7 Fakta Dying Light 2, Game Zombi Paling Ambisius!

Membuat gamer tidak sabar menunggu

Jagat gaming melekat dengan genre zombi. Bahkan, banyaknya game zombi di pasaran bukan menjadi halangan bagi developer untuk terus membuat game dengan genre mayat hidup tersebut.

Di antara banyaknya game zombi, ada satu game yang paling ambisius, Dying Light 2. Mari kita simak tujuh fakta tentang game terbaru Techland.

1. Mengambil waktu 20 tahun setelah peristiwa di Dying Light

7 Fakta Dying Light 2, Game Zombi Paling Ambisius!ilustrasi Dying Light 2 (dok. Techland/Dying Light 2 Stay Human)

Spoiler alert bagi kamu yang belum mencicip Dying Light pertama! Dua puluh tahun yang lalu, pertarungan melawan virus di Harran berakhir dengan kekalahan manusia.

Bukan lagi bermain sebagai Kyle Crane, kini kamu mengeksplorasi The City melalui perspektif Aiden Caldwell. Sayangnya, tempat yang merupakan salah satu pemukiman manusia terakhir dilanda konflik. Oleh karena itu, peradaban mundur kembali ke 'Zaman Kegelapan'.

Time skip yang relatif panjang ini memiliki arti bahwa kamu tidak perlu memainkan prekuelnya lagi untuk memahami alur cerita Dying Light 2. Hal ini juga menjadi kabar baik apabila kamu tertarik dengan seri Techland tersebut tetapi tidak punya banyak waktu untuk bermain game.

2. Pilihanmu mengubah segalanya

7 Fakta Dying Light 2, Game Zombi Paling Ambisius!ilustrasi Dying Light 2 (dok. Techland/Dying Light 2 Stay Human)

Pilihan dan konsekuensi umumnya hadir dalam game yang mirip film, seperti Detroit: Become Human dan seri The Walking Dead. Kini, Techland mengimplementasi fitur tersebut untuk Dying Light 2.

Saat menjelajahi The City, kamu akan bertemu dengan tiga faksi, Survivors, Peacekeepers, dan Renegades. Sebagai contoh, dalam misi dari Peacekeepers untuk mencari sumber air, kamu akan bertemu penyelundup air.

Jika kamu berpihak dengan Peacekeepers, masyarakat akan mendapatkan air, jalanan akan menjadi lebih aman, parkour menjadi lebih mudah. Akan tetapi, mereka tergila-gila dengan hukum, sehingga siapa pun yang dianggap kriminal akan dibunuh.

Di sisi lain, ketika berpihak dengan penyelundup airdaerah tersebut menjadi kejam karena orang-orang yang putus asa dituntut untuk membayar apabila ingin minum. Namun, rekan-rekan kamu akan memberikan kamu keuntungan yang diperoleh.

Siapa yang akan kamu tolong dan siapa yang akan kamu lawan? Itu menjadi pilihan penting yang harus kamu pertimbangkan. Setiap faksi punya karakter yang kompleks sehingga membuat pilihan menjadi lebih sulit.

3. Pagi dikuasai manusia, malam dikuasai zombi

7 Fakta Dying Light 2, Game Zombi Paling Ambisius!ilustrasi Dying Light 2 (dok. Techland/Dying Light 2 Stay Human)

Kalau kamu pernah bermain Dying Light, kamu pasti tahu bahwa game tersebut memiliki siklus pagi dan malam. Ketika malam tiba, zombi menjadi jauh lebih menyeramkan. Oleh karena itu, beristirahat dalam Safe Zone dianjurkan.

Nah, fitur tersebut hadir juga di sekuel Dying Light. Pagi hari dikuasai manusia sedangkan zombi tertidur lelap dalam bangunan. Sebaliknya, malam hari dikuasai zombi. Menariknya, kamu dapat mengunjungi sarang zombi untuk mendapatkan loot penting.

Baca Juga: 7 Game Android Terbaru tentang Zombie, Kalahkan Mereka!

4. Ukuran map empat kali lebih besar dibandingkan Dying Light

7 Fakta Dying Light 2, Game Zombi Paling Ambisius!ilustrasi Dying Light 2 (pcgamer.com)

Map Dying Light pertama di Harran, Turki, dapat dikatakan luas. Apalagi, ditambah dengan fakta bahwa kamu harus menjelajahi kota dengan parkour. Namun, di Old Town yang dapat diakses dengan mengunduh DLC 'The Following', kamu dapat menaiki mobil yang disebut 'buggy'.

