Kenapa Pemain Honor of Kings Lebih Sedikit dari Mobile Legends?

- Honor of Kings belum bisa menyaingi popularitas Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) di Indonesia.
- MLBB berhasil membangun komunitas besar dan solid melalui skena esports, menjadi benteng pertahanan dalam persaingan dengan MOBA lain.
- Honor of Kings masih berusaha memulai ekosistem esports di Indonesia, belum memiliki turnamen nasional seperti MPL Indonesia.
Honor of Kings telah resmi meluncur secara global pada Juni 2024. Permainan Moba besutan Tencent Games ini cukup berhasil mendapatkan banyak pemain loyal berkat strategi pemasaran yang masif. Namun, sejauh ini jumlah pemain Honor of Kings belum bisa menyaingi Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) untuk wilayah Indonesia. Ya, MLBB masih menjadi game MOBA nomor satu di Indonesia meski Honor of Kings sebenarnya sangat populer di Asia, khususnya China.
Popularitas MLBB di Indonesia memang cukup sulit disaingi. Para penggemar yang loyal menjadi salah satu faktornya. Lantas, kenapa, sih, jumlah pemain Honor of Kings lebih sedikit dari MLBB?
1. Faktor waktu perilisan, MLBB jauh lebih dulu ada di Indonesia

Seperti diketahui, Mobile Legends lebih dulu hadir dan berhasil menguasai pasar MOBA seluler di Indonesia. MLBB pertama kali diluncurkan pada akhir 2016, kemudian mulai mencapai puncaknya pada 2018. Saat Honor of Kings mulai gencar promosi, banyak pemain sudah merasa nyaman dan loyal dengan Mobile Legends. MLBB telah membangun komunitas yang sangat besar dan solid melalui skena esports. Komunitas ini menjadi benteng pertahanan dalam persaingan dengan MOBA lain.
2. Kemiripan Honor of Kings dengan Arena of Valor

Bagi pemain yang sudah familiar dengan Arena of Valor (AOV), Honor of Kings mungkin terasa kurang menawarkan sesuatu yang benar-benar baru. Padahal, AOV sendiri sudah kalah populer dari Mobile Legends di Indonesia. Memang, Honor of Kings berbeda dari AOV dalam berbagai aspek. Namun, secara gameplay, para pemain MOBA mungkin sudah merasa nyaman dengan gameplay MLBB. Meski memiliki kualitas grafis tinggi dengan gameplay seru, Honor of Kings belum berhasil menghadirkan fitur yang benar-benar unik untuk menarik minat pemain baru.
3. MLBB sudah punya ekosistem esports yang jauh lebih matang

Honor of Kings masih berusaha memulai ekosistem esports di Indonesia, bahkan belum memiliki turnamen nasional seperti MPL Indonesia. Di sisi lain, Mobile Legends telah berhasil membangun ekosistem esports yang sangat mapan di Indonesia. Mulai dari turnamen amatir hingga profesional, semuanya sudah terorganisir dengan baik.
Hal ini membuat pemain merasa lebih termotivasi untuk terus bermain Mobile Legends. Usaha Moonton dalam membangun esports di Indonesia sudah dimulai sejak 2017. Dalam hal sponsor, banyak produk besar yang mendukung skena esports Mobile Legends di Indonesia. Hal ini membuat game tersebut semakin populer dan menarik bagi para penggemar.
4. Pemasaran dan promosi Tencent Games masih kurang efektif

Dalam hal marketing, Honor of Kings mungkin kurang efektif dalam melakukan promosi yang menyasar langsung ke pemain Indonesia. Selain itu, Pasar game mobile di Indonesia sangat kompetitif. Honor of Kings harus bersaing tidak hanya dengan Mobile Legends, tetapi juga dengan banyak game lainnya. Terlebih, pasar game MOBA di Indonesia memang sudah dikuasai oleh MLBB.
5. Pemain MOBA di Indonesia sudah nyaman dengan Mobile Legends

Banyak gamer mobile Indonesia punya ikatan emosional dengan MLBB karena inilah game MOBA seluler pertama yang hype di Tanah Air. Pemain cenderung lebih nyaman bermain game yang sudah mereka kenal. Memulai game baru seperti Honor of Kings membutuhkan waktu dan adaptasi yang cukup besar. Banyak juga pemain yang sudah sangat loyal terhadap Mobile Legends. Mereka merasa memiliki ikatan emosional yang kuat dengan game tersebut.
Meski Honor of Kings punya potensi besar, untuk bisa menyaingi popularitas Mobile Legends di Indonesia game ini perlu melakukan banyak perbaikan dan inovasi. Menurutmu mana yang lebih seru, Honor of Kings atau Mobile Legends?