6 Tim Esports Indonesia Lolos Grand Final PMSL SEA Fall 2025

- Bigetron by Vitality menunjukkan konsistensi dan strategi matang dengan headstart 21 poin.
- Voin Esports membuktikan kemampuan sebagai tim underdog dengan headstart 10 poin.
- Alter Ego Ares, RRQ RYU, GLU BLUG, dan BOOM Esports siap bersaing di Grand Final dengan headstart points dari Week 1 dan Week 2.
Turnamen PUBG Mobile Super League (PMSL) Southeast Asia Fall 2025 resmi memasuki babak Grand Final yang akan digelar pada 26–28 September 2025 di CentralWorld Pulse, Bangkok, Thailand. Laga ini menghadirkan 16 tim terbaik dari total 24 peserta fase liga yang bertarung sengit demi tiket menuju PUBG Mobile Global Championship (PMGC) 2025. Selama dua pekan fase liga, setiap tim diuji dengan tekanan tinggi di mana koordinasi tim, penguasaan zona, dan strategi rotasi menjadi faktor penentu posisi di klasemen akhir, sehingga setiap poin yang dikumpulkan sangat penting untuk membangun momentum sebelum babak puncak. Pertandingan yang ketat dengan tim-tim kuat dari Thailand, Vietnam, hingga Malaysia membuat persaingan semakin sengit, sehingga tim Indonesia dituntut menunjukkan kemampuan strategi, komunikasi internal, dan skill mekanik pemain secara konsisten.
Indonesia patut berbangga karena berhasil mengirimkan enam wakil sekaligus ke Grand Final, jumlah terbanyak dibanding negara lain di Asia Tenggara, membuktikan bahwa esports Indonesia semakin diperhitungkan di kancah regional. Keenam tim esports Indonesia lolos Grand Final PMSL SEA Fall 2025 membawa cerita perjuangan yang berbeda, mulai dari tim yang mendominasi poin besar hingga tim yang lolos dengan selisih tipis, sekaligus membawa headstart points dari Week 1 dan Week 2 yang menjadi modal strategis untuk menghadapi rival tangguh. Performa mereka mencerminkan kualitas individu pemain, kedisiplinan strategi tim, kemampuan adaptasi cepat terhadap zona, dan kesiapan menghadapi tekanan internasional, yang semuanya menjadi faktor penting untuk bersaing di panggung internasional dan meraih kemenangan.
1. Bigetron by Vitality

Bigetron by Vitality tampil sebagai salah satu tim Indonesia paling konsisten selama fase liga, menunjukkan koordinasi tim yang matang, penguasaan zona yang strategis, serta kemampuan beradaptasi cepat terhadap tekanan di setiap match. Pada Week 1, mereka berhasil mengumpulkan 6 poin, lalu meledak di Week 2 dengan tambahan 15 poin, sehingga total 21 poin menempatkan BTR di posisi kedua klasemen akhir, hanya kalah dari Eagle Esport Thailand yang meraih 24 poin. Dengan headstart 21 poin, BTR memulai Grand Final dengan posisi sangat strategis, membuka peluang besar untuk memimpin klasemen sejak hari pertama.
Pemain bintang seperti Reizy yang sempat dinobatkan sebagai MVP Week 2 menegaskan kualitas individu yang mampu menjadi penentu momen krusial, sekaligus menambah daya dorong mental bagi seluruh roster. Bigetron by Vitality juga dikenal dengan strategi matang yang mampu beradaptasi terhadap gaya lawan, serta pengambilan keputusan cepat ketika menghadapi tekanan zona yang kompleks, membuat mereka menjadi kandidat juara yang sangat diperhitungkan. Dengan pengalaman panjang di turnamen internasional, tim ini tidak hanya mengandalkan skill mekanik, tetapi juga kecerdikan taktis untuk menaklukkan lawan di setiap match Grand Final Bangkok.
2. Voin Esports

Voin Esports menunjukkan kualitas impresif sebagai tim underdog dengan pengalaman internasional yang kuat, termasuk peringkat #5 PMGC 2024, membuktikan kemampuan bersaing di level regional maupun global. Pada Week 1, tim ini berhasil meraih 9 poin, namun pada Week 2 hanya menambah 1 poin, sehingga total 10 poin menempatkan mereka di posisi ketujuh klasemen liga, sekaligus membawa headstart 10 poin ke Grand Final. Meski ada penurunan performa, capaian ini menunjukkan bahwa Voin tetap mampu mengungguli beberapa tim papan atas, dan pengalaman sebelumnya di PMGC semakin menegaskan kualitas mereka di panggung global.
Kekompakan roster, kemampuan adaptasi strategi terhadap zona dan lawan, serta komunikasi internal yang solid menjadi kunci utama performa Voin. Jika mereka mampu mempertahankan ritme seperti di Week 1, tim ini berpotensi menjadi kuda hitam yang dapat mengejutkan tim besar, memanfaatkan celah strategi yang kurang matang dari lawan. Dengan modal headstart 10 poin, Voin Esports memiliki kesempatan untuk mengatur ritme permainan sejak hari pertama Grand Final, membuka peluang untuk mendulang poin konsisten sepanjang turnamen.
3. Alter Ego Ares

