Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

RRQ vs ONIC di MSC EWC 2025, Duel Dua Raja MLBB Indonesia

Potret RRQ dan ONIC Esports (instagram.com/mpl.id.official)
Intinya sih...
  • Track record ONIC: Pencapaian gemilang di MPLI 2021, tetap kompetitif meski terseok di MSC 2022 dan M3 World Championship, serta peningkatan signifikan di M4 World Championship menunjukkan potensi besar ONIC.
  • Track record RRQ: Konsistensi top 6 besar sejak MPLI 2020, juara MPLI 4 Nation Cup, peringkat 3 di M4 World Championship, serta runner-up MSC 2022 membuktikan kualitas tim RRQ yang solid.
  • Regenerasi ONIC: Regenerasi tim secara drastis dari Era Kage (MSC 2019) hingga Era Baru (MSC 2024–2025) menunjukkan keberanian ONIC dalam mencetak talenta baru dan tidak ragu melakukan perubahan

Turnamen Mobile Legends: Southeast Asia Cup (MSC) 2025 akan menjadi ajang paling dinantikan dalam kalender esports tahun ini, terlebih karena mempertemukan dua raksasa Indonesia yakni RRQ Hoshi dan ONIC Esports. Kedua tim ini tak hanya dikenal sebagai kekuatan dominan di Tanah Air, tetapi juga mewakili wajah Indonesia di berbagai kompetisi dunia. Dari MSC hingga M Series, keduanya berkali-kali menunjukkan kemampuan terbaik dan mengukir prestasi membanggakan. Pertemuan mereka di MSC yang diadakan di EWC 2025 kali ini pun diprediksi akan kembali menyalakan rivalitas yang sudah terbangun sejak bertahun-tahun.

Menariknya, MSC EWC 2025 tidak hanya menjadi panggung adu kekuatan saat ini, tapi juga menjadi saksi dari hasil regenerasi panjang yang dilakukan masing-masing tim. Jika ONIC dikenal dengan keberanian mereka melakukan perombakan roster, RRQ punya sejarah regenerasi bertahap namun tetap solid di performa. Sebelum menonton duel RRQ vs ONIC di MSC EWC 2025, cari tahu catatan prestasi (track record) dan transformasi roster mereka dari masa ke masa.

1. Track record ONIC

Track Record ONIC Esports (instagram.com/mpl.id.official)

ONIC Esports merupakan tim yang memiliki kisah perjalanan unik di turnamen-turnamen internasional. Mereka sempat tampil mengecewakan di MPLI 2020, di mana harus puas finis di peringkat 13–20, jauh dari harapan publik. Namun mereka bangkit di tahun berikutnya dengan mencatatkan pencapaian gemilang sebagai juara MPLI 2021, membuktikan bahwa ONIC adalah tim yang mampu belajar cepat dan melakukan evaluasi mendalam terhadap kekurangan mereka. Di ajang MSC 2022 dan M3 World Championship, ONIC memang kembali terseok dengan hasil peringkat 9–12, tetapi tetap tampil kompetitif melawan tim-tim besar dari Filipina dan negara lainnya.

Performa mereka sedikit membaik di M4 World Championship, di mana ONIC berhasil masuk ke top 4 dunia dan menutup turnamen dengan permainan solid yang menunjukkan peningkatan signifikan dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini menjadi indikator bahwa fluktuasi performa ONIC adalah penanda potensi besar mereka untuk membuat kejutan. Ditambah dengan pengalaman pemain seperti Sanz dan Kairi, ONIC masuk ke MSC 2025 bukan sebagai tim underdog, tetapi sebagai salah satu favorit jika mereka mampu menjaga stabilitas permainan dari fase grup hingga playoff.

2. Track record RRQ

Track Record RRQ (instagram.com/mpl.id.official)

Berbeda dengan ONIC, RRQ Hoshi merupakan tim yang sangat konsisten berada di papan atas turnamen-turnamen internasional. Mereka selalu berhasil masuk ke minimal top 6 besar sejak MPLI 2020, bahkan meraih juara MPLI 4 Nation Cup, peringkat 3 di M4 World Championship, serta runner-up MSC 2022 yang menunjukkan kualitas mereka saat tampil di bawah tekanan. Hal ini bukanlah kebetulan, mengingat struktur tim RRQ yang solid dan pengalaman mereka di berbagai medan kompetisi. Bahkan saat harus menghadapi tim kuat seperti Blacklist International atau ECHO, RRQ mampu memberikan perlawanan sengit.

