7 Fakta Wow yang Gak Banyak Orang Ketahui dari Game God Of War!

Onimusha merupakan seri game dari Capcom yang mirip Resident Evil, namun dengan ninja dan latar era Sengoku. Gamenya sendiri melibatkan mitologi Jepang dengan pemain berperan sebagai ninja yang menghabisi para monster.

Awalnya, God Of War diinginkan agar seperti Onimusha setelah David Jaffe selaku game designer, memainkan Onimusha dan menyukai konsepnya. Namun, keinginan itu akhirnya tidak tercapai setelah God Of War lahir dengan identitas uniknya sendiri dan jauh dari kata mirip dengan Onimusha.

Tim developer di balik God Of War menaruh perhatian yang sangat besar terhadap game third-person. Sehingga ketika membuat God Of War, mereka menyadari bahwa mereka bisa mengombinasikan elemen dari berbagai game yang mereka suka ke dalam God Of War itu sendiri.

Akhirnya, ICO menjadi inspirasi untuk aspek puzzle sementara Devil May Cry berakhir sebagai inspirasi untuk aksi dan combat. Tak hanya itu saja, American McGee’s Alice juga turut menyumbang inspirasi untuk bagian cerita dengan twist yang unik.

Lumayan mengejutkan ketika mengetahui bahwa tato merah ikonik yang menyelimuti tubuh Kratos, awalnya ditujukan untuk berwarna biru. Biru dipilih karena menurut Jaffe, merah terlalu ‘Roma’ ketimbang Yunani. Selain itu, biru juga terlihat tidak begitu sadis ketimbang merah yang seakan merepresentasikan darah.

Namun akhirnya, tato Kratos diganti menjadi warna merah di menit-menit akhir pengembangan. Alasannya sederhana karena dengan tato biru, Kratos nampak terlalu mirip dengan salah satu karakter di Diablo 2.

Tidak hanya masalah tato saja, bentuk Kratos secara keseluruhan juga mengalami banyak perubahan di sepanjang pengembangannya. Bahkan, salah satu di antaranya menampilkan Kratos dengan tampilan ala peri dan yang lain, nampak seperti seorang biarawan dengan bayi yang terikat dipunggung.

Dari sekian banyaknya  konsep, akhirnya Kratos dengan kepala plontos, muka sangar dan tato merah menyala lah yang dipilih. Ide rantai di lengan Kratos nyatanya juga diambil dari salah satu ide konsep awalnya.

Game pertama dan beberapa sekuel setelahnya, dirilis pada bulan Maret dan itu bukan tanpa alasan. Itu dipilih karena Maret memiliki kaitan dengan Ares, dewa perang di mitologi Yunani. Dalam mitologi Romawi, Ares dikenal sebagai Mars dan nama bulan Maret, terinspirasi dari Mars itu sendiri.

Dengan pemikiran seperti itu, akhirnya Maret ditetapkan sebagai bulan untuk perilisan sebagian besar game di seri God Of War. Game terbarunya yang dirilis untuk PS4 sayangnya tidak dirilis di bulan Maret, melainkan April.

Pada awalnya, Kratos memiliki penampilan yang lebih keren dengan armor, alih-alih hanya telanjang dada. Armor tersebut dilepas di tengah-tengah pengembangan karena tim developer merasa bahwa hal itu membuat Kratos menjadi kurang garang dan brutal.

Selain itu, dengan armor, Kratos juga jadi nampak seperti seorang prajurit ketimbang seorang dewa perang. Keputusan untuk melepas armor ini pada akhirnya terbukti tepat, dengan pemain bisa melihat banyak bekas luka, yang notabene sangat penting bagi latar belakangnya.

Fakta yang terakhir ini mungkin tidak begitu mencengangkan. Ketika menciptakan God Of War, Jaffe mengaku bahwa ia sangat terinspirasi dengan apa yang Clash Of Titans lakukan terhadap mitologi Yunani.

Beberapa kritikus bahkan juga setuju dengan pendapat tersebut dan menyebut bahwa God Of War merupakan hal terbaik tentang mitologi Yunani setelah film Clash Of Titans dirilis pada tahun 80-an. Sejauh ini, film adaptasi God Of War belum dibuat dan penggemar nampaknya sangat menunggu agar hal tersebut bisa terealisasikan.

Itulah tadi sedikit info menarik mengenai fakta-fakta yang tidak banyak orang ketahui dari God Of War. Dari semua game di seri God Of War, mana yang paling kamu suka?