Deretan Seri Game Wolfenstein Terbaik, Menarik dan Epik

Wolfenstein: Cyberpilot menjadi salah satu eksperimen paling menarik, karena game ini digunakan sebagai cara baru serinya untuk terus bereksperimen dengan format dan gameplay yang berbeda. Di tengah kondisi perangkat VR yang mahal dan kebanyakan game-nya masih terbatas, Cyberpilot berani menawarkan konsep pemain sebagai anggota French Resistance yang bisa meretas dan mengendalikan berbagai mesin. Meski bukan yang paling diingat, Cyberpilot tetap berhasil melanjutnya tradisi serinya yaitu menggunakan dunia dan identitas Wolfenstein untuk memperlihatkan sudut pandang lain, kali ini lewat kacamata VR.

Berlatar 20 tahun setelah Wolfenstein: The New Colossus, Wolfenstein: Youngblood membawa kisah dua putri B.J. Blazkowicz yaitu Jess dan Zofia yang berusaha mencari ayah mereka yang menghilang ketika menjalankan misi rahasia membantu French Resistance melawan Nazi. Meski tidak sebesar atau seberpengaruh game-game Wolfenstein sebelumnya, Youngblood menawarkan sudut pandang baru lewat generasi penerus Blazkowicz dengan cerita yang menarik dan gameplay yang tetap solid. Ditambah lagi, game ini juga tersedia di Switch sehingga ada lebih banyak pemain yang bisa menikmati.

Wolfenstein rilisan 2009 gagal di banyak hal karena terlalu berusaha meniru tren dan kesuksesan seri game lain seperti Call of Duty, sampai melupakan jati diri seri Wolfenstein itu sendiri, sehingga hasil akhirnya terasa berantakan dan kurang fokus. Kendati demikian, game ini tetap berhasil menjadi lanjutan dari Return to Castle Wolfenstein dan sempat menghidupkan kembali minat terhadap serinya di tengah-tengah seri game FPS besar lain. Game ini mungkin bukan game yang paling menarik untuk dimainkan lagi, tapi masih layak dikenang sebagai salah satu bagian yang cukup berarti dalam sejarah serinya.

Wolfenstein: The Old Blood merupakan prekuel untuk The New Order yang masih mempertahankan gaya dan nuansa baru serinya. Sayangnya, game ini melupakan sisi cerita yang dulu membuat pendahulunya terasa begitu berbeda dibanding game FPS lain. Alhasil, game ini lebih terasa seperti tambahan yang seru namun tidak istimewa, karena mengesampingkan pendalaman karakter atau cerita yang kuat. Meskipun begitu, durasinya yang singkat namun padat membuat cocok sebagai selingan sebelum bermain The New Colossus dan masih layak dimainkan hingga sekarang bagi penggemar serinya yang ingin kembali ke dunia Wolfenstein.​

Jika Wolfenstein 3D dulu dianggap sebagai gebrakan besar untuk genre FPS yang masih sepi, maka Wolfenstein: The New Order adalah gebrakan ulang total untuk seri Wolfenstein itu sendiri. Game ini berlatar dunia alternatif di mana Nazi memenangkan perang dan menguasai seluruh dunia. The New Order dipuji karena cerita dan karakternya yang kuat, ditambah gameplay yang kualitasnya masih sanggup bersaing dengan deretan FPS lain yang rilis di tahun yang sama. Pendekatan itu tidak hanya membuat game ini tetap relevan di pasaran, tapi juga memberi ruang bagi para karakternya untuk berkembang lebih dalam.

Ketika seri Wolfenstein dibangkitkan lagi di era modern, tidak banyak yang menyangka jika serinya bisa sukses besar di tengah persaingan game yang begitu beragam. Keberhasilan The New Order akhirnya melahirkan sekuel berjudul Wolfenstein 2: The New Colossus yang mengikuti kisah Blazkowicz dan para penyintas lain dalam upaya membebaskan Amerika dari rezim Nazi. Game ini menuai pujian lewat cerita, karakter dan gameplay yang dieksekusi dengan sangat solid. Di saat yang sama, game ini juga ikut ramai diperbincangkan karena banyak pemain mengaitkannya dengan situasi politik Amerika Serikat di dunia nyata pada kala itu.

Return to Castle Wolfenstein menjadi game penting lain setelah Wolfenstein 3D, yang sebelumnya sudah merevolusi genre FPS. Ketika dirilis pada 2001, game ini dipuji karena berhasil membuat pemain benar-benar merasa seperti agen elit yang sangat terlatih. Ceritanya mengikuti William “B.J.” Blazkowicz yang harus melawan Nazi sekaligus zombie, karena Nazi membangkitkan kekuatan kuno demi bisa mengendalikan pasukan mayat hidup. Mode campaign-nya memang dipuji, tapi mode multiplayer-nya lah yang benar-benar meledak dan menjadi acuan bagi banyak game lain dalam mengembangkan mode multiplayer serupa.

Demikian tadi ulasan sekaligus rekomendasi beberapa game Wolfenstein terbaik untuk dimainkan. Tertarik memainkan game-game di atas?