[REVIEW] The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom—Bernilai Sempurna!

Lebih megah dari judul sebelumnya

Nintendo baru saja merilis sebuah game bagus berjudul The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom. Game ini dibuat langsung oleh Hidemaro Fujibayashi dan Eiji Aonuma (produser) di bawah bendera Nintendo EPD. Sebagai RPG kelas AAA terkini, tentu Nintendo juga memasukkan berbagai hal baru di dalamnya.

Tentu game ini masih bersifat eksklusif dan hanya bisa dimainkan melalui platform Nintendo Switch. Penulis memang nyaris tidak pernah memainkan game di handheld Nintendo Switch karena PC masih menjadi sarana gaming terbaik di mata penulis. Namun, kali ini, memainkan RPG legendaris Nintendo sepertinya bukanlah hal yang patut disesalkan.

Nah, kalau memiliki Nintendo Switch dan berencana membeli game ini, kamu bisa simak ulasan atau review The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom berikut ini. Disimak, ya!

1. Kemunculan sisa-sisa peradaban Zonai di dunia Hyrule

[REVIEW] The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom—Bernilai Sempurna!The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom menyajikan narasi yang lebih kompleks. (dok. Nintendo Entertainment Planning & Development/The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom)

Dalam The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom, kamu tetap akan memainkan karakter Link di dunia Hyrule. Namun, kali ini, narasi yang dihadirkan oleh Nintendo dirasa lebih megah, luas, dan kompleks dari judul sebelumnya: The Legend of Zelda: Breath of the Wild. Ya, seolah tak puas dengan epiknya narasi di dunia Hyrule sebelumnya, developer juga akhirnya memasukkan banyak tambahan.

Dengan kata lain, premis dan narasi dalam game ini sudah dibangun di atas fondasi yang lebih dalam ketimbang judul sebelumnya. Dalam game ini, Link dan dunia Hyrule terlibat di dalam plot baru, yakni kemunculan peradaban misterius yang letaknya di langit. Peradaban tersebut dinamakan Zonai, sebuah kisah legenda yang tiba-tiba runtuh dan memenuhi langit dengan berbagai peninggalan sejarah.

Peradaban ini sebetulnya sudah ada sejak The Legend of Zelda: Breath of the Wild yang dirilis pada 2017 lalu. Namun, dalam sekuelnya kali ini, kisah keruntuhan mereka dijabarkan lebih intens, bahkan Link bisa berinteraksi secara langsung dengan reruntuhan peradaban tersebut.

Pada intinya, peradaban prasejarah tersebut merupakan dunia atau tempat berkumpulnya keturunan para dewa dalam semesta The Legend of Zelda. Tentu kamu tetap akan berurusan dengan sosok antagonis utama, yakni Ganondorf yang akhirnya bakal berubah wujud menjadi Demon King.

Jika pernah memainkan judul sebelumnya, kamu gak akan asing dengan konsep cerita yang dihadirkan Nintendo kali ini. Well, secara umum, tetap saja The Legend of Zelda: Breath of the Wild menjadi narasi utama yang mengawali The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom. Jadi, menamatkan game sebelumnya akan menjadi pelengkap kalau memang sudah kamu lakukan.

Lantas, apa yang terjadi dengan peradaban Zonai tersebut? Mengapa mereka muncul di dunia Hyrule? Kisah menarik apa yang bakal dijalankan oleh Link dalam game ini? Nah, karena ini merupakan review yang betul-betul baru, penulis juga tidak akan membocorkan spoiler dalam tulisan ini. Untuk tahu jawabannya, kamu bisa beli dan memainkan The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom di fitur Nintendo eShop pada handheld milikmu.

2. Gameplay dibuat makin kaya dan kompleks

[REVIEW] The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom—Bernilai Sempurna!Kamu masih akan memainkan The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom dengan kompleksitas tinggi. (dok. Nintendo Entertainment Planning & Development/The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom)

Menjelajahi wilayah Hyrule, mengambil makanan, merakit senjata, berenang, memanjat gunung, berinteraksi dengan NPC, dan memindahkan barang besar dengan magnet masih menjadi rutinitas gameplay menarik dalam game ini. Akan tetapi, developer ternyata tidak hanya memasukkan gameplay yang autentik dengan judul sebelumnya, melainkan juga mekanisme baru.

Sejak awal dimainkan saja, Link sudah menghadapi mekanisme dan tantangan baru dalam game ini, misalnya meluncur dari langit dan akhirnya menyelam dengan kecepatan tinggi. Tak perlu khawatir, semua mekanisme baru yang disuntikkan oleh developer masih bisa dipelajari dengan cukup mudah dan adaptif.

Jangan lupakan mekanisme lain yang tak kalah penting, yakni membuat kendaraan dari batang pohon. Hal ini dilakukan untuk melakukan perpindahan dari satu titik ke titik lain dan kadang mengikuti arah angin sebagai kompasnya. Belum lagi ketika menghadapi runtuhan batu dari langit, kamu diharuskan menguasai mekanisme bernama Recall. Ya, fitur ini akan membawa bongkahan batu ke angkasa dan membawa kita ke perjalanan yang lebih jauh.

