7 Game yang Punya Judul Berbeda di Negara Tertentu

- Jet Set Radio – Jet Grind Radio: Perbedaan judul untuk menekankan unsur gameplay.
- Bully – Canis Canem Edit: Judul diubah karena kontroversi di beberapa negara Eropa.
- Dragon Quest – Dragon Warrior: Masalah hukum dan preferensi pasar mempengaruhi perubahan nama game.
Pemain seringkali menggunakan singkatan atau nama pendek seperti "Souls" untuk merujuk pada semua game Soulslike buatan FromSoftware atau "AC" untuk game di seri Assassin's Creed. Namun, tidak semua game dikenal dengan nama atau judul yang sama, apalagi untuk game yang dirilis di banyak negara. Ada cukup banyak game, entah itu game lama maupun baru, yang memiliki judul yang berbeda di negara-negara tertentu. Kira-kira game apa saja itu? Berikut 7 di antaranya.
1.Jet Set Radio – Jet Grind Radio
Jet Set Radio menjadi salah satu contoh sempurna dari game yang menentang pakem budaya di awal tahun 2000-an dengan warna-warna cerah dan gaya seni penuh grafiti. Meski menarik, ada sedikit perbedaan judul dalam perilisan game ini. Di versi internasionalnya, game ini dikenal sebagai Jet Set Radio, namun di Amerika Serikat judul awalnya adalah Jet Grind Radio yang kemungkinan besar dipilih untuk menekankan unsur skating dan grinding yang jadi bagian penting gameplay-nya. Judul tersebut kemudian diganti kembali agar selaras dengan judul versi internasional dalam perilisan berikutnya.
2.Bully – Canis Canem Edit
Bully merupakan game unik yang menunjukkan bagaimana Rockstar berhasil mengubah formula khas GTA menjadi game yang lebih ramah remaja namun dengan latar sekolah. Meskipun begitu, game ini tetap berjudul Bully untuk memberi kesan "kriminal" yang lebih mudah dipahami anak-anak hingga remaja. Namun, sejumlah negara Eropa menentangnya dan menyerukan pelarangan game ini. Akhirnya beberapa bulan sebelum rilis, Rockstar mengganti judulnya menjadi Canis Canem Edit untuk meredam kontroversi tersebut. Canis Canem Edit sendiri merupakan bahasa Latin yang artinya Dog Eats Dog.
3.Dragon Quest – Dragon Warrior
Dragon Quest dan Final Fantasy merupakan dua seri game RPG utama dari Square Enix. Dragon Quest lebih populer di Jepang, sementara Final Fantasy lebih digemari di pasar Barat. Selain itu, Dragon Quest juga lebih mempertahankan gaya RPG klasiknya dan itu menjadi salah satu alasan mengapa Dragon Quest butuh waktu lebih lama untuk dirilis secara internasional. Selain itu, ada masalah hukum terkait nama dengan board game bernama DragonQuest di AS, sehingga Square Enix sempat menamai Dragon Quest sebagai Dragon Warrior sebelum akhirnya kembali menggunakan nama aslinya pada tahun 2005.
4.Castlevania – Dracula’s Castle
Seri Castlevania memiliki banyak sekali game yang tersebar di berbagai konsol. Sebagian besar dikenal sebagai Metroidvania, genre yang sebagian lahir dari game ini, meski beberapa di antaranya lebih fokus pada combat yang intens, mengusung gaya visual 3D atau menggunakan format visual pixel. Kendati demikian, semuanya tetap bagian dari Castlevania, setidaknya di luar Jepang. Di Jepang, Castlevania lebih dikenal sebagai Dracula’s Castle dan seringkali memiliki judul tambahan yang dramatis. Symphony of the Night misalnya, berjudul Nocturne in the Moonlight di Jepang.
5.Drakengard – Drag-On Dragoon
Di pasar Barat, sutradara game ternama yaitu Yoko Taro dikenal luas berkat kesuksesan seri Nier, terutama Nier: Automata. Namun jauh sebelum itu, ia sempat menyutradari beberapa game termasuk seri Drakengard yang terdiri dari tiga game, dengan Nier sendiri merupakan spin-off dari salah satu ending game pertamanya. Menariknya, Drakengard memiliki nama berbeda di Jepang yaitu Drag-on Dragoon. Meski terdengar mirip dan tetap mengandung elemen fantasi, nama Drakengard dalam bahasa Inggris terdengar lebih “dewasa” yang kemungkinan besar menjadi alasan perubahan nama tersebut.
6.The Evil Within – Psycho Break
The Evil Within merupakan game horor yang sangat menarik karena game ini tidak hanya mengandalkan aksi, tapi juga menghadirkan elemen horor psikologis yang mendalam, yang mana itu merupakan jenis ketakutan yang tak selalu bisa diatasi dengan senjata. Judul game ini cukup mengingatkan pada film-film horor klasik, sehingga menarik perhatian sejak awal. Menariknya di Jepang, The Evil Within memiliki judul yang jauh lebih “jelas” yaitu Psycho Break yang mencerminkan tema psikologis yang diusung sekaligus menggambarkan perasaan pemain setelah menyelesaikannya.
7.Resident Evil – Biohazard
Salah satu contoh paling terkenal dengan judul berbeda di beberapa negara terkenal adalah seri Resident Evil. Game pertamanya berlatar di sebuah mansion angker yang dipenuhi zombie, sehingga judul Resident Evil terasa sangat pas. Namun seiring berjalannya serinya, konsep "evil" yang tinggal di satu tempat mulai terasa tidak pas. Di Jepang, judulnya malah lebih fokus pada aspek cerita yaitu Biohazard yang merujuk pada zombie yang merupakan hasil eksperimen biologis Umbrella. Dalam beberapa tahun terakhir, judulnya mulai distandarisasi dengan menggabungkan keduanya yaitu Resident Evil dan Biohazard.
Demikian tadi ulasan mengenai beberapa game yang menariknya punya judul berbeda di negara tertentu. Ada game favoritmu?