5 Hero yang Laris di MPL ID S16 Tapi Gak Laku di Ranked
- Zhuxin sulit bersinar di ranked karena sangat bergantung dengan teamwork. Persentase pick-nya hanya 0,44 persen.
- Mekanik yang rumit membuat Harith kurang diminati di ranked. Pick rate-nya cuma 0,31 persen.
- Sempat masuk META, Kalea mulai ditinggalkan pemain ranked usai di-nerf. Persentase pick-nya menurun drastis menjadi 0,5 persen.
Mobile Legends Professional League Indonesia Season 16 (MPL ID S16) resmi berakhir setelah ONIC Esports (ONIC) menundukkan Alter Ego Esports (AE) pada Minggu (2/11/2025). Kemenangan ini menambah koleksi trofi ONIC menjadi delapan, sekaligus mengukuhkan mereka sebagai tim dengan gelar juara terbanyak dalam sejarah MPL ID. Bersama AE, ONIC juga akan mewakili Indonesia di ajang M7 World Championship yang digelar mulai 3 Januari 2026.
MPL ID S16 menampilkan persaingan yang sangat ketat, mulai dari fase draft hero hingga eksekusi strategi di dalam permainan. Setiap tim berupaya menampilkan komposisi terbaik dengan berbagai kombinasi hero, termasuk yang tengah masuk dalam Most Effective Tactics Available (META). Munculnya hero seperti Yi Sun-shin, Gatotkaca, dan Granger membuktikan bahwa para pro player kini mengutamakan efektivitas, koordinasi, serta kemampuan adaptasi terhadap berbagai situasi pertandingan.
Menariknya, dari sekian banyak hero yang tampil di MPL ID S16, ada beberapa yang tidak menemui nasib serupa di mode ranked Mobile Legends: Bang Bang. Walau sering digunakan di pro scene, mereka justru jarang terlihat di ranked. Berikut lima hero yang laris di MPL ID S16 tapi gak laku di ranked.
1. Zhuxin sulit bersinar di ranked karena sangat bergantung dengan teamwork
Zhuxin menjadi hero dengan jumlah pick terbanyak kedua setelah Yi Sun-shin dengan total 100 kali pick selama MPL ID S16. Ia mampu melakukan poke dari jarak aman sekaligus memberikan efek crowd control (CC) lewat skill Lantern Flare. Di tangan ONIC Sanz dan AE Hijume, Zhuxin tampil sebagai mid laner yang sangat merepotkan saat team fight maupun perebutan objektif.
Hero jagoan para pro player ini semakin jarang muncul di ranked. Faktanya, ia hanya memiliki persentase pick sebesar 0,44 persen. Zhuxin sangat bergantung pada koordinasi tim yang solid agar damage dan efek CC-nya bisa dimaksimalkan selama pertandingan.
2. Mekanik yang rumit membuat Harith kurang diminati di ranked
Sebagai hero mage, Harith lebih sering dimainkan di gold lane ketimbang mid lane. Ia bisa dibilang kurang populer di ranked karena membutuhkan kecepatan dan refleks yang tinggi untuk memaksimalkan skill set-nya. Karena hanya segelintir pemain yang benar-benar menguasainya, tidak mengherankan jika pick rate-nya cuma 0,31 persen.
Namun, jangan pernah meremehkan Harith saat jatuh ke tangan pro player. ONIC Skylar dan AE Arfy menjadi contoh betapa mematikannya hero ini ketika digunakan dengan timing dan positioning yang sempurna. Selama MPL ID S16, Harith tercatat muncul sebanyak 77 kali dan kerap menjadi kunci kemenangan bagi tim papan atas.
3. Sempat masuk META, Kalea mulai ditinggalkan pemain ranked usai di-nerf
Kalea adalah salah satu hero baru yang hadir di Mobile Legends: Bang Bang sejak 19 Maret 2025. Meski tergolong baru, ia masih menjadi pilihan utama dengan total 77 kali pick di MPL ID S16. Beberapa pro player seperti EVOS Kyy dan AE Alekk berhasil menunjukkan potensi Kalea sebagai hero support yang tangguh saat berperan sebagai inisiator dan front liner.
Pamor Kalea di ranked sayangnya mulai meredup setelah mendapat nerf pada Season 37. Akibatnya, persentase pick-nya menurun drastis menjadi 0,5 persen karena tidak sekuat saat pertama kali dirilis di original server. Banyak pemain awam lebih memilih hero seperti Angela atau Floryn yang lebih mudah dimainkan tapi mampu memberikan impact bagi tim.
4. Uranus jarang dipakai di ranked walau punya kemampuan regen yang maksimal
Hero yang mudah digunakan belum tentu laku di ranked. Hal ini dialami oleh Uranus yang hanya mencatat pick rate sebesar 0,58 persen. Walau memiliki kemampuan regen yang luar biasa deras, gaya mainnya yang pasif dan terasa membosankan membuat sejumlah pemain awam enggan menggunakannya.
Uranus masih mendapat sorotan di MPL ID S16 dengan total 54 kali pick. Salah satu pengguna setianya ialah AE Nino yang memanfaatkan Uranus untuk menahan serangan lawan sekaligus membantu roamer membuka peta (open map). Dengan komposisi tim yang tepat, Uranus menjadi tembok hidup yang sulit ditumbangkan.
5. Pergerakan lambat membuat pemain ranked ragu menggunakan Phoveus
Phoveus adalah hero fighter sekaligus counter bagi hero-hero dengan kemampuan dash atau blink. Berkat kemampuannya, ia menjadi andalan di MPL Indonesia Season 16 dengan total 45 kali pick. ONIC Lutpii dan BTR Shogun menjadikannya sebagai kunci untuk mengacak-acak formasi lawan saat war berlangsung.
Seperti Uranus, hero spesialis EXP laner ini jarang dimainkan di ranked dengan pick rate hanya 0,73 persen. Efektivitas Phoveus baru benar-benar terasa ketika menghadapi tim yang memiliki banyak hero dengan skill blink. Apalagi, mobilitasnya yang lambat membuatnya kesulitan melakukan rotasi cepat untuk membantu rekan setim.
Perbedaan tren antara pro scene dan ranked menunjukkan bahwa tidak semua hero bisa tampil efektif di tangan setiap pemain. Nah, apakah kamu siap membuat kelima hero yang laris di MPL ID S16 tapi gak laku di ranked ini bersinar? Jika kamu tertantang, tak ada salahnya untuk menggunakan salah satu dari kelima hero tersebut.