Berbeda dengan prekuelnya, Dying Light 2 mengambil tempat di perkotaan Eropa. Map game ini dikabarkan berukuran empat kali lebih besar dibandingkan map Dying Light pertama. Selain itu, map game dengan subjudul 'Stay Human' lebih vertikal sehingga kota akan terasa lebih besar. Ukuran ini menawarkan lebih banyak peluang untuk eksplorasi.

Apakah kamu siap untuk mencari berbagai easter egg seperti pada Dying Light pertama?

5. Parkour dan combat makin keren

7 Fakta Dying Light 2, Game Zombi Paling Ambisius!ilustrasi Dying Light 2 (dok. Techland/Dying Light 2 Stay Human)

Tim Techland menjelaskan bahwa mereka mempelajari sistem parkour dari Dying Light pertama. Selanjutnya, mereka membuat sistem parkour dari awal untuk Dying Light 2. Meskipun menantang, Techland merasa puas.

Belasan, bahkan ratusan animasi baru membuat parkour terasa nyata. Ditambah dengan keberadaan grappling hook dan zipline, dijamin kamu akan melompat-lompat terus seperti bermain the floor is lava.

Combat pun juga tidak kalah menarik. Serangan kamu akan terasa realistis. Kalau kamu menyerang tangan kiri musuh, tangan itulah yang akan terluka. Kalau kamu menyerang kaki musuh, mereka akan jatuh.

Jumlah senjata yang ada di Dying Light 2 hampir mencapai 200. Namun, senjata yang digunakan terus-menerus akan rusak sama seperti pada Dying Light pertama. Untungnya, ada fitur crafting yang mengizinkan kamu untuk membuat berbagai macam senjata.

6. Takut main sendiri? Ada mode co-op!

7 Fakta Dying Light 2, Game Zombi Paling Ambisius!ilustrasi Dying Light 2 (dok. Techland/Dying Light 2 Stay Human)

Sebagai game zombi, tentunya Dying Light memiliki momen seram. Contohnya saja, malam yang gelap gulita dipenuhi zombi kuat yang mampu berlari dengan sangat cepat. Bagaimana tidak seram?

Nah, untuk kamu yang takut bermain sendiri tetapi ingin menikmati keseruan Dying Light 2, ada mode kooperatif yang dapat dimainkan. Akan tetapi, kamu perlu mengingat bahwa game ini punya banyak pilihan dan konsekuensi. Maka dari itu, ketiga pemain harus bergabung dengan host dan pilihannya pun tergantung dunia tersebut.

Inilah yang membuat Dying Light 2 makin menarik. Kamu dan tiga teman kamu belum tentu ingin mencoba pilihan yang sama. Jadi, kamu harus mempertimbangkan pilihan. Sebagai solusi alternatif, kamu dapat bermain singleplayer agar semua pilihan sesuai dengan keinginan kamu.

7. Tuju berbagai platform

Saat artikel ini ditulis, perilisan Dying Light 2 ditunda dari 7 Desember 2021 menjadi 4 Februari 2022. Hal ini disebabkan diperlukannya waktu untuk mengoptimalkan game yang disebut sebagai proyek Techland paling ambisius.

Kalau sudah tidak sabar, kamu dapat melakukan preorder. Game ini akan rilis di PC (Steam dan Epic Games Store), Xbox One, Xbox Series XS, PlayStation 4, dan PlayStation 5. Harga game zombi ini adalah Rp849 ribu untuk PC, 60 dolar AS (Rp855 ribu) untuk Xbox, dan Rp829 ribu untuk PlayStation.

Sejauh ini, belum ada daftar resmi terkait spesifikasi yang diperlukan gamer PC untuk menjalankan game ini. Namun, dikabarkan bahwa sebulan setelah pengumuman pengunduran game ini, media game dan kreator konten akan mendapatkan kesempatan untuk mencoba Dying Light 2, baik versi konsol maupun PC.

Apakah kamu tertarik dengan game ini? Kalau jawabanmu adalah 'iya', faksi manakah yang akan kamu pilih?

Baca Juga: Back 4 Blood, Game Rusuh Penerus Seri Left 4 Dead

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya