Ada banyak seri game yang berjalan panjang di industri gaming, namun hanya ada sedikit yang mampu secara konsisten terus berada di atas. Salah satu dari sedikit itu adalah Assassin’s Creed yang dalam 20 tahun terakhir, selalu merilis setidaknya satu game baru setiap tahunnya.
Selain beberapa game sukses di seri intinya, Assassin’s Creed juga punya sejumlah game spin-of yang tak kalah menarik. Berikut 7 di antaranya.
Game spin-off pertama di seri Assassin’s Creed adalah Altair Chronicles. Sesuai judulnya, game ini membawa Altair sebagai protagonis utama di mana ia berburu artefak kuno yang dikenal sebagai The Chalice. Berlatar di beberapa kota Timur Tengah, game ini berbagi banyak latar dan tema cerita dengan game pertama Assassin’s Creed. Game ini memang tidak mengusung konsep open world, namun pemain masih bisa mengeksekusi musuh secara stealth.
Assassin’s Creed: Bloodlines bukan entri utama di serinya, namun menghadirkan beberapa momen kunci untuk pemain yang mengikuti lore serinya. Bloodlines merupakan entri yang aneh karena game ini merupakan sekuel langsung untuk game Assassin’s Creed pertama. Artinya, pemain masih akan berperan sebagai Altair namun kali ini ia pergi ke Siprus untuk menghabisi Templar dan mengenal Maria, istrinya di masa depan.
Assassin’s Creed Identity sangat mengedepankan cerita sehingga membuatnya lebih menonjol dibanding yang lain di daftar ini. Game ini berlatar di Italia dan ceritanya berlangsung bersamaan dengan cerita di Assassin’s Creed: Brotherhood. Cerita game ini diambil dari sudut pandang Assassin bernama Lo Sparviero yang ingin melemahkan kendali Templar, sekaligus terlibat dalam konflik antara Assassins dengan kelompok yang menyebut dirinya Crows.
Assassin’s Creed 2: Discovery berhasil menceritakan kisah hebat tanpa mengorbankan cerita perjalanan Ezio di entri utamanya, dan itu semua dilakukan dalam pendekatan side-scrolling. Cerita di game ini berlangsung di antara sekuens berbeda di Assassin’s Creed 2, di mana Ezio sedang dalam perjalanan untuk membantu Assassins di Spanyol yang bertarung melawan Templar, yang berusaha membasmi Assassins dengan kedok Inkuisisi Spanyol.
Tidak hanya satu, melainkan bundle berisi tiga game berbeda, Assassin’s Creed: Chronicles mengusung pendekatan gameplay yang sama seperti Discovery. Berlatar di Cina, India, dan Rusia, tiga game ini menceritakan kisah singkat mengenai Assassin di negara-negara yang belum dijamah oleh entri utamanya. Semua ceritanya sempurna lewat caranya sendiri dan protagonis utamanya juga muncul di berbagai novel dan film pendek Assassin’s Creed.
Liberation merupakan game spin-off yang berlatar di sekitar peristiwa Assassin’s Creed 3. Game ini memperkenalkan protagonis wanita untuk pertama kalinya di seri Assassin’s Creed yaitu Aveline de Grandpre, di mana ia membasmi Templar dan hampir menjadi bagian dari mereka. Aveline memulai hidupnya sebagai bagian dari kelat elit di Koloni Prancis sembari diam-diam membantu membebaskan budak dan mengambil peran yang lebih besar bersama Assassins.
Hampir setiap game Assassin’s Creed hingga Black Flag selalu mendapatkan game spin-off. Freedom Cry sebelum merupakan DLC untuk Black Flag sebelum dirilis ulang sebagai game terpisah. Pada game ini, pemain berperan sebagai Adewale, mantan budak yang kini menjadi Asssasin dan mengabdi kepada Edward Kenway. Game ini berlatar di lautan Karibia di mana Adewale berusaha untuk menghentikan perbudakan di wilayah yang dikuasai Templar.
Demikian tadi ulasan sekaligus rekomendasi beberapa game spin-off Assassin’s Creed terbaik yang layak dicoba. Tertarik dengan salah satu game di atas?