Dalam MPLI 2021, mereka juga menunjukkan performa meyakinkan dengan finis di peringkat 3–4, menambah daftar panjang konsistensi mereka di berbagai event besar. Tak hanya itu, RRQ juga terkenal sebagai tim yang punya strategi matang dan rotasi rapi, sering kali memaksimalkan potensi setiap pemain sesuai dengan meta yang sedang berjalan. MSC EWC 2025 bisa menjadi momen balas dendam mereka setelah beberapa kali nyaris juara di panggung dunia, sekaligus pembuktian bahwa RRQ masih layak disebut sebagai tim terbaik dari Indonesia.

3. Regenerasi roster tim ONIC

Regenerasi ONIC Esports (instagram.com/mpl.id.official)

Regenerasi menjadi salah satu kekuatan utama ONIC dalam mempertahankan daya saing mereka dari tahun ke tahun. Dimulai dari Era Kage (MSC 2019) yang legendaris dengan roster Antimage, Udil, Sasa, Drian, dan Psychoo, tim ini sempat menaklukkan berbagai turnamen lokal dengan dominasi tinggi. Namun seiring berjalannya waktu, ONIC mulai berevolusi ke Era Keemasan (2022–2023) yang membawa nama-nama baru seperti Butss, Kairi, CW, Kiboy, serta Sanz yang jadi tulang punggung strategi ONIC. Transisi ini bukan tanpa risiko, tetapi terbukti membuahkan hasil positif dengan permainan yang lebih variatif dan agresif.

Masuk ke tahun ini, ONIC kembali memperkenalkan Era Baru (MSC 2024–2025) yang dipimpin oleh Lutpiii, Sanz, Kairi, Savero, dan Kiboy. Menariknya, Sanz dan Kiboy tetap menjadi pilar penting dalam menjaga kestabilan tim di tengah kehadiran wajah-wajah baru. Regenerasi ini menunjukkan keberanian ONIC dalam mencetak talenta baru dan tidak ragu melakukan perubahan signifikan. Dengan kombinasi pemain muda dan senior yang saling melengkapi, ONIC tampak siap membuka lembaran baru di MSC 2025 dengan identitas tim yang lebih fleksibel dan unpredictable.

4. Regenerasi roster dalam tim RRQ

Regenerasi RRQ (instagram.com/mpl.id.official)

Berbeda dari ONIC yang melakukan regenerasi secara drastis, RRQ Hoshi menjalani transformasi roster secara bertahap dengan menjaga kesinambungan performa tim. Di Era Permulaan (MSC 2018), RRQ diperkuat oleh pemain-pemain legendaris seperti Instinct, Tuturu, Lemon, AyamJago, dan Liam, yang menjadi fondasi awal kekuatan RRQ di kancah regional. Setelah itu, regenerasi mulai terbentuk pada Era Pilar (MSC 2022) dengan hadirnya R7, Alberttt, Clayyy, Skylar, dan Vyn yang menciptakan era baru dominasi RRQ di MPL dan MSC.

Tahun ini, RRQ mengusung Era Baru (MSC 2025) dengan line-up yang benar-benar segar yakni Dyrennn, Sutsujin, Rinz, Toyy, dan Idok. Banyak dari pemain ini sebelumnya tampil di liga pengembangan atau hanya bermain sesekali di MPL, namun potensi mereka sudah mulai terlihat di beberapa laga terakhir. Ini menunjukkan keberanian RRQ dalam melakukan regenerasi total demi mengejar kejayaan baru. Dengan pelatih dan sistem organisasi yang matang, regenerasi RRQ bukan sekadar pergantian nama, tetapi bagian dari proses jangka panjang membangun tim masa depan.

Walau memiliki latar belakang prestasi dan sejarah regenerasi yang berbeda, duel RRQ vs ONIC di MSC EWC 2025 dipastikan seru mengingat keduanya memperebutkan supremasi panggung dunia. Jika RRQ datang dengan konsistensi dan stabilitas performa, ONIC justru tampil sebagai tim yang tak terduga dan selalu punya potensi mengejutkan. Duel mereka bukan hanya soal rivalitas biasa, tetapi juga kisah tentang dua pendekatan berbeda dalam membangun kejayaan. Siapakah yang akan membawa pulang trofi MSC EWC 2025? Kita nantikan jawabannya di Riyadh!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us