yang lebih jauh lagi, tapi sayangnya masih dibuat terlalu sederhana. (dok. Mad Head Games/Scars Above)

Jujur saja, penulis cukup menyukai game ini. Sayangnya, Scars Above seolah hadir tidak maksimal dan masih penuh dengan mekanisme yang absurd dan gak adil. Setidaknya, ada beberapa kelebihan yang bisa penulis utarakan:

  • Narasi dan plot ceritanya cukup menarik untuk dimainkan. Bahkan, gaya penyampaian cerita dalam game ini bisa dikatakan unik dan mengasyikkan.
  • Lalu, mekanisme yang menantang bisa menjadi latihan kesabaran buat gamer. Bukan berarti buruk, hanya saja ia terkesan tidak adil buat kita.
  • Eksplorasi intens dan brutal membuat tingkat kesulitan dalam game ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Selain itu, audio dan musiknya masih terdengar cukup baik.
  • Untuk versi PC, spesifikasinya cukup ringan. RAM 12 GB, VGA setara GTX 1060, prosesor Intel Core i5 generasi menengah, dan kapasitas HDD atau SSD sebesar 20 GB sudah cukup menjalankannya dengan baik.

Namun, ada beberapa kekurangan yang membuat game ini malah terkesan antiklimaks:

  • Gaya combat yang sangat tidak adil bagi pemain. Hal ini cenderung gak masuk akal dan malah membuat gamer malas menamatkannya.
  • Kualitas visual yang dibuat seadanya. Padahal, game ini juga dirilis untuk konsol terbaru, yakni PS5 dan Xbox Series X/S.
  • Sistem check point yang kurang membumi bakal membuat kita melakukan banyak hal yang sama ketika karakter tewas di tengah permainan. Bagi sebagian gamer, konsep seperti ini akan membuat game berjalan sangat linier dan repetitif.

Terus, bagaimana kesimpulannya? Penulis memberi skor 3,5/5 untuk Scars Above. Kalau suka dengan kisah fantasi di planet asing dengan gaya eksplorasi tanpa ampun, game ini bakal cocok buatmu. Namun, kalau gak suka dengan metode Soulslike dan lebih mengutamakan kekuatan grafik, Scars Above sepertinya bukan judul game yang bisa kamu jadikan koleksi.

https://www.youtube.com/embed/r0H8vO7xjRQ

Baca Juga: [REVIEW] Hogwarts Legacy—Bermain Sihir Ternyata Mengasyikkan!

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya