Hasil Drawing PMWC 2025, Alter Ego Masuk Grup Neraka

- Group Red menjadi panggung benturan strategi antara region yang sudah lama mendominasi dengan tim-tim yang ingin membuktikan diri di panggung dunia.
- Group Yellow diprediksi akan berlangsung sangat tak terduga dan penuh momen clutch karena karakter grup yang merata.
- Group Green dijuluki sebagai "group of death" karena nyaris seluruh tim memiliki reputasi kuat di skena regional masing-masing.
Gelaran PUBG Mobile World Cup (PMWC) 2025 akhirnya memasuki fase yang paling dinanti, pengumuman hasil group draw. Turnamen berskala dunia ini menjadi bagian dari Esports World Cup yang akan diselenggarakan di Qiddiya Esports Arena, Riyadh, Arab Saudi, mulai dari 25 Juli hingga 3 Agustus 2025. Total ada 24 tim PUBG Mobile terbaik dunia dari berbagai regional seperti Asia Tenggara, Tiongkok, Timur Tengah, Amerika Selatan, hingga Eropa, yang telah dikonfirmasi akan bertarung memperebutkan total prize pool sebesar USD 3,05 juta atau sekitar Rp48,8 miliar.
Penggemar esports Indonesia pun turut menyoroti hasil drawing ini karena wakil satu-satunya dari Tanah Air, Alter Ego Ares (AE), tergabung dalam Group Green, yang langsung dijuluki sebagai “grup neraka” oleh banyak pengamat dan fans. Dengan nama-nama besar dari berbagai region, Group Green diprediksi akan menjadi grup paling sengit di antara ketiganya. Sementara itu, grup lain juga tak kalah panas dengan sejumlah rivalitas klasik dan debut tim baru yang tak boleh diremehkan. Berikut ini adalah empat fakta penting dan menarik dari hasil drawing PMWC 2025 yang wajib kamu simak!
1. Group Red

Group Red menjadi salah satu grup yang langsung mencuri perhatian berkat kombinasi tim-tim top dari berbagai region seperti MENA, China, Korea Selatan, hingga Brasil. Di grup ini terdapat nama-nama besar seperti Alpha7 Esports (Brasil), Weibo Gaming (Tiongkok), dan Nongshim RedForce (Korea Selatan) yang dikenal memiliki gameplay agresif, struktur tim kuat, serta pengalaman internasional yang matang. Mereka akan berhadapan dengan FALCON Esports dan POWR Esports dari wilayah Timur Tengah, dua tim yang dikenal dengan taktik rotasi tajam dan pengambilan objektif yang sangat disiplin.
Tak hanya itu, hadirnya Team AxTMG, perwakilan dari India yang lolos lewat BGMI Pro Series, juga memunculkan elemen kejutan yang bisa mengganggu dominasi para raksasa. eArena dan Horaa Esports dari Asia Tenggara dan Amerika turut memperkaya warna kompetisi dengan gaya bermain cepat dan fleksibel. Group Red jelas akan menjadi panggung benturan strategi antara region yang sudah lama mendominasi dengan tim-tim yang ingin membuktikan diri di panggung dunia. Setiap match di grup ini dipastikan akan berlangsung sengit dan penuh tekanan.
2. Group Yellow

Group Yellow disebut-sebut sebagai grup yang paling seimbang dari sisi kekuatan tim. Tidak ada satu tim yang benar-benar dominan, namun semua peserta punya kapasitas untuk menjadi ancaman. Di grup ini ada Team Secret (Malaysia) yang dikenal konsisten di scene Asia Tenggara, serta DRX (Korea Selatan) yang mengusung gaya bermain disiplin khas Korea. Kehadiran Yangon Galacticos (Myanmar) dan Regnum Carya (Turki) menambah unsur eksploratif dari grup ini karena keduanya sering tampil di turnamen minor namun punya potensi besar.
Selain itu, ada INFLUENCE RAGE (Brasil) dan Fire Flux (Turki) yang memiliki mekanik individu tinggi serta pengalaman bersaing di PMSL dan PMGC. Tim-tim seperti 4Thrive dan Team Vision mungkin belum terlalu dikenal, namun bisa jadi kuda hitam yang siap memanfaatkan celah dari tim-tim besar. Dengan karakter grup yang merata seperti ini, pertandingan diprediksi berlangsung sangat tak terduga dan penuh momen clutch. Group Yellow akan jadi grup favorit bagi penonton yang menyukai kejutan.
3. Group Green

Group Green langsung dijuluki sebagai "group of death" karena nyaris seluruh tim yang tergabung di dalamnya memiliki reputasi kuat di skena regional masing-masing. Di grup ini, Alter Ego Ares (Indonesia) harus menghadapi tim seperti ThunderTalk Gaming (Tiongkok) yang merupakan salah satu unggulan dari PEL 2025, serta Alpha Gaming (Amerika Selatan) yang dikenal sangat agresif dan memiliki pengalaman PMGC. Nama besar lainnya seperti GAMAX Esports (MENA), KINOTROPE (Jepang), dan R8 Esports (Timur Tengah) membuat peta kekuatan di grup ini terasa sangat brutal.
AE sendiri lolos ke PMWC 2025 dengan status runner-up PMSL SEA Spring 2025, dan menjadi satu-satunya wakil dari Indonesia. Masuk ke grup berat seperti ini memang bukan kabar baik, namun juga jadi kesempatan emas bagi mereka untuk membuktikan kualitas di pentas dunia. Keberadaan tim seperti IDA (EMEA) dan Team Vision menambah tekanan karena mereka juga bukan lawan sembarangan. Jika Alter Ego ingin melaju jauh, mereka harus tampil solid sejak hari pertama dan menghindari blunder kecil yang bisa sangat fatal di level ini.
4. Format super ketat, setiap grup diambil 16 terbaik ke Survival Stage

Format kompetisi di PMWC 2025 dibuat dengan sistem eliminasi progresif yang super ketat. Dari 24 tim yang terbagi dalam tiga grup, hanya 16 tim terbaik dari seluruh peserta yang akan lanjut ke Survival Stage, yang kemudian disaring lagi menjadi 8 tim untuk Grand Final. Itu artinya, setiap poin dari satu match sangat penting, karena bisa menentukan apakah sebuah tim lanjut atau langsung pulang. Bahkan satu kesalahan rotasi atau kalah duel awal bisa jadi penentu nasib mereka.
Hal ini juga membuat pertandingan di group stage sangat krusial karena jadi penentu utama langkah ke tahap selanjutnya. Sistem ini juga mengurangi ruang untuk comeback, sehingga tim dituntut bermain konsisten dari awal. Apalagi dengan lawan-lawan tangguh yang punya pool map, strategi, dan mekanik di atas rata-rata, seperti yang ada di Group Green. Tidak ada waktu untuk adaptasi lambat. Setiap match adalah ujian mental, teknikal, dan komunikasi tim. Dengan sistem seperti ini, PMWC 2025 dijamin akan menyuguhkan pertarungan paling kompetitif sepanjang sejarah PUBG Mobile.
Berdasarkan hasil drawing PMWC 2025 didapati bahwa format turnamen ini begitu padat, kemudian diisi oleh kompetitor kelas dunia dan memiliki tekanan dari beragam sisi. Tentunya PMWC 2025 bakal jadi salah satu turnamen paling menantang yang pernah diikuti tim Indonesia. Meski masuk grup neraka, Alter Ego Ares punya kans besar jika mampu tampil disiplin dan bermain tanpa celah. Yuk, beri dukungan penuh untuk wakil Indonesia agar bisa melaju sejauh mungkin di PMWC 2025!