Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Selain GPU, 5 Game Ini Juga Menuntut Performa CPU di Batas Atas

Microsoft Flight Simulator (dok. Microsoft/Microsoft Flight Simulator)

Peran GPU yang ada pada kartu grafik memang sudah sangat vital jika kita menjalankan sebuah game dan program pengolahan 3D. Dengan adanya tampilan grafik kelas atas, GPU dituntut lebih powerful dalam bekerja dan merender sebuah program atau menjalankan grafik 3D yang kaya akan detail visual.

Nah, berangkat dari sana, ada banyak gamer beranggapan bahwa kapasitas dan kinerja CPU tidak penting untuk gaming. Well, sayangnya, anggapan tersebut tidak tepat dan cenderung salah. Faktanya, banyak game modern yang kompleks juga menuntut kinerja CPU secara maksimal hingga load di atas 60 persen.

Bahkan, tak jarang game modern akan membuat kinerja CPU-mu mencapai nyaris 100 persen. Ini tentunya akan membuat temperaturnya juga makin tinggi. So, ini deretan game berat yang menuntut kinerja CPU maksimal? Disimak, ya!

1. Cities: Skylines

Berdasarkan pengalaman penulis, Cities: Skylines menjadi salah satu game simulasi pembangunan kota yang sangat detail, kompleks, dan memakan sumber daya PC cukup tinggi. Game ini akan makin berat jika kita mengaktifkan atau menambahkan DLC dan mod grafik agar terlihat makin realistis serta megah.

Itu sebabnya, alih-alih hanya bertumpu pada kemampuan GPU atau kartu grafik, game garapan Colossal Order ini justru akan menuntut kinerja CPU pada batas atas. Untuk amannya, gunakan prosesor setara Intel Core i5 dan i7 generasi menengah agar game bisa berjalan dengan lancar.

2. Cyberpunk 2077

Bahkan, kartu grafik sekelas RTX 3050 saja masih cukup berat untuk menjalankan game buatan CD Projekt ini. Jika kamu menyangka bahwa Cyberpunk 2077 hanya akan memakan sumber daya GPU, itu adalah anggapan keliru. Pasalnya, permainan yang dirilis pada akhir 2020 ini malah akan membuat CPU kita kepanasan.

Untuk menjalankannya dengan aman, kamu wajib memasangkan spesifikasi PC dengan RAM 16 GB, VGA RTX 3060, dan prosesor Intel Core i7 generasi 11 atau 12. Jika tidak, angka fps akan jeblok dan kasus bottleneck bisa terjadi. Mungkin itu sebabnya game ini tidak begitu disukai oleh gamer. Bagaimana menurutmu?

3. Civilization VI

Variabel adalah salah satu elemen yang menyebabkan sebuah game mampu menggerus kemampuan CPU. Variabel penting dalam game, seperti probabilitas (what if), kecerdasan NPC, kondisi lingkungan yang selalu berubah, dan keterikatan alur cerita dengan pilihan dialog, menjadi sederet elemen teknis yang menyebabkan CPU bekerja lebih berat.

Rupanya, variabel-variabel tersebut tidak hanya ditemukan pada RPG kelas atas, tapi juga pada game simulasi besar. Nah, salah satu jenis game tersebut adalah Civilization VI, sebuah karya dari Firaxis Games yang sudah sukses merebut hati gamer. Gunakan prosesor Intel Core i3 generasi 10, 11, atau 12 supaya kasus bottleneck tidak terjadi.

4. Assassin's Creed: Valhalla

Dirilis pada 2020 lalu, Assassin's Creed: Valhalla menjadi salah satu game dengan permintaan spesifikasi tinggi untuk PC. Nah, ternyata game ini juga bakal menggerus beban CPU secara masif, lho. Kendati bukan menjadi serial Assassin's Creed terbaik, game garapan Ubisoft ini tetap menawarkan kualitas grafik jempolan dengan segudang variabel.

Gunakan RAM 16 GB, VGA setara RTX 2060, dan prosesor Intel Core i5 generasi baru untuk mengimbangi tampilannya. Jika menggunakan CPU dari AMD, kamu bisa memasangkan AMD Ryzen 5 5600 untuk menghilangkan kemungkinan kemacetan yang bakal terjadi jika disandingkan dengan GPU kelas atas.

5. Microsoft Flight Simulator 2020

Menampilkan kualitas visual terbaik masih belum cukup bagi Microsoft untuk memanaskan VGA kita. Lebih dari itu, Microsoft Flight Simulator 2020 juga akan membuat prosesor kelas menengah mati-matian dalam menjalankannya. Dalam game ini, ada begitu banyak variabel yang disertakan, misalnya pengaruh cuaca terhadap guncangan di pesawat.

Barangkali tingkat kompleksitas dan detail tinggi semacam ini yang mampu mengangkat nama Microsoft Flight Simulator menjadi game terbaik di bidang simulasi. RAM 32 GB, VGA RTX 3080, dan prosesor Core i9 generasi baru adalah sederet komponen PC yang sanggup menjalankan game ini di performa terbaiknya.

Nah, terbukti bahwa banyak game modern yang memiliki banyak variabel di dalamnya akan menggerus kinerja CPU secara masif, bahkan bisa mencapai 90 persen. Jadi, CPU generasi lawas memang sudah tidak dapat digunakan untuk menjalankan game berat dengan lancar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us