Alter Ego Ares tampil stabil selama fase liga, mengumpulkan 3 poin di Week 1 dan 5 poin di Week 2, sehingga total mereka menjadi 8 poin dan menempati peringkat delapan klasemen akhir, sambil membawa headstart 8 poin ke Grand Final. Tim ini memiliki catatan prestasi yang mengesankan, pernah menjadi back-to-back champions PMSL SEA, sehingga pengalaman juara internasional menjadi modal psikologis yang besar untuk menghadapi tekanan di Bangkok.
Tim dengan julukan Dewa Perang ini memiliki gaya permainan yang fleksibel memungkinkan adaptasi cepat terhadap kondisi zona dan strategi lawan, sementara pengambilan keputusan cermat di momen krusial menjadi faktor penentu kemenangan. Dengan performa yang stabil dan headstart cukup, AE Ares bisa memanfaatkan momentum untuk tampil agresif sejak hari pertama, memaksimalkan peluang untuk menembus papan atas klasemen dan kembali menghadirkan dominasi Indonesia di panggung regional.
4. RRQ RYU

RRQ RYU menjadi sorotan karena basis penggemar yang besar dan pengalaman bertanding di turnamen internasional, yang membuat mereka tetap diperhitungkan meski poin awal terbatas. Pada Week 1, RRQ berhasil mengamankan 5 poin, namun di Week 2 mereka tidak menambah poin sama sekali karena gagal lolos Super Weekend, sehingga total 5 poin membuat mereka membawa headstart 5 poin ke Grand Final. Kondisi ini menuntut mereka mengandalkan strategi cerdas dan koordinasi internal yang matang untuk mampu bersaing sejak awal pertandingan.
Meskipun poin mereka tergolong kecil dibanding wakil Indonesia lain, pengalaman mental bertanding RRQ tetap menjadi modal utama untuk bangkit di babak final. Dukungan penuh dari fanbase loyal dan strategi matang memungkinkan tim tampil agresif, memanfaatkan headstart meski lebih kecil, membuka peluang mengejar ketertinggalan dan menantang tim papan atas sejak match pertama
5. GLU BLUG

GLU BLUG menjadi salah satu tim kejutan asal Indonesia yang berhasil menembus Grand Final dengan determinasi tinggi. Pada Week 1, mereka hanya mengumpulkan 1 poin, namun bangkit di Week 2 dengan tambahan 3 poin, total 4 poin menempatkan GLU BLUG di peringkat ke-15 klasemen, sekaligus membawa headstart 4 poin ke Grand Final. Tim ini dikenal dengan gaya main yang tidak terduga dan bisa merepotkan lawan besar.
Sebagai underdog, GLU BLUG memanfaatkan faktor psikologis lawan yang cenderung meremehkan mereka, sekaligus menekan tim besar dengan strategi agresif pada momen kritis. Konsistensi dan fokus tinggi menjadi penentu performa tim ini di Grand Final, membuka peluang untuk menghadirkan kejutan dan merepotkan tim favorit sepanjang turnamen.
6. BOOM Esports

BOOM Esports melengkapi daftar enam wakil Indonesia di Grand Final PMSL SEA Fall 2025. Pada Week 1, mereka mencatat 4 poin, namun di Week 2 tidak menambah perolehan, sehingga total 4 poin menempatkan BOOM di peringkat ke-16, namun tetap membawa headstart 4 poin. Tim ini memiliki pemain berbakat yang terbiasa menghadapi tekanan besar dan organisasi kuat, membuat mereka tidak bisa dipandang sebelah mata.
Gaya bermain agresif menjadi ciri khas BOOM Esports, dan dengan persiapan matang, tim ini berpotensi menembus papan tengah bahkan papan atas jika mampu konsisten di Bangkok. Strategi tepat, koordinasi internal yang baik, dan kemampuan membaca permainan lawan menjadi kunci mereka untuk meraih hasil mengejutkan dan menantang dominasi tim-tim besar.
Enam tim esports Indonesia lolos Grand Final PMSL SEA Fall 2025 membawa kisah perjuangan yang berbeda, dari dominasi poin besar hingga lolos dengan selisih tipis. Dengan headstart points dari Week 1 dan Week 2, mereka siap menghadapi persaingan sengit di Bangkok. Hal ini jadi bukti bahwa tim esports Indonesia semakin diperhitungkan di level regional dan siap bersaing di kancah internasional untuk mengamankan tiket PMGC 2025. Harapan besar tertuju pada keenam tim ini untuk mengibarkan Merah Putih sekaligus menegaskan kualitas dan strategi tim Indonesia di panggung global.