Sesuai dengan narasinya, reruntuhan peradaban Zonai di langit rupanya juga membawa mekanisme gameplay yang sedikit berbeda jika dibandingkan dengan Breath of the Wild. Hal ini dibuktikan dengan betapa luas dan tingginya dunia Hyrule yang wajib kita jelajahi pada setiap momennya. Bahkan, kamu bisa dengan bebas melompat dan meluncur di udara yang secara langsung bakal memengaruhi pergerakanmu dalam map.

Beberapa fitur dari perangkat atau gadget yang dipegang Link juga bisa digunakan sebagai bantuan utama dalam banyak hal, misalnya perangkat dari Zonai yang bisa kita pakai untuk mengalahkan musuh dan naik ke puncak tebing. Nah, semuanya ini bisa kamu pelajari secara intens ketika memainkannya.

Untuk fitur dan mekanisme lainnya, kita akan merasakan bahwa mayoritas gameplay yang ada terbilang mirip dengan Breath of the Wild. Nyawa dan energi masih menjadi elemen penting yang wajib diperhatikan karena Link bukanlah pendekar yang kebal terhadap cuaca, racun, dan penyakit.

Baca Juga: Nintendo Luruskan Makna Judul The Legend of Zelda: Tears of Kingdom

3. Visual yang lebih indah

[REVIEW] The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom—Bernilai Sempurna!The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom menampilkan grafik yang lebih bagus. (dok. Nintendo Entertainment Planning & Development/The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom)

Sepintas memang gaya visual game ini akan terlihat mirip dengan judul sebelumnya. Namun, bicara soal detail, The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom memiliki berbagai elemen yang dinilai lebih kaya dan indah. Tentu kita masih akan berinteraksi dengan alam di dunia Hyrule yang imut, tapi juga mematikan.

Akan tetapi, ada sebuah dunia yang tak kalah luas, yakni reruntuhan peradaban kuno di langit. Bertualang di sana akan terasa sama megahnya karena Nintendo sudah memasukkan berbagai detail yang memaksa kinerja handheld Nintendo Switch bekerja pada batas maksimalnya.

Selama memainkannya, penulis tidak menemukan bug atau eror berkenaan dengan grafik dan faktor teknis lainnya. Oh, ya, game ini akan memakan memori sekitar 16 atau 17 GB dan tentunya perlu koneksi internet untuk mengunduh file utama dan berbagai konten di dalamnya. So, jika suka dengan gaya visual The Legend of Zelda: Breath of the Wild, kamu pun bakal jatuh hati dengan The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom.

4. Pas untuk dimainkan pada layar kecil

[REVIEW] The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom—Bernilai Sempurna!The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom sangat pas dimainkan pada layar kecil. (dok. Nintendo Entertainment Planning & Development/The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom)

Dengan gaya visual yang pekat warna ditambah komposisi audio yang merdu, game ini memang sangat pas jika dimainkan pada handheld Nintendo Switch. Kenyamanan gamer dalam memainkan game di platform ini menjadikan Nintendo makin kukuh dengan pendiriannya untuk merilis banyak game yang bersifat eksklusif.

Jika pernah memainkan game Nintendo Switch di layar monitor atau TV, mungkin kamu bakal merasa kalau game asli Nintendo memang tidak cocok dimainkan pada layar besar. Nah, begitu juga dengan serial The Legend of Zelda sejak kemunculannya di Nintendo Switch, penulis masih sangat yakin kalau game ini hanya cocok jika dimainkan pada layar berukuran 6—7 inci.

5. Nilai sempurna untuk kisah Link kali ini

[REVIEW] The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom—Bernilai Sempurna!Putri Zelda dalam game The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom (dok. Nintendo Entertainment Planning & Development/The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom)

Tentu saja The Legend of Zelda: Breath of the Wild juga menjadi game RPG terbaik di Nintendo Switch. Namun, dengan kompleksitas yang lebih tinggi, The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom juga berhak diganjar dengan nilai sempurna. Game ini wajib kamu beli dan mainkan karena membawa banyak kelebihan:

  • Kisah Link makin megah dan luas berkat kehadiran peradaban Zonai yang misterius.
  • Dunia Hyrule tetap penuh dengan fantasi, tapi juga menantang.
  • Mekanisme gameplay tentunya makin kaya dan kompleks. Bagusnya, itu semua masih bisa dilakukan dengan adaptif.
  • Kualitas visual dan audio makin ciamik dan terlihat pakem untuk dimainkan di handheld Nintendo Switch.
  • Meski baru dirilis, bug dan eror nyaris tidak ditemukan.

Game ini dijual Nintendo seharga 69,99 dolar AS atau sekitar Rp1 jutaan untuk versi digital di Nintendo eShop. Nintendo juga menjual versi fisik yang dapat dijadikan barang koleksi seharga 129,99 dolar AS atau nyaris Rp2 juta. Jika memang mengikuti dan menyukai kisah Link sejak awal diterbitkan, kamu bisa membeli dan mengoleksinya.

Bagaimana penilaiannya? Yup, penulis memberikan skor 5/5 untuk The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom. Jika ditanya lebih bagus mana kalau dibandingkan judul sebelumnya? Well, penulis akan katakan sama bagusnya. Namun, pada sekuelnya kali ini, Nintendo betul-betul menyuntikkan berbagai elemen dan variasi baru yang terbilang menyegarkan.

https://www.youtube.com/embed/uHGShqcAHlQ

Baca Juga: 3 Game Nintendo Switch Terbaik Rilis Mei 2023, Ada The Legend of Zelda

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya