Prediksi Juara Best Narrative The Game Awards 2024

Selain gameplay yang adiktif, alur cerita juga sangat mempengaruhi pengalaman bermain sebuah game. Oleh sebab itu, ajang penghargaan bergengsi The Game Awards selalu menghadirkan kategori Best Narrative. Kategori ini ada untuk mengapresiasi game dengan cerita terbaik, baik dari plot, presentasi cerita, dan dukungan penokohan karakternya.
Pengumuman nominasi The Game Awards 2024 yang akan dilaksanakan pada Selasa (19/11/2024) dini hari membuat antusiasme gamer akan ajang penghargaan bergengsi ini semakin tinggi. Untuk kategori Best Narrative, banyak game keren yang dinominasikan. Mereka sama-sama memiliki cerita epik yang punya keunikan tersendiri. Kira-kira game mana yang bakal menang? Yuk, simak prediksi dari penulis di bawah ini!
1. Final Fantasy VII Rebirth menghadirkan cerita epik dengan dukungan karakter yang likeable

Dibuat sebagai bagian dari proyek trilogi remake Final Fantasy VII (1997) yang ikonis, Final Fantasy VII Rebirth (2024) gak mengecewakan para penggemar setia waralaba ini. Ia sukses membawa kembali cerita epik nan memorable, dengan banyak tambahan hal baru yang membuat ceritanya lebih segar. Ia meneruskan petualangan Cloud Strife dan kelompoknya untuk menghentikan skema jahat Sephiroth.
Dari segi narasi cerita, Final Fantasy VII Rebirth ini jadi salah satu yang terbaik tahun ini. Kombinasi cerita fantasi seru dengan bumbu-bumbu drama membuat bergulirnya alur terasa seperti sebuah film. Hanya saja, alur ceritanya mungkin akan sedikit membingungkan untuk gamer yang baru mencoba mencicipi game ini tanpa bermain bagian pertama triloginya atau game orisinalnya.
2. Like a Dragon: Infinite Wealth ceritanya sudah melebar dari sekadar drama kriminalisme Yakuza

Judul terbaru dari waralaba Yakuza ini menawarkan sesuatu yang beda. Ia gak lagi berlatar di dunia kriminal Jepang. Latarnya berganti jadi kota di Hawaii yang penuh keramaian. Kamu akan memainkan dua karakter utama, Ichiban Kasuga dan Kiryu Kazuma. Mereka harus mengungkap misteri tentang masa lalu mereka masing-masing. Dari segi gameplay, ia mengusung mekanisme kombat turn-based dengan eksplorasi dunia yang sangat luas.
Cerita game ini mencoba lepas dari nuansa kelam ala dunia kriminal Jepang dan mencoba membuat alurnya lebih seru serta menyenangkan. Tentunya ini didukung dengan karakter-karakter dengan kepribadian unik yang bakal menemani permainan kamu. Sayangnya, tema kelam tentang dunia Yakuza yang kental pada judul-judul sebelumnya tidak bisa kamu dapatkan dalam game ini. Jika dibandingkan dengan judul-judul lawas seperti Yakuza: 0 (2015), ceritanya kalah jauh, sih.
3. Metaphor: ReFantazio menghadirkan cerita menarik dengan isu realistis

Metaphor: ReFantazio (2024) adalah game baru Atlus yang tidak berhubungan dengan seri Persona atau Shin Megami Tensei. Ia menceritakan sepak terjang Will, seorang remaja dari suku yang dikucilkan. Will harus berpetualang mencari dukungan untuk memenangkan sayembara menjadi raja baru di United Kingdom of Euchronia. Alur cerita game ini disampaikan layaknya game Persona. Kamu akan diberikan waktu untuk bersosialisasi dan grinding sebelum ceritanya berlanjut.
Cerita dari game ini gak fokus pada kisah epik fantasi saja. Ia mencoba membawa masalah realistis, seperti intrik politik, rasisme, opresi, dan diskriminasi tanpa membuatnya terlalu kelam serta rumit. Hanya saja, laju alur dalam game ini terbilang begitu cepat hingga pengembangan karakternya kurang maksimal.
4. Senua's Saga: Hellblade II menghadirkan cerita seru berlatar mitologi Nordik dengan sentukan horor psikologi

Senua's Saga: Hellblade II (2024) ini adalah salah satu game dengan visual terbaik tahun ini. Dibanding prekuelnya, Hellblade: Senua's Sacrifice (2017), ia digarap dengan anggaran dan tim yang lebih besar. Action-adventure game yang berlatar mitologi Nordik ini mengunggulkan visual yang memukau dengan mekanisme kombat yang seru.
Senua's Saga: Hellblade II menceritakan tentang upaya Senua untuk membalas dendam terhadap bangsa Northmen yang memperbudak bangsanya. Game ini dibumbui dengan horor psikologis dari psikosis yang diderita Senua. Sayangnya, storytelling game ini kurang maksimal. Bahkan, ceritanya cukup membingungkan. Punya potensi tinggi sebagai game bergaya sinematik yang memukau, Senua's Saga: Hellblade II kurang maksimal dalam eksekusinya.
5. Silent Hill 2 adalah sebuah mahakarya tentang cerita penyesalan yang berubah menjadi horor

Silent Hill 2 (2024) adalah remake dari Silent Hill 2 (2001), salah satu judul terbaik dari waralaba survival horror Silent Hill. Game ini sempat diragukan. Namun, developer Bloober Team gak hanya berhasil membuat ulang game ikonis tersebut, tapi juga meningkatkan beberapa elemen yang dirasa lemah dalam game orisinalnya.
Kamu akan bermain sebagai James Sunderland yang harus bertualang di kota angker Silent Hill untuk mencari istrinya. Dari segi cerita, ia mengadaptasi game orisinalnya secara akurat. Bahkan, voice acting dan pengambilan adegan sinematiknya malah jauh lebih baik. Penampilan Luke Roberts sebagai James Sunderland juga patut diacungi dua jempol. Ia berhasil menghidupkan karakter game ini dengan ekspresi wajah dan kemampuan akting suaranya. Namun, remake ini jadi gak menawarkan sesuatu yang baru, sih. Ceritanya sama persis dengan game orisinalnya.
Final Fantasy VII Rebirth layak menjadi juara Best Narrative pada ajang The Game Awards 2024

Setelah mengulas sedikit tentang alur cerita atau narasi dari tiap nomine, kini tiba saatnya untuk menentukan prediksi juara untuk kategori Best Narrative. Siapa kira-kira? Menurut penulis, Final Fantasy VII Rebirth bakal meraih kemenangan setelah bersaing ketat dengan Silent Hill 2 dan Metaphor: ReFantazio.
Ia memang menghadirkan sebuah cerita klasik tentang penyelamatan dunia. Namun, ia dikemas dengan storytelling yang solid. Karena ceritanya dibagi jadi tiga game, laju alurnya jadi lebih bisa dioptimalkan tanpa terasa terburu-buru. Dukungan performa dari Cody Christian (Cloud Strife), Briana White (Aerith Gainsborough), dan Britt Baron (Tifa Lockhart) juga punya andil besar membuat gamer tenggelam dalam game ini. Interaksi antarkarakter menjadi hal yang membuat cerita dalam game ini makin hidup.
Dibanding dengan Metaphor: ReFantazio yang lemah pada pengembangan karakter dan Silent Hill 2 yang hanya menghadirkan horor psikologis, Final Fantasy VII Rebirth memiliki cerita yang lebih berwarna dan komplet. Bagaimana menurutmu? Apakah kamu setuju dengan prediksi penulis? Yuk, tulis prediksi kamu di kolom komentar!