7 Game PS1 yang Mendorong Kemampuan Konsolnya Sampai Batasnya

Fear Effect menggunakan teknik cel-shading untuk menghadirkan visual dan model karakter yang terlihat menawan di PS1. Game ini juga menawarkan pengalaman sinematik yang luar biasa dengan transisi mulus antara cutscene dan gameplay yang membuat Hong Kong versi cyberpunk di tahun 2050-an tampak lebih hidup lagi. Meski kontrol karakternya cukup kaku seperti di game Resident Evil pertama, animasi Hana sebagai protagonis terlihat halus, terutama ketika ia berguling dan menembak musuh menggunakan senjatanya.

Hideo Kojima dikenal sebagai penggemar film dan pengaruh sinematik khas film bisa dilihat dengan jelas dalam karyanya, salah satunya seperti Metal Gear Solid. Terinspirasi dari film seperti James Bond, Rambo dan Escape from New York, lewat Metal Gear Solid, Kojima menciptakan dunia militer fiksi yang imersif namun juga kompleks. Game PS1 ini menampilkan keseimbangan yang ideal antara cutscene dan gameplay, dengan gaya visual 3D yang tidak kasar, pencahayaan memukau dan animasi karakter yang digarap dengan sempurna.

Tekken 3 membawa lompatan besar dalam hal visual, model karakter, dan animasi sehingga terasa seperti peningkatan signifikan dibanding dua game sebelumnya. Game ini menggunakan menggunakan background 2D pre-rendered alih-alih 3D secara real-time agar bisa berjalan mulus di 60 fps, sehingga tiap pertarungan terasa mulus dan responsif. Dengan 23 karakter menarik untuk dipilih, Tekken 3 tampil mengesankan di PS1 dan bahkan kualitasnya masih sebanding dengan game launch-title PS2 seperti Tekken Tag Tournament.

Gran Turismo 2 menjadi penerus dari kesuksesan game pertamanya yang menunjukkan kemampuan maksimal PS1, di mana game ini menggunakan hingga 75% dari kekuatan konsol tersebut. Game ini membawa lebih dari 600 mobil, lintasan balap yang lebih kompleks dan efek pencahayaan yang mengagumkan pada masanya. Sekalipun Sega Dreamcast yang lebih kuat dari PS1 muncul, Gran Turismo 2 tetap menjadi game simulasi balap paling mengesankan di konsol PlayStation itu, lengkap dengan fitur replay yang menarik untuk ditonton dari awal hingga akhir.

Soul Blade atau yang dikenal sebagai Soul Edge di mesin arcade merupakan game pertama di seri Soulcalibur. Game ini memperkenalkan karakter ikonik seperti Siegfried, Sophitia, Cervantes, Taki, Mitsurugi, dan Voldo. Meski frame-ratenya hanya separuh dari Tekken 3, game ini tetap memukau lewat gaya visual 3D, efek pencahayaan dan efek partikel ketika senjata saling bertabrakan. Selain itu, karakter yang penuh warna dan animasi yang mencolok terutama pada karakter seperti Voldo, membuat Soul Blade tampil menonjol diantara game fighting lain di PS1.

Vagrant Story menjadi contoh luar biasa dari desain karakter dan gaya penceritaan sinematik yang berhasil mendorong kemampuan PS1 melampaui ekspektasi banyak pemain. Sering disebut sebagai Metal Gear Solid versi fantasi, game ini mengemas transisi mulus antara cutscene sinematik, interaksi karakter dan gameplay eksplorasi maupun aksi. Gaya visual 3D dan efek pencahayaannya mengesankan, sementara desain karakternya memukau dengan detail tekstur dan shading yang membuatnya tampak lebih baik dibanding game JRPG lain pada masanya.

Final Fantasy 9 memilih gaya visual yang lebih bergaya klasik seperti game di era 8-bit dan 16-bit, namun dengan model karakter terbaik di PS1 berkat animasi yang lebih mulus dan lebih banyak objek yang bergerak, yang mana semuanya tampil memukau baik ketika bertarung maupun di luar pertarungan. Background-nya pun sangat detail dengan FMV yang disisipkan secara halus untuk menghidupkan dunianya. Kota-kota di game ini sangat menyenangkan untuk dijelajahi, begitu pula dengan bagian dalam kastil dan dungeon bergaya Lovecraftian yang muncul di akhir.

Demikian tadi ulasan mengenai beberapa game PS1 yang mendorong kemampuan konsolnya sampai batasnya. Ada game favoritmu?