Prediksi Best Independent Game di The Game Awards 2024

Penyuka game teka-teki harus memainkan Animal Well. Game bergaya pixel art ini mengambil inspirasi dari game klasik Nintendo yang populer, seperti The Legend of Zelda dan Metroid. Animal Well menuntutmu menjelajahi labirin misterius dan bertahan dari ancaman yang mengintai di balik kegelapan.

Animal Well layak menjadi kandidat Best Independent Game berkat kreativitas dan inovasinya. Ia menantangmu dengan teka-teki rumit yang harus diselesaikan tanpa tutorial. Kamu dapat menikmati visual pixel art yang memberikan kesan misterius dan menyeramkan. Animal Well berhasil membuat pemain penasaran. 

Namun, sebagian pemain merasa bosan sebab tidak ada musik latar belakang yang mengiringi permainan. Apalagi, game ini tidak menyediakan tutorial sehingga membuat mereka kebingungan. Secara keseluruhan, Animal Well masih mendapat nilai yang memuaskan, yaitu 9/10 dari IGN dan 91/100 dari Metacritic.

Balatro menjadi bahan perbincangan sebab menggabungkan elemen poker dengan gameplay inovatif. Game bergenre roguelike deck builder karya LocalThunk ini sukses menyihir pemain dengan gameplay yang adiktif. Balatro menuntutmu mengalahkan blind dengan beragam poker yang memiliki efek khusus untuk memenangkan permainan.

Balatro berhasil menembus lima nominasi The Game Awards 2024, di antaranya Game of the Year dan Best Independent Game. Ini tidak mengherankan sebab game ini sukses memberikan sistem permainan yang adiktif. Meski visualnya kalah dengan kompetitor lain dalam nominasi Best Independent Game, Balatro dinilai unggul dari aspek sistem permainan.

Sayangnya, sebagian pemain menilai Balatro terlalu kompleks untuk dimainkan pemula. Mereka mengkritisi fitur tutorial yang hanya diberikan pada awal permainan. Terlepas dari itu, GameSpot dan Metacritic memberikan nilai yang sangat baik, yaitu 9/10 dan 90/100. Itu menjadikan Balatro kandidat unggulan di Best Independent Game.

Animal Well bukanlah satu-satunya game puzzle misteri yang bersaing dalam ajang Best Independent Game. Lorelei and the Laser Eyes juga menjadi kandidat yang mengusung teka-teki. Ia merupakan karya terbaru Simogo yang pernah mengembangkan Sayonara Wild Hearts (2019). Dalam game ini, kamu akan mengikuti perjalanan perempuan yang melakukan pengembaraan dalam rumah tua.

Lorelei and the Laser Eyes menyajikan visual bergaya noir yang mencekam. Ia memberikan teka-teki yang menantang. Tak hanya mengandalkan teka-teki, Lorelei and the Laser Eyes menawarkan narasi menarik yang membuat pemain penasaran dan ketagihan untuk memainkan game ini.

Namun, segelintir pemain menilai kontrol Lorelei and the Laser Eyes terasa sulit sehingga membuat mereka merasa frustrasi. Teka-teki yang disajikan terasa repetitif sehingga kurang menantang bagi pemain yang sering mencicipi game puzzle. Lorelei and the Laser Eyes masih mendapat respons yang baik, seperti Metacritic dan TheGamer yang memberikan nilai 88/100 dan 5/5.

Kalau familier dengan Nomada Studio yang pernah mengembangkan GRIS (2018), harusnya kamu tahu Neva, game teranyar mereka. Game ini berfokus kepada perempuan muda dengan seekor serigala yang bertualang dalam dunia yang sekarat. Neva menawarkan petualangan berbasis platformer yang emosional.

Pernah menjadi nomine The Game Awards 2019, Nomada Studio mendapat kesempatan bersaing untuk kedua kalinya dalam dalam nominasi Best Independent Game. Neva sukses memuaskan pemain dengan keindahan visualnya yang minimalis. Ia membuat pemain hanyut dengan jalan cerita mendalam, yang mungkin membuatmu meneteskan air mata. Tidak heran Neva juga menjadi nomine kategori Games for Impact di The Game Awards 2024.

Di sisi lain, tidak sedikit dari pemain yang memberikan kritik terhadap sistem permainan Neva yang repetitif dan membosankan. Mereka beranggapan, game ini tidak sebagus GRIS. Neva sendiri mendapat predikat luar biasa positif dari Steam dan metascore 86/100 dari Metacritic. Namun, peluangnya memenangkan Best Independent Game cukup kecil karena nilainya paling rendah di antara kompetitornya.

UFO 50 tidak boleh dilewatkan oleh penggemar game bergaya 8-bit. Pasalnya, ia mengumpulkan 50 judul game indie 8-bit yang populer. UFO 50 mengingatkamu kepada permainan-permainan Nintendo Entertainment System (NES) yang cukup digemari.

Selain menyatukan 50 judul klasik, UFO 50 juga memberi peningkatan terhadap kumpulan game klasiknya dari berbagai aspek. UFO 50 terasa variatif dan menyenangkan karena menyatukan 50 game klasik dari berbagai genre. Keunikan ini yang menjadi alasan UFO 50 layak menjadi kandidat Best Independent Game.

Meski telah memberikan sentuhan modern, sejumlah pemain merasa game ini terlalu jadul. Mereka merasa kurang menikmati game klasik yang disajikan UFO 50. Namun, ia masih mendapat apreasiasi yang memuaskan, terbukti dari PCMag dan Metacritic yang memberi nilai 4/5 dan 91/100.

Sampai saat ini, nominasi Best Independent Game tidak kehilangan sorotan dari publik. Persaingan Game of the Year versi indie tahun ini cukup menarik. Dilihat berdasarkan pencapaian kreatif dan teknis yang luar biasa, Balatro diprediksi menyabet nominasi Best Independent Game.

Kualitas Balatro sebagai game indie layak disejajarkan dengan game papan atas sehingga menjadi alasan ia mampu menjadi nomine Game of the Year 2024. Game ini menyajikan sistem permainan poker dengan game roguelike. Meski visualnya terlihat simpel, Balatro berhasil memberikan pengalaman bermain yang jauh lebih memuaskan dibandingkan kompetitornya.

Sejak perilisannya, Balatro telah mencatat berbagai prestasi gemilang. Ia memenangkan Best Indie dan Critics Choice Breakthrough di Golden Joystick Awards 2024. Kemudian, GamesRadar melaporkan, Balatro menjadi salah satu game yang paling banyak dimainkan di Steam Deck selama 1 tahun terakhir.

Antusiasme ini mendukung Balatro sebagai pemenang Best Independent Game di The Game Awards 2024. Media besar seperti IGN dan GameSpot memberikan nilai 9/10 kepada Balatro sehingga mengukuhkannya sebagai pemenang potensial dalam nominasi Best Independent Game di The Game Awards 2024.