Teknologi konsol zaman modern saat ini sudah mampu menampilkan grafis yang nyaris realistis. Namun, evolusi konsol game ternyata membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Zaman dulu, grafis sebuah game hanya berupa gambar dua dimensi dan bahkan hanya menampilkan beberapa titik.
Nah, bagaimana perkembangan konsol game dari masa ke masa? Penasaran, kan? Yuk, disimak!
Jika saat ini konsol memiliki bentuk yang kecil dan sederhana, zaman dulu konsol game berbentuk besar, berat, dan ribet. Seperti dicatat dalam laman History, konsol game generasi awal pada 1950-an dibuat berdasarkan komputer analog yang dibungkus dengan model yang besar dan tidak praktis.
Pada 1960-an, dibuat konsol game yang sama-sama menggunakan basis teknologi komputer analog. Namun, model permainannya sedikit lebih variatif jika dibandingkan dengan konsol game yang dibuat pada era 1950-an. Game legendaris kala itu yang dibuat berjudul Spacewar, sebuah game tentang perang luar angkasa.
Bayangkan saja, hanya untuk memainkan sebuah game yang hanya berupa satu buah titik yang dapat dikendalikan, dibutuhkan model konsol yang sangat besar dan memakan banyak tempat. Oh ya, konsol kuno tersebut juga sangat sulit dipindahkan karena memang bobotnya yang tidak ringan.
Pada era 70-an, konsol game sudah tidak lagi berukuran raksasa. Dicatat dalam Computer History, konsol generasi kedua yang pernah dibuat adalah Magnavox Odyssey. Tentu saja konsol ini hanya dapat memainkan permainan yang sangat sederhana. Namun, di saat itu, kemunculan konsol ini menjadi tonggak sejarah bagi kemunculan konsol-konsol selanjutnya.
Magnavox Odyssey bisa dianggap konsol game generasi awal yang memiliki model ramping. Pada zaman itu, membuat konsol game berbentuk ramping dan sederhana adalah sebuah lompatan teknologi yang sangat canggih. Oh ya, konsol buatan 1972 ini juga merupakan konsol pertama yang berbasis cartridge atau kaset, sehingga melalui konsol ini pengguna dapat memainkan game yang berbeda-beda.
Generasi ketiga dimulai pada akhir 1970-an hingga awal 1990-an. Pada era ini ada banyak game-game bagus yang melegenda, bahkan hingga saat ini. Awalnya ada konsol Atari yang dirilis pada 1977, seperti dicatat dalam laman Britannica. Konsol Atari menjadi cikal bakal munculnya konsol-konsol berbasis cartridge selanjutnya.
Tengok saja konsol Nintendo (NES), Super Nintendo (SNES), dan Sega. Untuk Sega sendiri, mereka mengeluarkan dua jenis konsol yang sama-sama booming pada zamannya, yakni Genesis dan Mega Drive. Di sinilah era di mana Mario Bros, Zelda, Final Fantasy, Sonic, dan banyak lagi game bagus lainnya muncul.
Selain menggunakan basis cartridge atau kaset, konsol-konsol game pada generasi ketiga ini juga sudah menggunakan teknologi bit, yakni satuan bilangan binary digit yang dapat menampilkan grafis cukup baik. Nintendo, misalnya, konsol ini berkekuatan 8-bit. Sedangkan Sega Genesis berkekuatan 16-bit.
Apakah kamu pernah memainkan Playstation 1 atau yang biasa disebut PS1? Jika ya, maka kamu sudah cukup tua. Yup, konsol legendaris milik Sony tersebut dirilis untuk pertama kalinya pada 1994. Pada zaman tersebut, tampilan grafis yang dibawa oleh Playstation dianggap sangat fenomenal dan luar biasa bagus.
Sebetulnya Sega juga mengeluarkan konsol sebagai lanjutan dari Genesis dan Mega Drive, yakni Saturn. Namun, penjualan konsol ini kalah telak dibandingkan penjualan konsol Sony. Ada lagi Nintendo 64 yang kala itu grafisnya disebut-sebut dapat mengalahkan grafis PS1, namun lagi-lagi penjualan Nintendo 64 tak mampu menandingi kedigdayaan Sony.
Sony terus melaju melalui konsol Playstation 2 yang dirilis pada 2000. Sampai saat ini, penjualan PS2 masih menduduki peringkat pertama sebagai penjualan konsol terlaris sepanjang masa. Bukan tanpa alasan, dengan teknologi CD dan penyimpanan berbasis memory card, Sony dinilai cukup cerdik membuat konsolnya menjadi mesin yang simpel dan mudah digunakan.
Pada era inilah Microsoft mengeluarkan Xbox, di mana penjualan Xbox disebut-sebut mampu mengimbangi penjualan produk Sony. Apalagi, Xbox juga didukung oleh pengembang game yang berasal dari PC. Dan satu lagi, performa Xbox juga dirasa lebih tangguh dibandingkan dengan performa dari produk Sony.
Generasi kelima diisi oleh konsol-konsol yang dapat menampilkan grafis nyaris realistis. Tengok saja konsol Sony Playstation 3, Xbox 360, Playstation 4, Xbox One, Nintendo Wii, dan juga Nintendo Wii U. Semuanya sudah menggunakan CPU dan GPU kelas atas di zamannya.
Kapasitas penyimpanan bukan lagi menggunakan memory card, melainkan telah menggunakan hard disk yang memiliki kapasitas ruang simpan yang jauh lebih besar. Generasi kelima dimulai sejak 2006 hingga akhir 2020 mendatang, di mana developer game-game besar pada era ini telah banyak mengalami fase pasang surut. Ada yang bertahan dengan kualitas baiknya, ada pula yang harus gulung tikar.
Kualitas grafis yang sanggup ditampilkan pada Playstation 4 dan Xbox One menjadi standar baru tentang bagaimana sebuah game harus menjual tampilan gambarnya. Bahkan, Nintendo Wii yang dulunya tidak terlalu pusing dengan persoalan grafis ini, kini mau tidak mau harus mengikuti zaman supaya dapat bersaing dengan Sony dan Microsoft.
Beberapa waktu yang lalu, Sony dan Microsoft telah mengenalkan produk terbaru mereka yang rencananya akan dirilis pada November atau Desember 2020 mendatang. Jika dilihat dari spesifikasi hardware yang diusung keduanya, kualitas mereka akan sangat bisa diandalkan dalam menjalankan game-game dengan tampilan grafis realistis.
Jika kamu sudah cukup terpukau melihat keindahan grafis PS4 dan Xbox One di layar 1080p atau 4K, maka tampilan grafis PS5 dan Xbox Series X yang akan diluncurkan akhir tahun ini seharusnya berkali lipat lebih bagus dibandingkan kakak-kakaknya. Sony dan Microsoft sama-sama sesumbar bahwa konsol terbaru mereka dapat menampilkan grafis game berkekuatan 8K.
Seharusnya, di atas kertas, jika memang developer game mampu memaksimalkan fitur dan kekuatan hardware kedua konsol tersebut, grafis yang dihasilnya akan tampak nyata alias nyaris tak ada bedanya dengan tampilan gambar asli atau realita. Namun, apakah hal tersebut dapat terealisasi? Kita tunggu saja.
Itulah alur evolusi dari konsol-konsol game di dunia hingga kini. Kemajuan teknologi memang sangat pesat dan tentu akan berdampak bagi dunia konsol dan komputer pada umumnya. Semoga artikel kali ini dapat menambah wawasan kamu, ya!