Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Game Alternatif Jika Kamu Suka Clair Obscur: Expedition 33

Clair Obscur: Expedition 33 (dok. Sandfall Interactive)
Clair Obscur: Expedition 33 (dok. Sandfall Interactive)
Intinya sih...
  • Clair Obscur: Expedition 33 menonjol berkat mekanisme unik dan visual megah.
  • The Legend of Dragoon, Yakuza: Like a Dragon, Super Mario RPG, Atelier Ryza, Persona 5, dan Final Fantasy adalah game alternatif dengan gameplay serupa.
  • Game-game alternatif tersebut memiliki mekanisme combat yang mirip atau fitur unik yang bisa ditemukan di Clair Obscur: Expedition 33.

Clair Obscur: Expedition 33 tampil menonjol dibandingkan game RPG lainnya berkat implementasi berbagai mekanisme unik kedalam gameplay combat berbasis giliran yang diusungnya. Selain itu, inspirasi budaya Perancis, soundtrack yang memanjakan telinga dan visual megah yang ditenagai oleh Unreal Engine 5, membantu menaikkan kualitas game garapan Sandfall Interactive ini.

Jika kamu termasuk pemain yang menyukai Clair Obscur: Expedition 33, ada cukup banyak game alternatif dengan gameplay atau genre serupa yang layak untuk dicoba. Game apa saja itu? Berikut daftarnya.

1.The Legend of Dragoon

The Legend of Dragoon yang dirilis untuk PS1 pada 1999 hadir pada era di mana JRPG mulai mengejar kualitas visual yang lebih realistis atau bahkan cenderung bernuansa gelap. Gaya cerita fantasi gelap dari game ini memang mengingatkan pada Clair Obscur: Expedition 33, namun kesamaan terdekatnya terletak pada sistem combat-nya. Pada game ini, serangan bisa diperkuat dengan fitur bernama "Additions" yaitu mekanisme menekan tombol sesuai timing untuk melanjutkan rangkaian serangan berantai. Semakin kuat jurus yang dibuka (termasuk transformasi Dragoon), semakin panjang pula rangkaian Additions-nya.

2.Yakuza: Like a Dragon

Selama bertahun-tahun, seri Yakuza dikenal sebagai game aksi RPG dengan combat bergaya brawler. Namun lewat Yakuza: Like a Dragon, Ryu Ga Gotoku Studio selaku developer membuat perubahan besar dengan mengganti sistem combat-nya menjadi berbasis giliran. Tidak hanya itu, game ini juga memperkenalkan protagonis baru yaitu Ichiban Kasuga yang diceritakan penggemar berat Dragon Quest. Meski tempo permainan menjadi lebih lambat, elemen interaktif seperti Quick Time Event (QTE) dihadirkan untuk membantu pemain meningkatkan damage ketika menyerang atau mengeluarkan skill.

3.Super Mario RPG: Legend of the Seven Stars

Seri Mario mungkin identik dengan genre platformer, namun seri ini sebenarnya sudah menjajal hampir semua genre, mulai dari balap, golf, hingga RPG. Salah satu game Mario terbaik bergenre RPG tidak lain tidak bukan adalah Super Mario RPG: Legend of the Seven Stars. Game ini memperkenalkan fitur bernama Action Commands, di mana pemain harus menekan tombol dengan timing yang tepat ketika menyerang atau terserang untuk meningkatkan atau mengurangi damage. Fitur serupa juga digunakan di Clair Obscur: Expedition 33 yang menyempurnakannya dengan petunjuk visual yang lebih jelas.

4.Atelier Ryza: Ever Darkness & The Secret Hideout

Atelier Ryza: Ever Darkness & The Secret Hideout atau seri Atelier secara keseluruhan memiliki nuansa yang santai dan rileks, sangat berbeda dari Clair Obscur: Expedition 33 yang lebih gelap dan menegangkan. Selain itu, visual game ini juga lebih condong ke gaya anime alih-alih realistis. Akan tetapi, keduanya memiliki kesamaan dalam hal sistem combat yang cepat dan penuh strategi. Game garapan Gust ini memungkinkan pemain untuk membangun kekuatan secara bertahap di dalam pertarungan melalui Tactics Level, seperti halnya AP atau Action Points yang ada di Clair Obscur: Expedition 33.

5.Persona 5 Royal

Persona 5 sendiri memang tidak terlalu menonjolkan mekanisme timing ketika menyerang ataupun terserang, namun game ini memiliki sistem senjata unik yang memungkinkan pemain untuk menggunakan peluru untuk melengkapi serangan biasa. Clair Obscur: Expedition 33 juga punya fitur serupa bernama Free Aim, di mana pemain bisa mengarahkan dan menembak titik lemah musuh dengan menghabiskan AP.

6.Final Fantasy X

Clair Obscur: Expedition 33 jelas terinspirasi dari banyak game di seri Final Fantasy, terutama dalam hal sistem combat yang mirip dengan Final Fantasy X. Keduanya sama-sama menggunakan sistem combat berbasis giliran dengan informasi urutan giliran yang mudah dipahami namun penting secara taktis, disamping animasi serangan yang terasa sinematik. Selain itu, beberapa elemen di game Final Fantasy lain seperti Final Fantasy VIII (mengaktifkan senjata dengan menekan tombol di waktu yang tepat), Final Fantasy XV (estetika fantasi modern) dan Final Fantasy XVI (nuansa cerita lebih dewasa), juga bisa ditemukan di Clair Obscur: Expedition 33.

7.Lost Odyssey

Clair Obscur: Expedition 33 mengingatkan banyak pemain kepada Lost Odyssey, salah satu game eksklusif Xbox 360 yang bisa dibilang underrated. Keduanya memiliki cerita emosional dengan tema gelap yang serupa, dengan sistem combat yang melibatkan timing melalui mekanisme Aim Ring untuk meningkatkan damage. Disamping itu, ada pula mekanisme mempelajari skill melalui Slot Seed, seperti halnya Pictos dan Lumina di Clair Obscur: Expedition 33. Meski Xbox 360 Store kini sudah ditutup, Lost Odyssey masih bisa dibeli dan dimainkan di Xbox One dan Xbox Series X/S melalui fitur backward compability.

Demikian tadi ulasan sekaligus rekomendasi beberapa game alternatif jika kamu suka Clair Obscur: Expedition 33. Tertarik memainkan salah satu game di atas?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
Mochammad Arif Gunawan
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us